Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

2.2 Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses terjadinya peningkatan output atau produksi barang dan jasa per kapita pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi sangat erat kaitannya dengan output total GDP negara yang bersangkutan. GDP digunakan untuk mengukur nilai pasar total dari output negara yang bersangkutan. Dalam struktur tabel input output, investasi merupakan komponen yang termasuk ke dalam permintaan akhir, yang didapat dari penjumlahan antara pembentukan modal tetap dan perubahan stok. Pengeluaran agregat menunjukan besarnya output yang digunakan pada suatu negara, komponen pengeluaran agregat terdiri dari Konsumsi C, Investasi I, Pengeluaran Pemerintah G, dan Net ekspor X-M. Peningkatan pengeluaran yang terjadi bisa disebabkan karena respon terhadap pendapatan nasional atau meningkatnya pengeluaran yang diinginkan, yakni dengan meningkatnya konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan net ekspor Lipsey et al, 1995. Gambar 2 menunjukkan peningkatan pengeluaran agregat akibat peningkatan investasi pemerintah. Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa kenaikan nilai investasi pemerintah mengakibatkan pergeseran kurva pengeluaran agregat ke atas, dari keseimbangan E 1 menuju keseimbangan E 2 . Peningkatan pengeluaran agregat menyebabkan terjadinya peningkatan pendapatan nasional riil dari Y 1 menjadi Y 2 , sehingga juga akan mendorong terjadinya peningkatan output. AE E 2 AE 2 = C+I+G+X-M E 1 AE 1 = C+I+G+X-M Y 1 Y 2 Y Gambar 2 Pengaruh Peningkatan Investasi Pemerintah terhadap Pendapatan Nasional Rill Sumber : Lipsey et al, 1995 Investasi pemerintah di sektor perdagangan dapat dilihat dari berbagai macam bentuk melingkupi usaha-usaha untuk merevitalisasi pasar tradisional, mempercepat distribusi barang dalam rangka menstabilkan harga. Hal tersebut juga ditujukan untuk memperluas pangsa pasar dalam konteks menambah pendapatan pelaku perdagangan, melindungi konsumen dengan cara tera ulang dan kalibrasi alat ukur, takar serta timbangan, dan perluasan akses informasi. Selain itu, untuk memperkuat daya saing nasional, meningkatkan transparansi dan efisiensi pasar di berlakukan Standar Nasional Indonesia SNI BKPM, 2009.

2.3 Tabel Input Output