Kesehatan
VI Pasien BPJS Kesehatan
SMA 50
Laki-laki
VII
Pasien BPJS Kesehatan S1
45 Laki-laki
VIII Pasien BPJS Kesehatan
SMA 44
Perempuan
IX Pasien BPJS Kesehatan
SMP 55
Perempuan
X Pasien BPJS Kesehatan
SMA 39
Laki-laki
4.3 Pelaksanaan Sistem Rujukan
Pelaksanaan sistem rujukan di Puskesmas Bukit Surungan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti yaitu meliputi Input, Proses, dan Output.
4.3.1 Input
Terdapat 3 tiga komponen yang menjadi perhatian dalam penelitian ini, yaitu tenaga pelaksana, sarana dan prasarana serta prosedur dalam pelaksanaan
rujukan. 1.
Tenaga Pelaksana a.
Tingkat pengetahuan tenaga kesehatan tentang kebijakan sistem rujukan tingkat pertama program Jaminan Kesehatan Nasional.
Berdasarkan informasi yang diterima, berikut pernyataan informan perihal kebijakan sistem rujukan :
“Hmm.... jumlah tenaga kesehatan di puskesmas bukit surungan saya rasa sudah cukup bagus. Dapat kita lihat dari ketersediaan dokter umum sebanyak 3
orang,tenaga kesehatan yang bertugas di labor juga tersedia sebanyak 3 orang. Sesuai dengan perencanaan dan pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
oleh Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 maka jumlah standar sumber daya manusia di pelayanan tingkat pertama sudah menyukupi. Setiap bulan kunjungan
rata-rata di puskesmas bukit surungan ini mengalami peningkatan dikarenakan makin banyaknya masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Bukit Surungan. Hal
ini merupakan salah satu bukti bahwa puskesmas bukit surungan mampu melayani
Universitas Sumatera Utara
peningkatan kunjungan dan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan kunjungan di Puskesmas Bukit Surungan ini juga dipengaruhi oleh
letaknya yang berada pada perbatasan di kabupaten lain seperti pariaman. Contohnya pada akhir tahun 2014 bulan desember satu bulan kapitasinya sebanyak
empat puluh juta rupiah kemudian karena terjadi peningkatan jumlah kunjungan pada awal bulan januari 2015 menjadi lima puluh tiga juta rupiah. Dalam
pelaksanaan sistem rujukan dalam era JKN ini bagaimana dan apa kesulitan yang dihadapi tentunya dilihat dari jumlah rujukan yang meningkat setiap
tahunnya.....disini masyarakat dilema punya keinginan berbeda dari aturan. Mereka ingin ke spesialis dan menganggap ke spesialis itu lebih terpercaya. Persepsi
masyarakat dalam memandang hal ini sulit untuk dirubah. Dokter yang menangani pasien mendiagnosa pasien berdasarkan info yang diberikan oleh pasien. Informasi
yang akurat akan memudahkan dalam memberikan penanganan selanjutnya kepada
pasien” Informan I “Sejak diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional ini pada awal tahun
2014kan termasuk didalamnya kebijakan tentang rujukan sesuai SK Menkes tahun 2012. Kami dalam usaha menjalankan program ini semaksimal mungkin. Tenaga
pelaksana di Puskesmas Bukit Surungan ini sudah cukup. Selama tahun 2014 kami langsung mendapatkan sosialisasi dari BPJS tentang program dan saat inipun
mereka melakukan sosialisasi kepada kami” Informan II “Kalau tenaga kesehatan yang tersedia di puskesmas sudah bagus. Sumber daya
manusia di Puskesmas Bukit Surungan ini sudah cukup. Tidak ada masalah. Dalam era JKN pun petugas kesehatan sudah mengetahui alur yang semestinya. Siapa saja
yang bisa dirujuk dan siapa yang tidak bisa.Bagaimana itu sistem rujukan berjenjang yaitu pasien yang tidak bisa kami tangani dipuskesmas ini yang tidak termasuk dalam
155 diagnosa akan kami berikan rujukan ke fasilitas kesehatan sekunder atau tersier tentunya harus sesuai alur yang benar. Tidak bisa diberikan begitu saja kecuali ya
seperti kasus kegawatdaruratan, lansia. Jika mereka membutuhkan perawatan spesialis tentu dirujuk atau tidak tersedia obat atau keterbatasan fasilitas kami dalam
memberikan penanganan”Informan III “Dari segi sumber daya manusia atau ketersediaan tenaga kesehatan di Puskesmas
Bukit Surungan saya kira sudah bagus ya..seperti yang terlihat kunjungan di Puskesmas Bukit Surunganpun cukup banyak. Dalam era JKN pun tenaga kesehatan
di Puskesmas Bukit Surungan sudah memahami bagaimana proses atau tata laksana rujukan berjalan. Kalau ada masalah atau ada yang belum mengerti saya sebagai
pegawai BPJS padang panjang dapat menjelaskan. Tetapi, setau saya yang agak terkendala mungkin seperti rujukan yang meningkat tiap tahunnya karena fasilitas
atau belum lengkapnya sarana. Namun hal itu tidak terlalu menjadi masalah. Hal-hal
Universitas Sumatera Utara
terkait JKN mengenai sistem rujukan adanya pelatihan yang diberikan kepada semua petugas kesehatan”Informan IV
“Mengenai sumber daya manusia di Puskesmas Bukit Surungan ini saya rasa tidak
ada masalah. Disini biar saya beritahu jumlah kunjungan di Puskesmas Bukit Surungan pada tahun 2015 13.948 kunjungan sedangkan jumlah rujukannya 2.598.
Terlihat kunjungan di puskesmas Bukit Surungan yang baru beroperasi tahun 2011 ini sudah banyak mendapat apresiasi dari masyarakat. Dari data yang saya peroleh
rata-rata kunjungannya meningkat setiap tahunnya. Berarti itu baguslah. Petugas kesehatan yang bertugas pun berarti dapat melayani dengan baik. Masyarakat
memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama di Puskesmas Bukit Surungan. Kalau dalam sosialisasi terkait JKN ya tentunya ada. Kewenangan kota sesuai PP no 38
tahun 2007 yaitu pengelolaan atau penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi tempat. Sinkronisasi peraturan perundangan dalam
operasionalisasi pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan milik pemerintah. Dinas Kesehatan Kota merupakan bagian dari pemerintah daerah. Tugas dan fungsi
kesehatan termasuk bidang yang di otonomikan. Pemerintah pemda provkab-kota punya kewajiban sesuai kewenangan yang diatur dengan UU dan PP dalam hal
program jaminan kesehatan bagi masyarakat. Dinas kesehatan kota melaksanakan bimbingan, pemantauan dan fasilitasi program jamkesmas, dinas kabkota sebagai
penerima dana PPK-1. Dalam sosialisi kepada masyarakat kami saya kira sudah cukup dilakukan oleh BPJS seperti menjelaskan bagaimana alur kepesertaan dan
berapa premi yang harus dibayarkan. Untuk sosialisasi ada semacam muslenbang yang kami laksanakan ditingkat kecamatankelurahan di padang panjang ini.
Sebelumnya kesehata di kota padang panjang ini kan memang gratis. Selama KTP kita kota padang panjang pemerintah daerah memberikan pelayanan kesehatan
gratis kepada masyarakatnya. Sekarang sesuai UU SJSN ya harus dipatuhi
pengadaan keuangannya”Informan V Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa dalam ketersediaan
tenaga kesehatan atau tenaga pelaksana di Puskesmas Bukit Surungan tidak ada masalah dalam pelaksanaan sistem rujukan dipuskesmas meskipun sudah ada
kebijakan tentang sistem rujukan, proses pelaksanaan dalam menjalankan kebijakan rujukan tersebut masih belum maksimal. Mekanisme sosialisasi sudah dilakukan oleh
BPJS, dinas kesehatan ketenaga kesehatan dan masyarakat. 2.
Sarana dan Prasarana
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan informasi yang diterima, berikut adalah pernyataan informan perihal sarana dan prasarana di puskesmas bukit surungan:
“
Ketersediaan sarana dan fasilitas alat kesehatan sebenarnya sudah lumayan bagus. Tapi kalau diharapkan seperti peraturan yang seharusnya, tentu belum selengkap itu.
Selain Puskesmas Bukit Surungan ini yang terbilang baru masih butuh waktu terlalu dini untuk bisa menjadi selengkap itu. Tapi, saya rasa untuk waktu yang sekarang ini
sudah sudah cukup lah dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. Jika, untuk menangani pasien dibutuhkan alat yang di puskesmas bukit surungan tidak tersedia
ya tentunya kami berikan rujukan kepada pasien tersebut. Selain itu, kami sekarang masih dalam menyiapkan SPO Standar Prosedur Operasional yaitu untuk
mempersiapkan akreditasi”Informan I “Untuk sarana dan prasarananya yang ada di puskesmas ini saya rasa sudah
lengkap sejak adanya JKN dalam memberikan pelayanan kesehatan, tapi masih ada beberapa peralatan kesehatan yang sudah rusak ya dan tidak bisa digunakan lagi
tapi kami tentu lapor ke bagian peralatan dan dalam perbaikan” Informan II “Sarana dan prasarana seperti yang kita lihat belum lengkaplah masih butuh waktu
kan Puskesmas Bukit Surungan ini masih baru. Nanti secepatnya akan dilengkapi sebagaimana harusnya. Tapi untuk saat ini sudah lumayanlah tidak terlalu ada
masalah”Informan III Berdasarkan hasil wawancara menujukkan alat-alat kesehatan yang tersedia
masih membutuhkan waktu untuk dapat lengkap. Tetapi, alat kesehatan yang belum tersedia tersebut tidak terlalu menjadi masalah dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. 3.
Ketersediaan obat-obat di puskesmas Berdasarkan informasi yang diterima, berikut adalah pernyataan informan perihal
obat-obatan di puskesmas bukit surungan :
“
Ketersediaan obat di puskesmas bukit surungan ini sudah baik. Sudah sesuai dengan formularium nasional yang terbaru. Semua usulan tentang obat yang kami minta dan
ajukan akhirnya terwujud di formularium nasional tahun 2015 ini. Kalaupun ada
Universitas Sumatera Utara
obat yang tidak tersedia di puskesmas kami akan memberikan resep kepada pasien untuk dapat dibeli diluar”Informan I
“jika mengenai obat-obatan sampai sekarang selalu tersedia ya di era JKN ini terlebih. Permasalahannya sebenarnya tidak ada cuma ya kadang-kadang alkesnya
sudah ada tapi tidak ada bahan habis pakai, ya mau tidak mau pasien ya....saya beri rujukan juga. Tapi fornas tahun 2015 ini semakin bagus ya ketersediaan obat
puskesmas kami”Informan II “Obat sudah didengar usulan kami ini setelah sekian lamaterwujud di
formularium nasional tahun 2015 ini. Yang tidak kami sediakan tepatnya seperti glizipid, atenolol, ergokarsiferol, oleopatidin, dan ada beberapa lagi karena tim
formularium tidak memasukan kedalam daftar obat yang dibutuhkan karena ada obat yang memiliki fungsi yang sama yang sudah kami sediakan. Jadi ibuk rasa sudah
mencukupi standarisasi”Informan III Berdasarkan hasil wawancara diatas, ketersediaan obat-obatan yang
ada di Puskesmas Bukit Surungan dalam memberikan pelayanan kesehatan sudah terbilang sangat bagus. Dalam pengadaan obatpun sudah memakai e-katalog.
Berdasarkan pengamatan peneliti juga melihat kegiatan dibagian obat berjalan dengan baik. Sejalan dengan itu, hasil observasi peneliti pada jumlah obat yang terdapat di
Puskesmas Bukit Surungan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK 02.02Menkes5232015 Tentang Formularium Nasional
Fasilitas Kesehatan Tingkat pertama. Hanya beberapa obat yang tidak tersedia dikarenakan tim formularium puskesmas kota padang panjang tidak memasukkannya
seperti Ampisilin, Glizipid, Glimeripid, Atenolol, Meftormin, Ergokalsiferol vitamin D2, flufenazin dikarenakan ada obat yang sudah tersedia dengan fungsi yang sama.
4. Prosedur dalam proses pelaksanaan sistem rujukan di Puskemas Bukit
Surungan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan informasi yang diterima, berikut adalah pernyataan informan perihal prosedur dalam proses pelaksanaan sistem rujukan :
“Kalau prosedurnya ya sesuai peraturan kami cuma menngikuti apa yang sudah ditetapkan sesuai
juknisnya ya dari BPJS”Informan I “Pelaksanaannya ya sesuai prosedur tidak dibuat oleh puskesmas sendiri, kami
menjalankan perintah dari atas. Mengikuti juknis dari BPJS tentang pelaksanaan rujukan dipuskesmas”Informan II
“Untuk pelaksanaan sistem rujukan di puskesmas tidak ada prosedur yang ditetapkan, yang ada BPJS memberikan juknis dalam pelaksanaan juknis dari
puskesmas”Informan III
4.3.2 Proses