Gambar 2.6 Nilai Loyalitas Merek
Untuk memahami secara jelas mengenai loyalitas merek dan pengelolaannya, diperlukan upaya untuk melakukan pengukuran-pengukuran loyalitas merek Rangkuti,
2002, yaitu : 1. Pengukuran perilaku
Cara langsung untuk menentukan loyalitas, khususnya perilaku yang sudah menjadi kebiasaan, adalah dengan mengetahui pola-pola pembelian yang biasa dilakukan oleh
konsumen. 2. Mengukur biaya atau pengorbanan untuk beralih merek switching cost
Analisis terhadap biaya pengorbanan untuk beralih merek dapat memberikan wawasan yang lebih luas karena pengorbanan tersebut merupakan dasar terciptanya loyalitas
merek. 3. Mengukur kepuasan
Melalui pengukuran tersebut dapat diketahui hal-hal sebagai berikut : 1. Masalah-masalah apa yang dihadapi oleh pelanggan?
2. Apa yang menjadi sumber gangguannya? 3. Mengapa beberapa pelanggan beralih ke merek lain?
4. Alasan-alasan apa yang menyebabkannya?
2.6 Strategi Merek
Strategi merek dapat berupa pengenalan merek baru new brand, strategi multi merek multy brand strategy, strategi perluasan merek brand extension strategy, dan
strategi perluasan lini line extension strategy. Kapan masing-masing strategi terseby\ut dapat diterapkan dapat dilihat pada gambar Brand Strategy Kotler, 1997:443 dalam
Rangkuti, 2002 di bawah ini :
Gambar 2.7 Brand Strategy
a. Perluasan lini line extension Perluasan lini terjadi apabila perusahaan memperkenalkan unit produk tambahan
dalam kategori produk yang sama, biasanya dengan tampilan baru, seperti bentuk, rasa, warna, kandungan, ukuran kemasan, dan sebagainya. Strategi ini dapat dilakukan apabila
perusahaan mengalami kelebihan kapasitas produksi atau perusahaan ingin memenuhi meningkatnya selera konsumen terhadap tampilan baru.
b. Perluasan merek brand extension Perluasan merek dapat terjadi apabila perusahaan memutuskan untuk menggunakan
merek yang sudah ada pada produknya dalam satu kategori baru. Strategi perluasan merek memberikan sejumlah keuntungan, karena merek tersebut pada umumnya akan lebih cepat
dihargai sudah dikenal sebelumnya, sehingga kehadirannya dapat cepat diterima oleh konsumen.
c. Multi Brand
Multi brand dapat terjadi apabila perusahaan memperkenalkan berbagai merek tambahan dalam kategori produk yang sama. Ada berbagai alasan untuk melakukan hal ini.
Tujuannya adalah untuk mencoba membentuk kesan, kenampakan feature serta daya tarik lain kepada konsumen sehingga lebih banyak pilihan.
d. Merek baru Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan tidak memiliki satu pun merek yang
sesuai dengan produk yang akan dihasilkan atau apabila citra merek tersebut tidak membantu untuk produk baru tersebut.
e. Merek bersama Co-Brand Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatkan strategi co-branding atau
disebut juga kerjasama branding. Co-branding terjadi apabila dua merek terkenal atau lebih digabung dalam satu penawaran. Tujuan co-branding adalah agar merek yang satu dapat
memperkuat merek yang lain sehingga dapat menarik minat para konsumen.
2.7 Jenis Penelitian