C. Histopatologi
Karsinoma sel skuamosa meliputi 95 sampai 98 dari semua tumor ganas laring. Karsinoma sel skuamosa dibagi 3 tingkat diferensiasi :
- Baik grade 1 - Sedang grade 2
- Buruk grade 3. Kebanyakan tumor ganas pita suara cenderung berdiferensiasi baik. Lesi
yang mengenai hipofaring, sinus piriformis dan plika ariepiglotika kurang berdiferensiasi baik Briger, 1994.
D. Klasifikasi letak tumor
Tumor supraglotik terbatas pada daerah mulai dari tepi atas epiglotissampai batas atas glotis termasuk pita suara palsu dan ventrikel laring.
Tumor glotik mengenai pita suara asli. Batas inferior glotik adalah 10 mm di bawah tepi bebas pita suara, 10 mm merupakan batas inferior otot-otot intrinsik
pita suara. Batas superior adalah ventrikel laring. Oleh karena itu tumor glotik dapat mengenai 1 atau ke 2 pita suara, dapat meluas ke subglotik sejauh 10 mm,
dan dapat mengenai komisura anterior atau posterior atau prosesus vokalis kartilago aritenoid.
Tumor subglotik tumbuh lebih dari 10 mm di bawah tepi bebas pita suara asli sampai batas inferior krikoid.
Tumor ganas transglotik adalah tumor yang menyeberangi ventrikelmengenai pita suara asli dan pita suara palsu, atau meluas ke subglotik
lebih dari 10 mm Eibling, 1997.
E. Gejala
Serak adalah gejala utama karsinoma laring, merupakan gejala paling dini tumor pita suara. Hal ini disebabkan karena gangguan fungsi fonasi laring.
Kualitas nada sangat dipengaruhi oleh celah besar glotik, besar pita suara, kecepatan getaran dan ketegangan pita suara. Pada tumor ganas laring pita suara
gagal berfungsi secara baik disebabkan oleh ketidak teraturan pita suara, oklusi
atau penyempitan celah glotik, terserangnya otot vokalis, sendi dan ligamen krikoaritenoid, dan kadang-kadang menyerang saraf. Pada tumor supraglotis dan
subglotis, serak merupakan gejala akhir atau tidak timbul sama sekali. Dispnea dan stridor adalah gejala yang disebabkan oleh sumbatan jalan
napas dan dapat timbul pada tiap tumor laring. Gejala ini disebabkan oleh gangguan jalan napas oleh massa tumor, penumpukan kotoran atau sekret,
maupun oleh fiksasi pita suara. Pada tumor supraglotik dan transglotik terdapat kedua gejala tersebut. Pada umumnya dispnea dan stridor adalah tanda prognosis
yang kurang baik.Nyeri tenggorok dapat terjadi bervariasi dari rasa goresan sampai rasa nyeri yang tajam.
Disfagia adalah ciri khas tumor pangkal lidah, supraglotik, hipofaring dan sinus piriformis. Keluahan ini merupakan yang paling sering pada tumor ganas
postkrikoid. Rasa nyeri ketika menelan odinofagia menandakan adanya tumor ganas lanjut yang mengenai struktur ekstra laring.
Batuk dan hemoptisis. Batuk jarang ditemukan pada tumor ganas glotik, biasanya timbul dengan terletaknya hipofaring disertai sekret yang mengalir ke
dalam laring. Hemoptisis sering terjadi pada tumor glotik dan tumor supraglotik. Gejala lain berupa nyeri alih ke telinga ipsilateral, halitosis, batuk,
hemoptisis dan penurunan berat badan menandakan perluasan tumor ke luar laring atau metastasis jauh.
Pembesaran kelenjar getah bening leher dipertimbangkan sebagai metastasis tumor ganas yang menunjukkan tumor pada stadium lanjut dan nyeri
tekan laring adalah gejala lanjut yang disebabkan oleh komplikasi supurasi tumor yang menyerang kartilago tiroid dan perikondrium FK UI, 2007.
F. Diagnosis