4. Lempeng wadah tempat kue
5. Kue-kue basah seperti :
6. Kue-kue kering, seperti : karas-karas, kembang loyang, kue cincin, dodol
dan lain-lain. 7.
Takir wadah yang terbuat dari daun pisang 8.
Kanca kuali besar 9.
Bunga pialang 10.
lilin 11.
Tempurung kelapa Adapun tahapan dalam proses pelaksanaan dari puako laut ini adalah sebagai
berikut :
1. Pemotongan Ayam
Sebelum pada pelaksanaan fase ini terlebih dahulu dikumpulkan ayam-ayam dari sanak keluarga yang masing-masing satu orangnya menyiapkan satu ekor
ayam dalam hal ini ayam-ayam yang digunakan adalah ayam kampung dan bebas dalam arti menggunakan berjenis kelamin dan warna apa saja, namun sembari
juga menyiapkan ayam berwarna hitam dan putih masing-masing satu ekor dan yang menyiapkan ayam hitam dan putih ini adalah tuan rumah yang memang
mempunyai hajatan utuk melaksanakan tradisi ini. Setelah seluruh ayam terkumpul maka diadakan pemotongan ayam massal
karena ayam yang banyak maka yang memotong harus juga banyak yang terdiri
Universitas Sumatera Utara
atas beberapa orang yang ada dalam keluarga besar tersebut, lalu darah pada ayam tadi dikumpulkan di tempurung-tempurung kelapa yang sudah disiapkan.
Dalam hal ini yang harus memotong ayam-ayam tersebut adalah laki-laki dan sangat dilarang perempuan untuk melakukan pemotongan ayam ini disebabkan
kepercayaan masyarakat etnis melayu di Kabupaten Batubara bahwa takut terkena darah ayam sebab puako akan marah dan menolak sesaji yang akan diberikan
padanya dengan menenggelamkan ancak yang dihanyutkan kesungai nanti. Proses ini dilakukan dalam estimasi waktu di pagi hari sekitar pukul 08:00 sampai 09:00.
2. Pencabutan Bulu-bulu Ayam
Dalam fase ini biasanya yang mencabuti bulu-bulu ayam ini adalah dari para perempuan dalam keluarga ini, namun juga tidak tertutup para laki-laki yang ada
dalam keluarga ikut serta membantu, Ini dikarenakan banyaknya jumlah ayam yang ada. lalu kemudian bulu-bulu ayam yang sudah tercabut tadi dikumpulkan
disatu tempat sebelum diambil per ekornya masing-masing satu helai bulu dimasing-masing sayap dan ekor sebagai syarat yang diletakkan didalam ancak
dan dilapisi daun pisang yang sudah disediakan.
3. Memasak
Masak dalam tradisi puako laut dilakukan dengan menggunakan kanca atau kuali besar, dalam hal ini seluruh ayam disiapkan untuk dimasak menjadi gulai
dan pada umumnya gulai lemak. Namun untuk ayam hitam dan putih tadi tidak dimasak karena kedua ayam tersebut akan di sombam atau dibakar sebagai syarat
untuk sesaji yang akan diletakkan untuk melengkapi isi daripada ancak.
Universitas Sumatera Utara
Untuk melengkapi hal ini biasanya setelah itu akan memasak nasi juga sebagai kawan dari pada ayam gulai tersebut. Dan tidak jarang seluruh keluarga juga
memasak kue-kue baik lue basah maupun kue kering, jika ada beberapa kue yang belum disiapkan sebagai syarat dari pada tradisi ini.
4. Makan Bersama