Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR Terhadap Return on Assets Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR Terhadap Return on Assets

Lanjutan Tabel 2.1 PenelitiTahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian Eng 2013 Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL, dan CAR Terhadap ROA Bank Internasional dan Bank Nasional Go Public Periode 2007-2011 Dependen: ROA Independen: 1. NIM 2. BOPO 3. LDR 4. NPL 5. CAR Analisis Regresi Linear Berganda 1. NIM berpengaruh positif signifikan terhadap ROA 2. BOPO Berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA 3. LDR Berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA 4. NPL berpengaruh negatif signifikan. 5. CAR berpengaruh positif tidak signifikan. Prasanjaya dan Ramantha 2013 Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, LDR, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank Yang Terdaftar di BEI Dependen: ROA Independen: 1. CAR 2. BOPO 3. LDR 4. Size Analisis Regresi Linear Berganda 1. CAR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA 2. BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA 3. LDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. 4. Size berpengaruh negatif tidak signifikan.

2.8 Kerangka Konseptual

2.8.1 Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR Terhadap Return on Assets

ROA Capital Adequacy Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal minimum pada perusahaan perbankan. Semakin tinggi nilai Capital Adequacy Ratio mencerminkan semakin sehat permodalan suatu bank dalam menjalankan usahanya serta mengcover berbagai risiko sehingga terhindar dari risiko kerugian. Dendawijaya 2009 : 116, Capital Adequacy Ratio mengindikasikan bahwa bank telah mempunyai modal yang cukup baik dalam menunjang Universitas Sumatera Utara kebutuhannya serta menanggung risiko-risiko yang ditimbulkan termasuk di dalamnya risiko kredit serta dengan modal yang besar maka suatu bank dapat menyalurkan kredit lebih banyak. Dengan modal yang cukup, maka perusahaan perbankan dapat menjalankan usahanya dengan lebih maksimal terutama dalam menyalurkan kredit yang lebih banyak sehingga kinerja bank ROA meningkat.

2.8.2 Pengaruh Loan to Deposit Ratio LDR Terhadap Return on Assets

ROA Loan to Deposit Ratio merupakan salah satu rasio likuiditas pada perusahaan perbankan. Loan to Deposit Ratio juga mencerminkan besarnya jumlah kredit yang disalurkan dibandikangkan dengan dana pihak ketiga yang diterima perusahaan perbankan. Disatu sisi, tingginya LDR diharapkan dapat meningkatkan tingkat keuntungan melalui bunga kredit, namun disisi lain jika LDR terlalu tinggi dapat meningkatkan risiko kredit dan risiko ketidakmampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan. Menurut Rivai et al. 2013 : 484 menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio LDR adalah rasio yang mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Oleh karena itu, semakin tinggi rasionya memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank tersebut, hal ini sebagai akibat jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Universitas Sumatera Utara Bank yang selalu berhati-hati dalam menjaga likuiditasnya akan cenderung memelihara alat likuid yang relatif besar dari yang diperlukannya dengan maksud untuk menghindari kesulitan likuiditas. Namun, disisi lain bank juga diharapkan pada biaya besar berkaitan dengan pemeliharaan alat likuid yang berlebihan. Oleh karena itu, dalam manajemen likuiditas perlu adanya keseimbangan antara dua kepentingan tersebut. Dengan demikian, risiko kredit yang ditinjau dari Loan to Deposit Ratio dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai Return on Assets pada perusahaan perbankan. LDR yang terlalu rendah menunjukkan kurang optimalnya peran bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediate serta sulit untuk mengoptimalkan laba melalui penyaluran kredit, sebaliknya jika tingkat LDR terlalu tinggi hingga melebihi batas yang ditetapkan regulasi dapat berakibat pada meningkatnya risiko kredit yang akhirnya berdampak pada menurunnya kinerja bank ROA.

2.8.3 Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Return on Assets ROA

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT, RISIKO PASAR, DAN RISIKO OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

5 38 78

Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015).

1 7 33

Pengaruh Risiko Kredit dan Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015

0 0 11

Pengaruh Risiko Kredit dan Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015

0 0 2

Pengaruh Risiko Kredit dan Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015

0 0 12

Pengaruh Risiko Kredit dan Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015

0 0 22

Pengaruh Risiko Kredit dan Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015

0 0 3

Pengaruh Risiko Kredit dan Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015

0 0 1

PENGARUH RISIKO KREDIT DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGARUH RISIKO KREDIT DAN EFISIENSI OPERASIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014 - POLSRI REPOSITORY

0 0 6