Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ismail 2009: 226, yang menyatakan bahwa NPL Non Performing Loan adalah kredit
yang menunggak melebihi 90 hari. Dimana NPL terbagi menjadi Kredit Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet. Semakin kecil NPL maka semakin kecil pula
risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank. Dengan demikian, Non Performing Loan dapat memberikan dampak negatif pada bank karena tidak risiko
tidak tertagihnya kredit yang diberikan pada nasabah sehingga menyebabkan kinerja mengalami penurunan dari sisi pendapatan.
Selanjutnya hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Azeem 2014. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa NPL berpengaruh
negatif signifikan terhadap Return on Assets.
4.3.4 Pengaruh BOPO Terhadap ROA
Hasil pengujian secara parsia Uji t menunjukkan bahwa Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh negatif
signifikan terhadap Return on Assets ROA. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan yang terjadi pada BOPO akan menyebabkan penurunan pada Return
on Assets pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Rasio BOPO merupakan perbandingan antara beban operasional dengan
pendapatan operasional. Semakin tinggi rasio BOPO mencerminkan tingginya beban operasional dibanding pendapatan operasional sebaliknya jika rasio BOPO
rendah mencerminkan kegiatan operasional bank berjalan dengan efisien. Rasio BOPO pada penelitian ini memberikan pengaruh yang negatif
signifikan terhadap Return on Assets. Hal ini karena mayoritas perbankan di
Universitas Sumatera Utara
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015 memiliki rasio BOPO yang relatif tinggi artinya sebagian besar perusahaan perbankan memiliki beban operasional yang
lebih besar dibanding pendapatan operasional sehingga meningkatnya beban operasional akan berdampak negatif atau menyebabkan penurunan pada Return on
Assets. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Dendawijaya 2005 : 120 yang menyatakan bahwa semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan
sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Selanjutnya Riyadi 2006 : 159, menyatakan bahwa BOPO adalah rasio
perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut,
karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Selanjutnya hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sasongko 2014. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rasio BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Assets pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2013.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan