• Kartilago Kuneiforme
Merupakan kartilago fibroelastis dari Wrisberg dan merupakan kartilago kecil yang terletak di dalam plika ariepiglotika Ballenger, 1993.
2.1.3 Ligamentum dan membrana
Ligamentum dan membran laring terbagi atas 2 grup, yaitu : 1. Ligamentum ekstrinsik, terdiri dari :
Membran tirohioid Ligamentum tirohioid
Ligamentum tiroepiglotis Ligamentum hioepiglotis
Ligamentum krikotrakeal
Gambar 2.2 Adapted from: Harry M. Tucker, The Larynx, Thieme 1987, p.8, fig.1.7
2. Ligamentum intrinsik, terdiri dari : Membran quadrangularis
Ligamentum vestibular Konus elastikus
Ligamentum krikotiroid media Ligamentum vokalis
Gambar 2.3
2.1.4 Otot laring
Gerakan laring dilakukan oleh kelompok otot muskulus ekstrinsik dan intrinsik. Otot ekstrinsik bekerja pada laring secara keseluruhan yang terdiri dari
otot ekstrinsik suprahioid yang berfungsi menarik laring ke atas dan otot ekstrinsik infrahioid. Otot intrinsik laring menyebabkan gerakan antara berbagai
struktur laring sendiri, seperti otot vokalis dan tiroaritenoid yang membentuk tonjolan pada korda vokalis dan berperan dalam membentuk tegangan korda
vokalis, otot krikotiroid berfungsi menarik kartilago tiroid kedepan, meregang dan menegangkan korda vokalis dan memiliki fungsi membentuk suara dan
bernafasBallenger, 1993.
A. Otot muskulus ekstrinsik
Terbagi atas : 1. Otot suprahioid otot elevator laring, yaitu :
- Stilohioideus - Geniohioideus
- Genioglosus - Milohioideus
- Digastrikus - Hioglosus
2. Otot infrahioid otot depresor laring, yaitu : - Omohioideus
- Sternokleidomastoideus - Tirohioideus
Gambar 2.4 The Extrinsic Muscles
Adapted from: Harry M. Tucker, The Larynx, Thieme 1987, p.11,fig.1.10
Kelompok otot depresor dipersarafi oleh ansa hipoglossi C2 dan C3 danpenting untuk proses menelan deglutisi dan pembentukan suara fonasi.
Muskuluskonstriktor faringeus medius termasuk dalam kelompok ini dan melekat pada lineaoblikus kartilago tiroidea. Otot ini penting pada proses deglutisi
Ballenger, 1993.
B. Otot muskulus intrinsik
Terbagi atas : 1. Otot adduktor :
- Interaritenoideus transversal dan oblik - Krikotiroideus
- Krikotiroideus lateral Scott, 1997.
2. Otot abduktor : - Krikoaritenoideus posterior Ballenger, 1993.
3. Otot tensor : - Tensor Internus : Tiroaritenoideus dan Muskulus Vokalis
- Tensor Eksternus : Krikotiroideus Ballenger, 1993
Gambar 2.5 The Intrinsic Muscles
Adapted from: Harry M. Tucker, The Larynx, Thieme 1987, p.13, fig.1.13
2.1.5 Persendian • Artikulasio Krikotiroidea
Artikulasio Krikotiroidea merupakan sendi antara kornu inferior kartilago tiroidea dengan bagian posterior kartilago krikoidea. Sendi ini diperkuat oleh 3
tiga ligamenta, yaitu : ligamentum krikotiroidea anterior, posterior, dan inferior. Sendi ini berfungsi untuk pergerakan rotasi pada bidang tiroidea, oleh karena itu
kerusakan atau fiksasi sendi ini akan mengurangi efek muskulus krikotiroidea yaitu untuk menegangkan pita suara Ballenger, 1993.
Gambar 2.6 The Larynx Joints
Adapted from: Harry M. Tucker, The Larynx, Thieme 1987, p.6, fig.1.5
• Artikulasio Krikoaritenoidea
Artikulasio Krikoaritenoidea merupakan persendian antara fasies artikulasio krikoaritenoidea dengan tepi posterior cincin krikoidea. Letaknya di
sebelah kraniomedial artikulasio krikotiroidea dan mempunyai fasies artikulasio yang mirip dengan kulit silinder, yang sumbunya mengarah dari
mediokraniodorsal ke laterokaudoventral serta menyebabkan gerakanmenggeser yang sama arahnya dengan sumbu tersebut. Pergerakan sendi tersebutpenting
dalam perubahan suara dari nada rendah menjadi nada tinggi Graney, 1993.
2.1.6 Struktur laring bagian dalam
Cavum laring dibagi menjadi sebagai berikut : a. Supraglotis vestibulum superior, yaitu ruang diantara permukaan atas
pita suara palsu dan inlet laring. b. Glotis pars media, yaitu ruangan yang terletak antara pita suara palsu
dengan pita suara sejati serta membentuk rongga yang disebut ventrikel laring morgagni.
c. Infraglotis pars inferior, yaitu ruangan diantara pita suara sejati dengan tepi bawah kartilago krikoidea Ballenger, 1993.
Beberapa bagian penting dari dalam laring :
• Aditus Laringeus
Pintu masuk ke dalam laring yang dibentuk di anterior oleh epiglotis, lateral oleh plika ariepiglotika, posterior oleh ujung kartilago kornikulata dan tepi
atas muskulus aritenoideus Ballenger, 1993.
• Rima Vestibuli.
Merupakan celah antara pita suara palsu Scott, 1997.
• Rima glottis
Di depan merupakan celah antara pita suara sejati, di belakang antara prosesus vokalis dan basis kartilago aritenoidea Ballenger, 1993.
• Vallecula
Terdapat diantara permukaan anterior epiglotis dengan basis lidah, dibentuk oleh plika glossoepiglotika medial dan lateral Ballenger, 1993.
• Plika Ariepiglotika
Dibentuk oleh tepi atas ligamentum kuadringulare yang berjalan darikartilago epiglotika ke kartilago aritenoidea dan kartilago kornikulata
Ballenger, 1993.
• Sinus Pyriformis Hipofaring
Terletak antara plika ariepiglotika dan permukaan dalam kartilago tiroidea Ballenger, 1993.
• Incisura Interaritenoidea
Suatu lekukan atau takik diantara tuberkulum kornikulatum kanan dan kiri Ballenger, 1993.
• Vestibulum Laring
Ruangan yang dibatasi oleh epiglotis, membrana kuadringularis, kartilago aritenoid, permukaan atas prosesus vokalis kartilago aritenoidea dan muskulus
interaritenoidea Ballenger, 1993.
• Plika Ventrikularis pita suara palsu
Pita suara palsu yang bergerak bersama-sama dengan kartilago aritenoidea untuk menutup glottis dalam keadaan terpaksa, merupakan dua lipatan tebal dari
selaput lendir dengan jaringan ikat tipis di tengahnya Ballenger, 1993.
• Ventrikel Laring Morgagni sinus laringeus
Ruangan antara pita suara palsu dan sejati. Dekat ujung anterior dari ventrikel terdapat suatu divertikulum yang meluas ke atas diantara pita suara
palsu dan permukaan dalam kartilago tiroidea, dilapisi epitel berlapis semu bersilia dengan beberapa kelenjar seromukosa yang fungsinya untuk melicinkan
pita suara sejati, disebut appendiks atau sakulus ventrikel laringBallenger, 1993.
• Plika Vokalis pita suara sejati
Terdapat di bagian bawah laring. Tiga per lima bagian dibentuk oleh ligamentum vokalis dan celahnya disebut intermembranous portion, dan dua per
lima belakang dibentuk oleh prosesus vokalis dari kartilago aritenoidea dan disebut intercartilagenous portionBallenger, 1993.
2.1.7 Persarafan dan Perdarahan