3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau
dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Data ini bisa diperoleh dari media internet, jurnal dan
buku-buku referensi.
3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi dokumentasi yaitu pengumpulan data melalui informasi dari tulisan ilmiah, jurnal,
artikel ataupun internet yang memiliki relevansi dengan objek penelitian yang nantinya data tersebut digunakan sebagai acuan dan bahan pertimbangan terhadap
apa yang ada di lapangan.
3.8 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan dari model analisis data yang digunakan. Uji asumsi klasik adalah pernyataan statistik
yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda Situmorang dan Lufti, 2014 : 114. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Uji Normalitas dilakukan dengan pendekatan grafik Jarque-Bera, dan QQ Plot, Uji
Heteroskedastisitas delakukan dengan pendekatan Uji Glejser, Uji Multikolonearitas dengan pendekatan nilai Variance Inflation Factor VIF serta
Uji Autokorelasi dengan pendekatan nilai Durbin Watson DW.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif statistik dan analisis statistik data panel dengan eviews.
3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dianalisis, dan diinterpretasikan secara objektif
sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas.
3.9.2 Analisis Regresi Linear Berganda Data Panel
Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel independen Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional terhadap Return on Assets, penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda data panel.
Di dalam ekonometrika, data panel adalah hasil gabungan dari data deret waktu time series dan data silang cross section dengan model sebagai berikut:
Yit = α + b
1
X
1
it + b
2
X
2
it + b
3
X
3
it + b
4
X
4
it eit di mana:
Y = Return on Assets ROA
a = Konstanta
i = 1, 2, …, N simbol perusahaan dan t = 1, 2, …, T
simbol tahun N
= banyaknya perusahaan t
= banyaknya tahun b
1
, b
2
, b
3
,b
4
= koefisien regresi parsial untuk X
1
, X
2
, X
3
, dan X
4
X
1
= Capital Adequacy Ratio CAR X
2
= Loan to Deposit Ratio LDR X
3
= Non Performing Loan NPL
Universitas Sumatera Utara
X
4
= Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO
e = disturbance error faktor penggangguresidual
Karena merupakan hasil gabungan dari data deret waktu dan data silang maka panel data ini memiliki beberapa keunggulan menurut Gujarati 2006 : 637,
yaitu: 1.
Mampu mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diatasi dalam data cross section murni atau data time series murni.
2. Mampu mengontrol heterogenitas individu atau unit cross section.
3. Memberikan data yang informatif, mengurangi kolinearitas antar peubah serta
meningkatkan derajat kebebasan sehingga data menjadi lebih efisien. 4.
Data panel lebih baik digunakan untuk studi dynamics of adjusment karena terkait dengan observasi pada cross section yang sama secara berulang.
5. Mampu menguji dan mengembangkan model perilaku yang lebih kompleks.
Estimasi model dengan menggunakan data panel dapat dilakukan dengan tiga metode, yaitu metode kuadrat terkecil pooled least square, metode efek tetap
fixed effect, dan metode efek random random effect.
3.10 Metode Analisis Data Panel 3.10.1 Metode Kuadrat Terkecil
Pooled Least SquareCommon Effect Model
Metode kuadrat terkecil yaitu mengestimasi data panel dengan Metode Pooled least square PLS. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana
dalam pengolahan data panel yaitu dengan menggabungkan seluruh data time series dan data silang. Dengan N sebagai jumlah unit cross section individu dan
Universitas Sumatera Utara
T adalah jumlah periode waktunya. Dengan mengansumsi komponen error dalam pengolahan kuadrat terkecil biasa, kita dapat melakukan proses estimasi secara
terpisah untuk setiap unit cross section.
3.10.2 Metode Efek Tetap Fixed Effect Model
Kesulitan terbesar dalam pendekatan metode kuadrat terkecil adalah adanya asumsi intersep dan slope dari persamaan regresi yang dianggap konstan,
baik antar daerah maupun antar waktu yang kurang sesuai dengan tujuan penggunaan data panel. Untuk mengatasi hal ini dapat digunakan pendekatan
model efek tetap fixed effect yaitu dengan menambahkan model dummy pada data panel, sehingga model efek tetap disebut juga dengan Least Square Dummy
Variable. Metode efek tetap memper-hitungkan kemungkinan bahwa peneliti menghadapi masalah omitted variables, yang mungkin membawa perubahan pada
intercept time series atau cross-section . Pada metode efek tetap estimasi dapat dilakukan dengan tanpa pembobot
no weighted atau Least Square Dummy LSDV dan dengan pembobot crosssection weight atau General Least Square GLS. Tujuan dilakukan
pembobotan ini adalah untuk mengurangi heterogenitas antar unit cross section Gujarati 2006 : 639.
3.10.3 Metode Efek Acak Random Effect Model
Pendekatan Metode efek acak memperbaiki efisiensi proses least square dengan memperhitungkan error dan cross-section dan time series. Model efek
acak adalah variasi dari estimasi generalized least square GLS. Model efek acak
Universitas Sumatera Utara
disebut juga sebagai error component model karena dalam model ini, parameter yang berbeda antar individu maupun antar waktu dimasukkan ke dalam error.
Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah error secara individual tidak saling berkorelasi, begitu pula dengan error kombinasinya. Penggunaan
model efek acak dapat menghemat derajat kebebasan dan tidak mengurangi jumlahnya seperti pada model fixed effect. Hal ini berimplikasi kepada parameter
hasil estimasi akan menjadi efisien. Semakin efisien maka model yang akan didapat semakin baik. Dengan demikian adanya gangguan asumsi klasik dalam
model ini telah terdistribusi secara normal sehingga tidak diperlukan lagi treatmen terhadap model bagi pelanggaran asumsi klasik yaitu asumsi adanya autokorelasi,
multikoliniearitas dan heterokedastisitas.
3.10.4 Pemilihan Model Data Panel
Model mana yang akan dipilih dari tiga pendekatan model yang ada maka perlu dilakukan analisis terlebih dahulu agar diperoleh pendekatan model yang
paling sesuai terhadap hasil penelitian ini. Pengujian statistik yang digunakan dalam data panel yaitu:
1. Uji Chow Chow test
Uji Chow merupakan pengujian statistik yang digunakan untuk memilih apakah lebih baik menggunakan model kuadrat terkecil Pooled Least Square
Common Effect Model atau model efek tetap Fixed Effect. Uji Chow digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan model efek tetap
Fixed Effect lebih baik dari teknik regresi data panel tanpa variabel dummy
Universitas Sumatera Utara
dengan melihat residual sum of squares RSS. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis berikut :
H : Model Kuadrat Terkecil
Ha: Model Efek Tetap Dasar penolakan terhadap hipotesis nol adalah dengan menggunakan F
statistik atau Uji Chow yang dirumuskan dalam bentuk persamaan berikut ini: F =
RSS 1 −RSS 2�−1
���2��−�−�
di mana: RSS1 = residual sum square hasil pendugaan model Efek Tetap
RSS2 = residual sum square hasil pendugaan model PLS N
= jumlah data cross section T
= jumlah data time series K
= jumlah variabel bebas
Jika nilai chow statistics F-stat hasil pengujian lebih besar dari F-tabel, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap H
sehingga model yang digunakan adalah Model Efek Tetap dan sebaliknya.
2. Uji Hausman
Uji Hausman adalah pengujian statistik sebagai dasar pertimbangan dalam memilih apakah menggunakan model efek tetap Fixed Effect atau menggunakan
model efek random Random Effect. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari nilai α
= 5 maka H ditolak dan model yang dipilih adalah Fixed Effect dan sebaliknya.
3.11 Pengujian Hipotesis
Setelah mendapatkan paramater estimasi yang dianggap sesuai maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap parameter estimasi
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Pengujian dilakukan untuk menentukan baik tidaknya sebuah model yang telah dipilih.
3.11.1 Uji Serempak Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen.
Bentuk pengujiannya adalah:
a.
H :b
1
= b
2
= b
3
= b
4
=0, artinya secara serempak Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan dan Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Assets pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2011-
2015.
b.
H
a
: minimal satu b
i
≠ 0, artinya secara serempak Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan dan Biaya Operasional
Terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2011-
2015. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig.F 0,05
maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig. F 0,05 maka H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat
dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dan nilai F
tabel
. Dimana kriterianya, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. H diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
b. H
a
diterima jika F
hitung
Ftabel pada α = 5
3.11.2 Uji-t Uji Signifikansi Parsial
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Capital Adequacy Ratio X
1
H :b
1
= 0, artinya Capital Adequacy Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Assets pada perusahaan perbankan di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2015. H
a
:b
1
≠ 0, artinya Capital Adequacy Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets pada perusahaan perbankan di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2015.
b. Loan to Deposit Ratio X
2
H :b
2
= 0, artinya Loan to Deposit Ratio berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Assets pada perusahaan perbankan di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2015. H
a
:b
2
≠ 0, artinya Loan to Deposit Ratio berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets pada perusahaan perbankan di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2015.
c. Non Performing Loan X
3
H :b
3
= 0, artinya Non Performing Loan berpengaruh tidak signifikan
terhadap Return on Assets pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
Universitas Sumatera Utara
H
a
:b
3
≠ 0, artinya Non Performing Loan berpengaruh signifikan terhadap
Return on Assets pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
d. Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional X
4
H :b
4
= 0, artinya Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on
Assets pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
H
a
:b
4
≠ 0, artinya Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on
Assets pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
Dengan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05 H diterima,
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t 0,05 Ha diterima, artinya ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t
hitung
juga dapat dibandingkan dengan nilai t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusannya yaitu: 1. H
diterima jika –t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
pada α = 5. 2. H
a
diterima jika –t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Profil Singkat Perusahaan Perbankan