terutama terkait dengan kemampuan bank dalam memperoleh laba. Berdasarkan hal tersebut, kinerja perbankan dalam penelitian ini ditinjau dari tingkat
profitabilitas yang dicapai bank selama periode penelitian.
2.6.1 Profitabilitas 2.6.2 Pengertian Profitabilitas
Menurut Prawironegoro 2006 : 55, profitabilitas ialah kemampuan manajemen untuk memperoleh laba. Menurut Harahap 2006 : 304 profitabilitas
menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya. Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari
kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan perusahaan operating asset.
2.6.3 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberika tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. hal ini ditunjukkan
oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. penggunaan rasio
profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan dan laporan
laba rugi.
Universitas Sumatera Utara
Brigham Houston 2010 : 149 berpendapat bahwa rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas,
manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. Menurut Sartono 2008 : 122, menyatakan bahwa rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Menurut Sugiono dan Untung, 2008: 70 ada beberapa rasio
profitabilitas yang dapat digunakan, diantaranya adalah Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Cash Flow Margin, Return on Asset, dan Return on Equity.
a. Gross Profit Margin
Gross profit margin GPM dapat digunakan untuk mengetahui keuntungan kotor dari setiap barang yang dijual perusahaan. Gross profit margin menurut
Van Horne dan Wachowicz 2005 : 222 memberitahu kita laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, setelah kita mengurangi
biaya untuk memproduksi barang yang dijual. Rumus untuk menghitung gross profit margin menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey 2005 : 42
adalah:
��� =
Penjualan −Harga Pokok Penjualan
Penjualan
� 100
b. Net Profit Margin
Net Profit Margin NPM, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan, rasio ini akan menggambarkan penghasilan bersih
perusahaan berdasarkan total penjualan. Pengukuran rasio dapat dilakukan dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan
bersih. Menurut Riyanto 2010: 37 Profit margin yaitu perbandingan
Universitas Sumatera Utara
antara net operating income dengan net sales. NPM dirumuskan sebagai berikut:
��� =
��� ������ ����� ��� ��� �����
� 100
c. Cash Flow Margin
Cash Flow Margin adalah persentase aliran kas dari hasi operasi terhadap penjualannya. Cash Flow Margin mengukur kemampuan perusahaan untuk
merubah penjualan menjadi aliran kas. Cash Flow Margin dirumuskan sebagai berikut Sugiono dan Untung, 2008: 71
Cash Flow Margin =
Arus Kas Hasil Operasi Penjualan Bersih
d. Return on Assets ROA
Return on Assests mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada. Atau rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang
digunakan dalam perusahaan, Menurut Brigham dan Houston 2010:148 mengatakan bahwa Return on Assets adalah rasio laba bersih terhadap total
aset mengukur pengembalian atas total aset. Dendawijaya 2009 : 118 menyatakan bahwa Return on Assets digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Menurut Rivai et al. 2013 : 490 Return on Assets
menunjukkan kemampuan dalam mengelola aset yang menghasilkan laba sebelum pajak. Sehingga Return on Assets dihitung dengan rumus sebagai
berikut: ������ �� ������ =
��� ������ ������ ��� ����� ������
x 100
Universitas Sumatera Utara
Semakin besar Return on Assets ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik posisi perusahaan
tersebut dari segi penggunaan aset. Begitu juga sebaliknya bila Return on Assets ROA kecil maka tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan
akan kecil dan posisi perusahaan akan kurang baik.
2.7 Penelitian Terdahulu