Koefisien Penyebaran Daya Penyebaran ke Belakang Daya Menarik Kepekaan Penyebaran Daya Penyebaran ke Depan

maupun tidak langsung per unit kenaikan permintaan total Jensen, 1986. Dirumuskan sebagai berikut : Bd + i j = ∑ α Bd + i j = keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang sector i α ij = unsur matriks kebalikan Leontief model terbuka

3.2.2 Dampak Penyebaran

Indeks keterkaitan langsung dan tidak langsung baik ke depan maupun ke belakang seperti telah diuraikan, belum memadai untuk dipakai sebagai landasan pemilihan sektor kunci. Indikator-indikator tersebut tidak dapat diperbandingkan antarsektor karena peranan permintaan akhir setiap sektor tidak sama. Oleh karena itu, kedua indeks tersebut harus dinormalkan dengan cara membandingkan rata- rata yang ditimbulkan oleh sektor tersebut dengan rata-rata seluruh sektor. Analisis ini disebut dengan dampak penyebaran yang terbagi menjadi dua yaitu kepekaan penyebaran dan koefisien penyebaran. Sektor yang memiliki nilai kepekaan penyebaran tinggi memberikan indikasi bahwa sektor tersebut memiliki keterkaitan ke depan atau daya dorong yang cukup kuat terhadap sektor lainya. Sebaliknya sektor yang memiliki nilai koefisien penyebaran tinggi berarti sektor tersebut memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor lainnya.

3.2.2.1 Koefisien Penyebaran Daya Penyebaran ke Belakang Daya Menarik

Konsep ini berguna untuk mengetahui distribusi manfaat dari pengembangan sektor-sektor lainnya melalui mekanisme transaksi pasar input. Konsep ini juga sering diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk meningkatkan kemampuan industri hulunya. Suatu sektor mempunyai kaitan ke belakang yang tinggi jika koefisien penyebaran Bd j mempunyai nilai lebih dari satu atau sebaliknya jika nilai Bd j lebih kecil dari satu. ∑ Bd j = ∑ ∑ dimana: Bd j = koefisien penyebaran sektor j belakang α ij = unsur matriks kebalikan Leontief Terbuka

3.2.2.2 Kepekaan Penyebaran Daya Penyebaran ke Depan

Konsep ini bermanfaat untuk mengetahui tingkat kepekaan suatu sektor terhadap sektor-sektor lainnya melalui mekanisme pasar output. Konsep ini sering juga diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan produksi sektor lain yang memakai input dari sektor ini. Sektor i dikatakan mempunyai penyebaran yang tinggi apabila nilai Sd i lebih besar dari satu, dan sebaliknya jika nilai Sd i lebih kecil dari satu. ∑ Sd i = ∑ ∑ dimana: Sd i = kepekaan penyebaran sector i depan α ij = unsur matriks kebalikan Leontief Terbuka

3.3 Analisis Multiplier

Analisis pengganda dalam Input Output terbagi menjadi dua model yaitu model terbuka dan tertutup. Analisis pengganda model terbuka, faktor rumah tangga diperlakukan sebagai faktor eksogen, angka pengganda yang dihasilkan disebut sebagai angka pengganda biasa. Sedangkan analisis pengganda dengan model tertutup, rumah tangga diperlakukan sebagai faktor endogen. Angka pengganda yang dihasilkan disebut dengan angka pengganda total. Pengganda ini selain memperhitungkan dampak langsung dan tidak langsung juga memperhitungkan dampak tambahan berupa induced effect, akibat masuknya rumah tangga sebagai suatu sektor dalam perekonomian. Tabel 5 Rumus Multiplier Output, Pendapatan, dan Tenaga Kerja Nilai Multiplier Output Pendapatan Tenaga Kerja Efek Awal 1 h i e i Efek Putaran Pertama ∑ i a ij ∑ i a ij h i ∑ i a ij e i Efek Dukungan Industri ∑ i α ij -1- ∑ i a ij ∑ i α ij h i -h j - ∑ i a ij h i ∑ i α ij e i -e j - ∑ i a ij e i Efek Induksi Konsumsi ∑ i α ij - ∑ i α ij ∑ i α ij h i - ∑ i α ij h i ∑ i α ij e i - ∑ i α ij e i Efek Total ∑ i α ij ∑ i α ij h i ∑ i α ij e i Efek Lanjutan ∑ i α ij -1 ∑ i α ij h i - h i ∑ i α ij e i - e i Sumber : Priyarsono et al, 2007 Nilai-nilai multiplier biasa dan multiplier total ini dapat ditentukan dengan mendasarkan perhitungan dari matriks kebalikan Leontief. Nilai multiplier tipe I dan tipe II dari multiplier output dan pendapatan didapatkan dengan membagi nilai multiplier biasa dan multiplier total dengan dampak awal awal koefisien pendapatan.