Pengolahan Data METODOLOGI PENELITIAN

a. Waktu siklus dan waktu set up pada tiap work center, diperoleh melalui pengukuran waktu, dimana instrumen yang digunakan adalah stopwatch. b. Rating factor diperoleh melalui pengukuran yang diamati pada saat operator sedang bekerja pada setiap stasiun kerja. c. Faktor kelonggaran allowance, diperoleh melalui pengamatan secara langsung pada saat operator sedang bekerja. e. Data jumlah stasiun kerja, diperoleh melalui wawancara di PT. Guna Kemas Indah. d. Data jumlah mesin di setiap stasiun kerja, diperoleh melalui wawancara di PT. Guna Kemas Indah. 2. Data Sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan tanpa melakukan pengukuran atau pengamatan secara langsung yang diperoleh dari arsip-arsip perusahaan. Data sekunder pada penelitian ini, yaitu: a. Tipe dan spesifikasi produk. b. Data jumlah permintaan order. c. Gambaran umum perusahaan.

4.8. Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Melakukan uji keseragaman dan kecukupan data. 2. Menghitung waktu normal dan waktu standar. 3. Menghitung waktu total penyelesaian proses pada tiap tipe produk. Universitas Sumatera Utara 4. Menghitung makespan awal dengan Metode FCFS First Come First Served. 5. Menentukan penjadwalan produksi dengan menggunakan Algoritma Simulated Annealing . Blok diagram pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 4.3. Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Standar Perhitungan Waktu Total Penyelesaian Solusi Awal dengan Metode First Come First Served FCFS Penjadwalan Produksi dengan Algoritma Simulated Annealing Gambar 4.3. Blok Diagram Pengolahan Data Langkah selanjutnya adalah penerapan Algoritma Simulated Annealing SA untuk mendapatkan urutan job yang optimal. Langkah-langkah penjadwalan produksi dengan Algoritma Simulated Annealing SA adalah: 1. Penentuan solusi awal inisialisasi dan menghitung makespan-nya S. Solusi awal pada Algoritma Simulated Annealing menggunakan metode First Come First Served FCFS atau First In First Out FIFO 16 . 2. Menentukan parameter-parameter awal yang dibutuhkan, yakni: a. Temperatur awal T i yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebesar 100C. 16 Amin Jamili, dkk. A Hybridization of Simulated Annealing and Electromagnetism-Like Mechanism for a Periodic Job Shop Scheduling Problem. Iran: Department of Industrial Engineering. 2010. h. 3-4. Universitas Sumatera Utara b. Temperatur akhir T i +1 merupakan batas akhir penanda iterasi sudah dapat dihentikan. Penurunan temperatur ini terus dilakukan hingga mencapai 0,01C. 17 c. Faktor reduksi suhu s merupakan angka yang digunakan untuk menurunkan suhu secara bertahap dan terkendali, di mana nilai s yang digunakan adalah 0,95. d. Angka replikasi merupakan angka yang menunjukkan berapa kali loop harus dilakukan sebelum menurunkan suhu. Dalam penelitian ini, angka replikasi yang digunakan adalah 15kali. 3. Menentukan urutan job secara random. 4. Menghitung nilai makespan untuk jadwal baru S‟. 5. Mengh itung ∆S dengan rumusan sebagai berikut: ∆S = S‟ – S Keterangan: ∆S = Selisih keunggulan jadwal baru terhadap nilai minimum yang dihasilkan dengan jadwal lama. S = Nilai makespan jadwal lama. S‟ = Nilai makespan jadwal baru. 6. Jika solusi saat ini S‟ memiliki nilai fungsi objektif yang lebih kecil daripada solusi yang lama S, maka solusi saat ini diterima. Jika tidak, solusi saat ini dapat juga diterima jika nilai yang diberikan pada Distribusi 17 Edi Wirdianto, dkk, Penerapan Algoritma Simulated Annealing pada Penjadwalan Distribusi Produk, Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Andalas, 2007 Universitas Sumatera Utara Boltzmann lebih besar daripada bilangan random dengan rentang [0,1]. Rumus dari Distribusi Boltzmann adalah sebagai berikut:   T S e p    di mana T merupakan parameter suhu kontrol. Apabila ∆S 0, maka jadwal baru langsung diterima. 7. Jika makespan yang baru merupakan solusi yang lebih baik dari solusi sebelumnya belum mencapai kondisi steady state dengan suhu tertentu, maka pencarian solusi masih terus dilanjutkan dengan cara menurunkan suhu hingga tidak ada lagi solusi baru yang diterima atau temperatur mencapai nilai tertentu yang telah ditetapkan. Penurunan suhu dapat dilihat pada rumus sebagai berikut: T i+1 = sT i 8. Kembali ke langkah tiga sampai kriteria penghentian iterasi terpenuhi. Kondisi terminasi terpenuhi apabila tidak ada state baru yang diterima, atau temperatur mencapai nilai tertentu yang telah ditetapkan. Flowchart pengukuran waktu, langkah-langkah Algoritma Simulated Annealing SA dalam pengurutan job dapat dilihat pada Gambar 4.4. Universitas Sumatera Utara Mulai Hitung makespan awal dengan metode FCFS Inisialisasi Parameter Simulated Annealing S,T,F,r,p 1. Waktu baku, waktu setup, Rf, All 2. Urutan job 3. Jumlah orer Inisiasi Penjadwalan Awal Buat urutan Job aktual Buat Jadwal urutan acak Hitung S makespan Lakukan iterasi sampai S‟ S Simpan S terkecil Sebagai S sekarang Iterasi T=To Untuk I = 1 s.d. 15 Makespan lebih rendah Atau fungsi probr Terima Jadwal yang baru Simpan sebagai S skarang Lebih baik daripada jadwal terbaik Iterasi lanjut? Semua solusi ditolak? Steady State T = T x F Ambil jadwal terbaik Selesai tidak tidak tidak tidak ya ya ya ya ya Keterangan : S = Makespan; T = Temperatur F = Faktor Penurunan; r = Bilangan Random p = prpbabilitas Penerimaan Uji Chi Square Berdistribusi Uniform Gambar 4.4. Flow Chart Simulated Annealing dalam Pengurutan Job

4.9. Metode Analisis Pemecahan Masalah