Kesamaan Jenis Ular Peluang Perjumpaan

5.1.5 Kesamaan Jenis Ular

Kesamaan jenis menunjukkan tingkat kesamaan suatu komunitas berdasarkan adanya jumlah jenis yang sama pada dua tipe habitat yang diperbandingkan Santosa, 1995. Kesamaan jenis ular antar tipe habitat di lokasi penelitian membentuk 2 komunitas ular dengan tingkat kesamaan total sebesar 24,96. Habitat hutan rawa primer dan hutan campuran di Camp Leakey memiliki kesamaan sebesar 66,01. Kedua habitat ini kemudian membentuk satu komunitas dengan hutan rawa sekunder riparian di S. Sekonyer Kanan dengan nilai kesamaan sebesar 59,51. Komunitas lainnya dibentuk oleh hutan campuran di Camp Tanjung Harapan dengan hutan rawa sekunder di Beguruh dengan nilai kesamaan sebesar 47,05 Gambar 19. Lokasi Kesamaan Jeni s CL HRP SSK BG TH 24.96 49.97 74.99 100.00 Gambar 19 Dendogram kesamaan jenis ular antar tipe habitat di lokasi penelitian. Jika dibandingkan dengan beberapa laporan penelitian yang dilakukan di Pulau Kalimantan, antara lain seperti di Batu Apoi, Brunei Darussalam Das, 1995, Malinau, Kalimantan Timur Iskandar, 2004, serta Taman Nasional Betung Kerihun TNBK, Kalimantan Barat HIMAKOVA dan TBI Indonesia, 2005, kesamaan jenis ular di TNTP dengan penelitian di Malinau, Kalimantan Timur lebih tinggi daripada kesamaan jenis ular dengan penelitian di lokasi lainnya Gambar 20. Lokasi Kesamaan J eni s B_Apoi TNBK Malinau TNTP 30.64 53.76 76.88 100.00 Gambar 20 Dendogram kesamaan jenis ular di TNTP, Malinau, TNBK, dan Batu Apoi Brunei. Kesamaan jenis ular di TNTP dengan jenis ular di Malinau, Kalimantan Timur memiliki nilai sebesar 51,25. Kedua lokasi ini membentuk satu komunitas dengan jenis ular di TNBK dan memiliki nilai kesamaan sebesar 41,38. Lokasi lainnya, yaitu Batu Apoi, membentuk komunitas tersendiri dan memiliki kesamaan sebesar 30,64 dengan komunitas lain yang dibentuk oleh asosiasi antara jenis ular di TNTP, Malinau, dan TNBK.

5.1.6 Peluang Perjumpaan

Peluang perjumpaan menggambarkan jangka waktu perjumpaan dengan ular dalam 1 jam. Peluang Perjumpaan ular disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Peluang perjumpaan ular di lokasi penelitian Jenis ∑ PP Individu IndJam Ahaetulla prasina 3 0,010 Boiga cynodon 1 0,003 Chrysopelea paradisi 1 0,003 Dendrelaphis caudolineatus 1 0,003 Dendrelaphis pictus 2 0,007 Dryophiops rubescens 1 0,003 Enhydris enhydris 3 0,010 Gonyosoma oxycephalum 2 0,007 Naja sumatrana 1 0,003 Psammodynastes pictus 21 0,073 Python reticulatus 1 0,003 Tropidolaemus wagleri 2 0,007 Xenochrophis maculata 1 0,003 Xenochrophis trianguligera 4 0,014 ∑ 44 0,153 Peluang perjumpaan ular di lokasi penelitian secara keseluruhan adalah sebesar 0,153 individujam. Hal ini berarti untuk dapat menemukan 1 individu ular, rata-rata diperlukan waktu pencarian minimal selama 6,5 jam. Terdapat 1 jenis ular yang relatif lebih mudah dijumpai dibandingkan dengan jenis ular lain, yaitu Psammodynastes pictus. 5.2 Pembahasan 5.2.1 Kekayaan Jenis Ular