MEREK MENTARI BERDASARKAN ATRIBUT-ATRIBUT EKUITAS MEREK BRAND EQUITY DI SURAKARTA.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan pokok permasalahan yaitu Bagaimana Ekuitas Merek Produk Kartu Selular Mentari
Menurut Konsumen Berdasarkan Atribut-atribut Brand Equity-nya?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang diambil, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui posisi tingkatan loyalitas dan kesadaran merek terhadap Mentari.
2. Mengetahui asosiasi-asosiasi, kesan-kesan kualitas, dan aset-aset perusahaan yang melekat pada Mentari.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Memberikan informasi mengenai ekuitas merek brand equity kartu Mentari
kepada pihak perusahaan. 2. Merekomendasikan upaya perusahaan dalam rangka peningkatan brand value
berdasarkan tingkatan loyalitas dan kesadaran merek, serta asosiasi-asosiasi, kesan-kesan kualitas, dan aset-aset perusahaan yang melekat pada Mentari.
1.5 Pembatasan Masalah
Banyaknya faktor yang mempengaruhi ekuitas merek dan luasnya permasalahan yang ada, serta keterbatasan yang dihadapi peneliti, maka penelitian
dibatasi sebagai berikut: 1. Ekuitas merek diukur berdasarkan model ekuitas merek brand equity yang
dikemukakan oleh Aaker 1995. 2. Ekuitas merek brand equity yang diukur adalah ekuitas merek terhadap
pengguna Mentari.
1.6 Asumsi-asumsi
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Interpretasi responden terhadap pertanyaan dalam kuisioner adalah sama
dengan yang dimaksud peneliti. 2. Segala sesuatu yang dinyatakan responden berupa jawaban yang diberikan
dalam kuesioner
merupakan cerminan
pendapat mereka
yang sesungguhnya tanpa ada maksud tertentu.
1.7 Sistematika Penuliasan
Sistematika pembahasan penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, asumsi-asumsi, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori, konsep dan fakta yang menjadi landasan berpikir untuk menganalisis dan membahas
permasalahan yang ada. Pada bab ini dijelasakan tentang konsep ekuitas merek, definisi, fungsi, nilai dan hal lain yang terkait merek
dan metode pengolahan data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang tahap-tahap dan prosedur penelitian untuk menggambarkan bagaimana penelitian dilakukan dan
kerangka berpikir yang digunakan untuk mengkaji masalah. Langkah-langkah tersebut tersusun dalam bentuk flowchart.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini menjelaskan tentang pengumpulan data yang diperoleh dari
kuisioner yang diisi oleh responden. Data yang telah terkumpul, selanjutnya diuji proporsi dan pengolahan data dengan menggunakan
Microsoft Excel. BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini menyajikan analisis dan interpretasi dari hasil pengolahan data, hasil tingkatan kesadaran dan loyalitas merek serta atribut-
atribut ekuitas merek yang lain. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari analisis dan interpretasi hasil penelitian mengacu pada penelitian serta memberikan saran berupa
masukan bagi perusahaan dan penelitian lanjutan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Merek
Pada dasarnya merek memiliki kemampuan yang tidak dapat diabaikan dalam meningkatkan daya saing perusahaan, sehingga pemberian merek merupakan masalah utama
dalam pengembangan strategi pemasaran suatu produk. Berikut ini beberapa definisi tentang merek :
Menurut American Marketing Association dalam Rangkuti 2002, merek didefinisikan sebagai nama, istilah, simbol, desain, atau gabungan dari keseluruhannya, yang
ditujukan untuk mengidentifikasi produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing. Merek memiliki enam tingkatan arti, yaitu:
1. Atribut Setiap merek memiliki atribut, dimana atribut ini perlu dikelola dan diciptakan agar
konsumen dapat mengetahui dengan pasti atribut-atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek.
2. Manfaat Selain atribut, merek juga memiliki beberapa manfaat. Konsumen tidak membeli atribut,
mereka membeli manfaat. Produsen harus dapat menterjemahkan atribut menjadi manfaat fungsional maupun manfaat emosional.
3. Nilai Merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai bagi produsen. Merek yang memiliki nilai
tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merek yang berkelas, sehingga dapat mencerminkan siapa pengguna merek tersebut.
4. Budaya Merek juga mewakili budaya tertentu.
5. Kepribadian Merek juga memiliki kepribadian, yaitu kepribadian bagi para penggunanya. Diharapkan
dengan menggunakan merek, kepribadian si pengguna akan tercemin bersamaan dengan merek yang digunakannya.
6. Pemakai Merek juga menunjukkan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Itulah sebabnya para
pemasar selalu menggunakan analogi orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya.
2.2 Membangun Merek