25 Dengan kriteria tersebut di atas persentase tidak memenuhi syarat
TMS untuk PJAS baik nasional maupun gabungan 4 propinsi terpilih disajikan dalam Tabel 3 sebagai berikut
Tabel 3. Persentase PJAS yang tidak memenuhi syarat penggunaan siklamat baik nasional maupun gabungan 4 propinsi terpilih
2004 2005
2006 2007
Nasional Propinsi
Nasional Propinsi
Nasional Propinsi
Nasional Propinsi
Minuman
1,04 2,95
4,26 12,78
5, 17 8,50
6,93 7,29
EsMambo, Lolipop,dsb
14,54 34.98
19,67 38,49
28,06 62,09
27,65 50,61
Sirop, Jely,agar
2,63 3,24
2,21 3,28
9,05 9,15
8,30 9,76
JUMLAH 18,21
41,17 26,14
54.55 42,28
79,74 42,88
67,66
Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pada Petunjuk Teknis Sampling PJAS tahun 2006 yang diterbitkan oleh Badan POM; yang
dikatagorikan sebagai minuman adalah minuman ya ng berwarna merah; sedangkan minuman yang tidak berwarna merah yang umumnya disajikan
dengan es masuk dalam katagori Es; selain itu jenis-jenis es seperti es mambo, es cendol, es lolipop, es aroma buah, es teh, es kelapa termasuk es
sirop juga dikatagorikan sebagai jenis Es ; Sedangkan untuk katagori sirop masih dalam kondisi belum dicairkan baik dengan air maupun dengan es.
Mengingat adanya perbedaan kriteria memenuhi syarat MS dan tidak memenuhi syarat TMS penggunaan siklamat dalam PJAS seperti
yang sudah diuraikan di atas, maka bahasan selanjutnya difokuskan pada tahun 2006-2007 dengan pertimbangan bahwa selain adanya perbedaan
regulasi, juga karena petunjuk teknis sampling yang dipakai BPOM untuk tahun 2006-2007 sama.
Berdasarkan jenis PJAS tahun 2006 - 2007 yang diambil dari para penjaja di lingkungan Sekolah Dasar, PJAS yang menggunakan siklamat dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti terlihat tabel 4 di bawah ini.
26
Tabel 4. Perbandingan PJAS yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat
Jenis pangan Jumlah PJAS
Yang Diuji Siklamat
Memenuhi Syarat
Penggunaan Siklamat
Tidak Memenuhi Syarat
Penggunaan Siklamat
2006 2007
2006 2007
2006 2007
Minuman 234
254 176
178 58
76 EsMambo,
lolipop,dsb 558
597 258
294 300
303
Sirop, Jelly, Agar
277 245
183 154
94 91
TOTAL
1069 1096
617 626
452 470
Secara nasional data hasil pengawasan BPOM pada tahun 2006, dari 1069 yang diuji kandungan siklamatnya untuk jenis es es mambo, lolipop,
dsb., jeliagar-agar, dan minuman, 452 42,28 contoh diantaranya
menggunakan siklamat melebihi batas maksimum yang diizinkan. Sedangkan
pada tahun 2007 dari 1096 yang diuji kandungan siklamatnya, 470 42,88
contoh diantaranya menggunakan siklamat melebihi batas maksimum yang diizinkan seperti terlihat pada gambar 5 di bawah ini.
Tahun 2006 Tahun 2007
617 452
626 470
100 200
300 400
500 600
700
MS TMS
`
Gambar 5. Profil penggunaan siklamat pada PJAS di seluruh Indonesia Tahun 2006 -2007
27 Persentase tidak memenuhi syarat TMS dan memenuhi syarat MS penggunaan
siklamat pada PJAS di seluruh Indonesia Tahun 2006 – 2007 terlihat dalam Gambar 6 a dan b di bawah ini.
MS 57.72
TMS 42.28
MS 57.12
TMS 42.88
Gambar 6 a . Persentase tidak memenuhi syarat TMS dan memenuhi syarat MS penggunaan
siklamat pada PJAS di seluruh Indonesia Tahun 2006
Gambar 6 b. Persentase tidak memenuhi syarat TMS dan memenuhi syarat MS penggunaan siklamat pada
PJAS di seluruh Indonesia Tahun 2007
Data di atas menunjukkan bahwa secara nasional jenis produk PJAS yang paling banyak meggunakan siklamat melebihi batas adalah Es Es
Mambo, Lolipop, dsb. sebanyak 300 28,06 Tahun 2006 dan 303 27,65 Tahun 2007 BPOM, 2006-2007.
Banyaknya penggunaan siklamat pada produk-produk tersebut, hal ini diduga antara lain karena daya beli masyarakat murid SD rendah, harga gula
relatif mahal dibanding apabila menggunakan siklamat, karena alasan ekonomi dimana pedagang PJAS ingin mendapatkan keuntungan lebih, dan
karena ketidaktahuan pedagang bahwa penggunaan siklamat secara berlebih akan berdampak buruk terhadap kesehatan serta rendahnya tingkat
pendidikan para penjaja. Hal ini didukung dari hasil pengujian di PPOMN bahwa produk-produk yang dijajakan pada sekolah dasar dengan daya beli
rendah didasarkan pada uang saku yang rendah dan harga jual PJAS yang murah ternyata produk-produk dimaksud hasilnya menunjukkan adanya
penggunaan siklamat secara melebihi batas dibanding dengan PJAS yang dijual di sekolah dengan daya beli lebih tinggi dan produk dijual dengan
28 harga 4 x lipat dari harga yang dijual di SD strata rendah dan hasil uji
terhadap siklamat negatip. Rendahnya tingkat pendidikanpengetahuan dan terbatasnya peralatan
khususnya alat takartimbangan juga memicu penggunaan siklamat berlebih, dimana 21 responden pedagang tidak ada satupun yang menggunakan
takaran secara akurat akibatnya banyak produk yang dihasilkan menggunakan siklamat melebihi batas maksimal yang diizinkan. Selain itu karena alasan
ekonomi dari para penjaja jajanan anak sekolah, dapat memicu penggunaan siklamat yang berlebih guna menekan seminim mungkin penggunaan gula.
C. PENGGUNAAN SIKLAMAT DALAM PJAS DI 4 PROPINSI