Tanggapan Para Petani Terhadap Irigasi dan Mekanisasi di Desa Sipoldas

39 tanah mereka sudah mempergunakan traktor tangan. Begitu juga dalam memisahkan gabah dari jerami juga sudah mempergunakan mesin penghancur. Hasil panen dengan pengolahan modern tersebut menjadi naik disamping pemakaian pupuk kimia yang baik. Perkembangan teknologi di Desa Sipoldas tidak dapat dilepas begitu saja dari faktor penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanian bekerja tidak henti-hentinya untuk mengadakan penyuluhan kepada masyrakat petani Desa Sipoldas. Tujuan utama dari penyuluhan ini adalah untuk mengubah perilaku masyarakat itu sendiri dari petani tradisional ke petani modern. Sehingga alat-alat pertanian hasil teknologi maju yang tadinya belum dikenal oleh petani menjadi dikenal. Mengenal alat pertanian tersebut dalam arti dapat mempergunakannya sesuai dengan kegunaan peralatan tersebut. Di Desa Sipoldas petugas penyuluhan pertanian di datangkan untuk membantu para petani mengenal dan mengetahui bagaimana cara meningkatkan efisiensi usaha tani, pemakaian pupuk kimia. Selain itu bagaimana mempergunakan alat-alat pertanian hasil teknologi maju seperti : traktor, mesin penggiling padi serta memperdalam pengetahuan para petani tentang pengolahan lahan pertanian yang lebih efisien. Hal itu semua adalah untuk dapat berjalan dengan baik dan berhasilnya intensifikasi pertanian, khususnya pertnian sawah di Desa Sipoldas yang diairi saluran irigasi.

3.3. Tanggapan Para Petani Terhadap Irigasi dan Mekanisasi di Desa Sipoldas

3.3.1 Tanggapan Para Petani Terhadap Irigasi di Desa Sipoldas Maksud tanggapan disini adalah pandangan masyarakat petani atas keadaan yang berlaku ketika adanya sarana irigasi di Desa Sipoldas. Untuk seterusnya, penulis akan menggunakan istilah ini agar mudah dimengerti oleh umum. Oleh karena irigasi memberi Universitas Sumatera Utara 40 pengaruh yang berbeda-beda terhadap masyarakat setempat, maka disini juga akan dibedakan tanggapan-tanggapan penduduk menurut hubungan mereka dengan irigasi. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dilapangan, penulis melihat ada dua hal yang berbeda sekaligus mendasar diseputar jalur irigasi tersebut. 16 1. Petani yang tidak mendapatkan saluran irigasi. Dari lokasi saluran irigasi yang berada disekitar jalur lalu lintas darat, tentunya akan dijumpai pembagian petani berdasarkan letak areal sawahnya yaitu: 2. Petani yang mendapatkan saluran irigasi. Dari dua hal ini akan sangat mempengaruhi pandangan petani terhadap proyek irigasi tersebut. Kemudian bagaimana tanggapan masyarakat yang memang tidak ada hubungannya dengan saluran irigasi tersebut, misalnya masyarakat Desa Sipoldas yang mata pencahariannya tidak dijalur pertanian. Melihat pandangan penduduk terhadap sarana irigasi, penulis mencoba untuk meneliti pandangan tentang fungsi irigasi dalam hubungannya dengan peningkatan produksi pertanian. Dari berbagai data yang didapat seterusnya diuraikan namun tetap memperhatikan perbedaan yang ada diantara ketiga golongan masyarakat tersebut: 1. Masyarakat desa yang mendapatkan saluran irigasi. 2. Masyarakat desa yang tidak mendapatkan saluran irigasi. 3. Masyarakat desa yang tidak melakukan tinadakan dalam pertanian. Dari ketiga golongan masyarakat ini akan diketahui tanggapan-tanggapan yang berbeda untuk selanjutnya akan diuraikan lebih jauh. 16 Wawancara dengan D Sinaga, Petani, Desa Sipoldas, 25 mei 2013. Universitas Sumatera Utara 41 a. Tanggapan Masyarakat Desa yang Mendapatkan Saluran Irigasi Adanya rencana pemerintah untuk membangun saluran irigasi secara umum ditanggapi secara positif oleh masyarakat Sipoldas. Ini terlihat dari sikap masyarakat yang senang dan bangga bahwa desa mereka menjadi salah satu desa yang terkena pembangunan irigasi. Sikap yang begitu tampak jelas ketika penulis mewawancarai beberapa penduduk yang berkaitan dengan pembangunan tersebut dengan harapan pembangunan irigasi ini berjalan dengan lancar. Pada dasarnya pembangunan irigasi ini bertujuan untuk menanggulani musim kemarau, agar pertanian yang hanya sekali dilakukan selama ini menjadi dua kali, yang jelas pemabangunan ini akan memberikan arti bagi kehidupan masyarakat. Minimal rencana pembangunan irigasi yang terealisasikan ini akan membuat langkah-langkah awal yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kenyataan dilapangan menunjukan, rasa optimisme pihak petani dari masyarakat secara keseluruhan semakin meningkat. Karena apa yang mereka dambakan selama ini yaitu pembangunan sarana irigasi akan membuka lahan yang potensial di wilayah ini. Selain akan meningkatkan pendapatan, juga akan menghilangkan persepsi masyrakat Desa Sipoldas bahwa pemerintah itu tidak mau peduli akan kehiupan petani. 17 b. Tanggapan Masyarakat Desa yang Tidak Mendapatkan Saluran Irigasi Tanggapan masyarakat Desa Sipoldas yang tidak mendapatkan saluran irigasi pada prinsipnya menyambut dengan baik renacana pembangunan tersebut, karena secara tidak langsung mereka juga dapat merasakan manfaatnya bersama sebagian masyarakat yang satu desa dengan mereka, apalagi adanya suatu sistem kekerabatan dalam diri mereka. Namun 17 Wawancara dengan J. Napitupulu, Ketua Organisasi Gapokta di Desa Sipoldas. Minngu 5 Juni 2013.. Universitas Sumatera Utara 42 rasa kekecewaan mereka juga tidak dapat ditutup dengan begitu saja dari raut wajah mereka, tetapi walaupun begitu masyarakat Desa Sipoldas tidak menganggap bahwa fakta yang terlihat sekarang bukan suatu keadaan yang final. Hal ini tidak dapat ditafsirkan begitu saja dengan apa yang sudah dan sedang berlangsung, ini semua adalah sesuatu hal yang mungkin melatarbelakangi perubahan hidup masyarakat selanjutnya dan hal ini merupak proses perubahan yang memerlukan waktu. Dari kondisi ini pemerintah melalui dinas pengairan sudah menyadari semuanya betapa besar harapan penduduk untuk mendapatkan sistem irigasi, dan ini merupakan suatu tantangan yang cepat ataupun lambat yang harus dijawab. Untuk sementara ini pemerintah mempunyai suatu alasan atas belum dipenuhinya harapan masyarakat tadi. Alasan itu berpangkal dari dana yang belum memenuhi dan kondisi alam yang kurang bersahabat. c. Tanggapan Warga Desa yang Tidak Melakukan Tindakan Pertanian. Jika ditinjau kembali masyarakat di Desa Sipoldas ini jumlah masyarakat yang benar- benar tidak bekerja dalam bidang pertanian hanya sedikit sekali. Mereka ini berada pada golongan tua yang berada di pondokan-pondokan tempat mereka menjalani hidup sekarang. Hidup mereka sendiri dibiayai oleh anak cucu mereka yang ada di desa maupun di kota. Tanggapan mereka menjurus kearah kebaikan saja, maksudnya adalah selama pembangunan yang dijalankan membawa kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya, mereka mendukung secara positif begitu pula dengan pembangunan irigasi yang ada di Desa Sipoldas. Mereka menganggap bahwa pembangunan irigasi yang ada sekarang telah membawa pengaruh kepada peningkatan sosial ekonomi penduduk. Bagi masyarakat desa Universitas Sumatera Utara 43 yang belum mendapatkan sistem irigasi harus bersabar. Semoga pemerintah akan melanjutkan pembangunannya keberbagai pelosok desa. Selain dari golongan tua masyarakat yang tidak melekukan tindakan pertanian seperti masyarakat yang berprofesi sebagai PNS dan juga Pedagang mereka juga menanggapi secara positif karena dengan adanya irigasi di Desa Sipoldas secara tidak langsung mereka juga akan merasakan manfaatnya. Mereka senang dan juga bangga dengan adanya irigasi di desa karena di Desa Sipoldas sudah ada pembangunan. 3.3.2. Tanggapan Para Petani Terhadap Mekanisasi Pertanian di Desa Sipoldas Tanggapan masyarakat khususnya para petani tentang mekanisasi pertanian sebenarnya tidak jauh beda dengan tanggapan masyarakat terhadap irigasi di Desa Sipoldas. Kemajuan teknologi akan membawa manfaat banyak bagi masyarakat. Sungguhpun demikian disadari pula bahwa pembaharuan tidaklah sesuatu yang begitu saja diterima dan disalurkan kedalam kenyataan hidup tanpa harus diseleksi terlebih dahulu. Sesuatu yang baru memang akan memikat masyarakat, akan tetapi tidak dapat dipungkiri kalau masyarakat masih akan merindukan yang lama, punya kenangan-kenangan terhadap yang silam. Maka setiap proses dalam perubahan sosial pada saatnya akan dihambat oleh keharuan serta kerinduan terhadap yang lama. Nilai semangat daripada yang baru sering kali cenderung disambut oleh keinginan untuk kembali kepada yang lama. 18 Begitupula dengan masyarakat Desa Sipoldas pada umumnya mereka menyambut baik atas masuknya mekanisasi pertanian di desa mereka yang merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat setempat. Mereka menyadari bahwa dengan masuknya tehnologi dalam bidang 18 Muhammad Rusli Karim. Seluk Beluk Perubahan Sosial, Surabaya : Ysaha Nasional, Tt., hal. 39 – 43. Universitas Sumatera Utara 44 pertanian akan meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat yang secara otomtis akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan masuknya mekanisasi pertaian di Desa Sipoldas juga memiliki pengaruh yang bersifat negatif, masyarakat yang bekerja sebagai buruh tani akan kehilangan pekerjaannya karena sebagian besar pekerjaan mereka sudah digantikan dengan tenaga mesin dengan maksud untuk memperoleh hasil yang lebih banyak. Walaupun demikian masyarakat yang bekerja sebagai buruh tani di Desa Sipoldas menanggapi dengan baik atas masuknya mekanisasi pertanian ke desa mereka. Mereka menyadari bahwa ini semua mungkin suatu saat akan terjadi dan mereka beranggapan bahwa ini semua akan melatarbelakangi hidup masyarakat ke arah yang lebih baik. 19 Dengan demikian tidak sedikit dari buruh tani ini yang beralih pekerjaan menjadi petani penggarap, pedagang,tenaga ahli untuk menggerakkan tehnologi pertanian tersebut misalnya traktor tangan. 19 .Wawancara dengan M.Pardede, Petani, Desa Sipoldas, 20 mei 2013. Universitas Sumatera Utara 45

BAB IV PENGARUH IRIGASI DAN MEKANISASI PERTANIAN TERHADAP PETANI DI