4.5. Batasan Penelitian
Menurut Hidayat 2000, bahwa wisata bahari adalah meliputi berbagai aktifitas wisata yang menyangkut kelautan. Aktifitas wisata bahari tersebut
diantaranya adalah: santai di pantaimenikmati alam sekitar, tour keliling, berenang, boat tour, cruising, extended boat tour, surfing, snorkeling, diving,
water ski, dan sailing. Hall 2001 dalam Adrianto 2006 menyebutkan bahwa konsep pariwisata pesisir coastal tourism atau pariwisata bahari marine
tourism meliputi hal-hal yang terkait dengan kegiatan wisata, leisure dan rekreasi
yang dilakukan di wilayah pesisir dan perairan laut pariwisata pesisir dan laut; PPL. Pariwisata pesisir dan laut secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua
kegiatan utama berdasarkan lokasi kegiatan yaitu: 1 shore-based activities seperti land-based whale watching, beach tourism, dan reef walking;
dan 2 water-based activities seperti diving, yachting, dan snorkling
. Obyek-obyek utama yang menjadi potensi pariwisata bahari adalah wisata pantai seaside
tourism , wisata alam pantai, wisata budaya cultural tourism, wisata pesiar
cruise tourism, wisata alam ecotourism, dan wisata olahraga sport tourism, wisata bisnis bisnis tourism Kusumastanto, 2003.
Dalam penelitian ini dilakukan tiga analisis, yaitu analisis daya dukung kawasan, analisis ekonomi, dan simulasi kebijakan pengembangan, dengan
metode studi kasus dan jumlah responden sebanyak 100 orang. Khusus kajian daya dukung hanya dilakukan pada kawasan daya tampung fisik untuk wisata
rekreasi pantai di Pulau Morotai, hal ini disebabkan karena keterbatasan dalam melakukan kajian secara menyeluruh untuk potensi wisata bahari di Pulau
Morotai. Aktifitas wisata pantai berupa: rekreasi pantai, berjemur, olahraga pantai, menikmati panorama alam pantai, resortperistirahatan.
V. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
5.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi