2.2 Kecukupan Modal 2.2.1 Pengertian Permodalan
Permodalan merupakan salah satu sumber dana bank yang berasal dari modal sendiri dan sering disebut sebagai dana pihak kesatu. Dana tersebut berasal
dari pemilik bank atau para pemegang saham, baik para pemegang saham pendiri maupun pihak pemegang saham yang ikut dalam usaha bank tersebut pada waktu
kemudian, termasuk para pemegang saham publik jika misalnya bank tersebut sudah go public. Modal adalah sejumlah dana yang ditanamkan ke dalam suatu
badan usaha oleh para pemiliknya untuk melakukan berbagai macam kegiatan usaha yang akan dilakukannya Dendawijaya, 2005 : 46.
2.2.2 Rasio Kecukupan Modal
Rasio kecukupan modal CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menyanggah atau menunjang aktiva
yang mengandung risiko terutama kredit dan aktiva lainnya seperti penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain. Rasio ini juga merupakan indikator
terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian bank yang disebankan oleh aktiva yang beresiko Dendawijaya 2005
: 121. Menurut Suhardjono dan Kuncoro 2002 : 562, CAR merupakan rasio
kecukupan modal yang menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam
mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap kinerja suatu bank dalam menghasilkan
Universitas Sumatera Utara
keuntungan, dan menjaga besarnya modal yang dimiliki. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 1015PBI2008 tercantum bank wajib menyediakan modal
minimum sebesar 8 dari aset tertimbang. Dalam menghitung aktiva tertimbang
menurut resiko, terhadap masing-masing aktiva diberikan bobot resiko yang besarnya didasarkan pada kadar resiko yang terkandung pada aktiva itu sendiri
atau bobot resiko yang didasarkan pada kadar resiko yang didasarkan pada golongan nasabah, penjamin serta sifat agunan Siamat 2005 : 254.
Besar kecilnya modal yang dimiliki sebuah bank dapat digunakan untuk memprediksi apakah bank tersebut akan mengalami kebangkrutan atau tidak pada
masa yang akan datang. Jadi dapat disusun sebuah logika bahwa dengan tercukupinya permodalan bank, maka bank tersebut dapat menjalankan operasinya
dengan efisien. Saat bank dikatakan efisien dalam menjalankan operasinya, maka dapat disimpulkan bahwa bank tersebut mempunyai kinerja yang bagus, sehingga
potensi untuk mengalami kerugian dapat diminimalisir. Dengan semakin kecil kerugian yang dialami, maka dapat dipastikan laba yang diperoleh bank tersebut
semakin meningkat. Menurut Rivai et al. 2013 : 472 menghitung kecukupan modal Capital Adequacy Ratio dengan rumus sebagai berikut:
CAR = Modal
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR x 100
2.3 Likuiditas 2.3.1 Pengertian Likuiditas