Kependudukan, Sosial, dan Ekonomi 1. Jumlah Penduduk

Keterangan : HCA = Hard Coral Acropora HCNA = Hard Coral Non-Acropora DC = Dead Coral ALG = Algae. Tabel 6 Persent ase Tut upan Karang dan Kom unit as Karang berdasarkan Baku Mutu Kepmen LH No. 4 tahun 2001. No Lokasi Tututupan Karang HCA+HCNA Keteran gan Komunitas Karang HCA+HCNA+Others Keteran gan 1 Wayabula 53,20 Baik 84,70 Sangat baik 2 Dodola 10,20 Rusak 23,20 Rusak 3 Pulau Burung 1,60 Rusak 17,70 Rusak 4 Posi-Posi Rao 55,70 Baik 56,70 Baik 5 Saminyamau 22,60 Rusak 32,40 Sedang 6 Bere-Bere 40,20 Sedang 60,60 Baik 7 Mitita 35,93 Sedang 79,52 Sangat baik 8 Loleba 55,70 Sedang 56,70 Baik Sumber : PKSPL-IPB 2006 Keterangan 75 - 100 = sangat baik 50 - 74,9 = baik 25 - 49,9 = sedang 0,5 - 24,9 = rusak. 5.3. Kependudukan, Sosial, dan Ekonomi 5.3.1. Jumlah Penduduk Pada awalnya, Pulau Morotai terdiri dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Morotai Utara, Morotai Selatan Barat dan Morotai Selatan. Saat ini Pulau Morotai menjadi 5 Kecamatan, yaitu Kecamatan Morotai Utara, Kecamatan Morotai Selatan, Kecamatan Morotai Barat, Kecamatan Morotai Timur dan Kecamatan Morotai Jaya. Total jumlah penduduk di ketiga kecamatan pada tahun 2005 adalah 50.414 jiwa, dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut. Tabel 7 Jumlah Penduduk Pulau Morotai Menurut Kecamatan No Kecamatan Jumlah Penduduk orang Persentase 1 Morotai Utara 20.251 40,17 2 Morotai Selatan 19.930 39,53 3 Morotai Selatan Barat 10.233 20,30 Total 50.414 100 Sumber : Statistik Kabupaten Halmahera Utara 2005

5.3.2. Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk

Meskipun Pulau Morotai merupakan kawasan PPK, namun sumber ekonomi masyarakat masih sangat berorientasi pada daratan teresterial oriented. Hal ini terlihat dari sektor yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat sangat didominasi oleh sektor pertanian. Sementara sektor-sektor lain, kurang dilirik oleh masyarakat sebagai sumber mata pencaharian. Hal ini menyebabkan investasi di sektor lain seperti jasa, perdagangan dan industri pengolahan belum berkembang di Pulau Morotai. Khususnya sektor perikanan yang merupakan potensi besar bagi kawasan PPK masih belum berkembang dibandingkan dengan pertanian. Meskipun di dalam data yang tersedia, sektor pertanian juga mencakup perikanan, peternakan dan kehutanan, namun jelas sekali terlihat masyarakat sangat berorientasi pada usaha pertanian. Hal ini terlihat dari jumlah rumah tangga KK yang bekerja di bidang pertanian serta ragam komoditas pertanian yang dihasilkan masyarakat setempat. Dari 4416 KK di Kecamatan Morotai Utara, terdapat 3772 KK 85,42 yang memiliki mata pencaharian di sektor pertanian. Mata pencaharian dari sektor lain relatif sangat kecil yaitu hanya terdapat 281 KK 6,36 yang memiliki mata pencaharian dari sektor jasa, 157 KK 3,56 dari industri pengolahan dan 142 KK 3,22 dari sektor perdagangan. Kecamatan Morotai Selatan, sebagian besar penduduknya pun memiliki mata pencaharian dari sektor pertanian yaitu sebanyak 2479 KK atau 73,26. Sementara jumlah KK yang memiliki mata pencarian dari sektor jasa adalah 501 KK atau 14,80 lebih besar dibandingkan Kecamatan Morotai Utara. Sementara jumlah KK untuk mata pencaharian lainnya adalah 306 KK 9,04 untuk sektor perdagangan, 98 KK 2,9 untuk sektor industri pengolahan. Sama halnya dengan dua kecamatan sebelumnya, di Kecamatan Morotai Selatan Barat, mata pencaharian yang paling dominan adalah dari sektor pertanian yaitu sebanyak 2162 KK atau 89,08 . Sementara untuk sektor lainnya hanya sebanyak 165 KK 6,8 yang memiliki mata pencaharian dari sektor jasa dan 100 KK 4,12 dari sektor perdagangan. Sementara untuk sektor pertambanganpenggalian, industri pengolahan, dan lainnya, tidak terdapat satu KK pun yang menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian. 5.4. Potensi Daerah 5.4.1. Perikanan