Kronologis Perubahan Irigasi dan Mekanisasi Pertanian Di Desa Sipoldas

36 2. Berhak mengajukan pengaduan kepada tingkatan yang lebih tinggi dalam perkumpulan bila merasa dirugikan atau dilanggar haknya. 3. Berhak memilih atau dipilih menjadi pengurus P3A. Sedangkan kewajiban anggota yaitu : 1. Setiap panen menyerahkan iuran untuk tiap-tiap Ha menurut hasil musyawarah. 2. Turut bergotong-royong memperbaiki saluran air dan pintu-pintu air jika terjadi kerusakan-kerusakan. 3. Sebulan sekali memperbaiki saluran air. Semua organisasi yang dibentuk memiliki peraturan-peraturan yang di tetapkan. Ini mempuyai tujuan yang sangat baik, agar keseluruhan irigasi tersebut dapat dirawat dengan baik.

3.2 Kronologis Perubahan Irigasi dan Mekanisasi Pertanian Di Desa Sipoldas

Di Indonesia hubungan antara sektor pertanian dengan pembangunan nasional pada dasarnya merupakan hubungan yang saling mendukung. Pembangunan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sedangkan mayoritas masyarakatnya hidup di pedesaan dengan jumlah terbesar bermata pencaharian di sektor pertanian. Salah satu tujuan Pembangunan Nasional lebih diarahkan pada upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan melalui pembangunan sektor pertanian. 14 14 Entang Sastraatmadja, Ekonomi Pertanian Indonsia: Masalah, Gagasan, dan Strategi, Bandung: Bumi Angkasa, 1985, hlm. 35. Konsekuensi bagi negeri yang tergolong agraris, sektor pertanian merupakan bidang kehidupan yang paling vital. Begitupun dengan Indonesia. Sebagai salah satu negara yang sedang membangun dimana 60 bermata pencaharian di sektor pertanian, maka wajar kalau dalam beberapa pelita, sektor pertanian selalu diduduki pada Universitas Sumatera Utara 37 Daerah pedesaan di Kecamatan Panei merupakan wilayah yang memiliki potensi alam yang besar. Desa Sipoldas merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Panei, desa ini lebih banyak tertuju pada sektor primer, sehingga lebih banyak kegiatan mengolah tanah untuk kegiatan pertanian. Suatu desa memiliki tanah yang subur dengan pengairan yang lebih, maka dapat dipastikan kalau secara ekonomi penduduk desa itu ekonominya lebih baik. Sebaliknya apabila lingkungan alamnya kurang menunjang, pertaniannya kurang subur, maka ekonomi penduduk desa dapat dipastikan sebagian masyarakat desa masih hidup dalam kemiskinan dan keterbelakangan. 15 Pada umumnya mata pencaharian di Desa Sipoldas adalah bertani. Hal ini disebabkan karena lahan pertanian di Desa Sipoldas sangat subur. Sebelum tahun 1990 sistem pertanian yang digunakan masih bersifat tradisional, hal ini dapat dilihat dari peralatan yang umumnya mereka pakai untuk mengolah lahan pertanian tersebut, peralatan yang digunakan yaitu : cangkul, parang, babat, bajak, dan lain-lain. Membuka ladang, membuka sawah maupun mengolah pertanian semuanya menggunakan peralatan yang sederhana serta menggunakan tenaga manusia dan hewan. Jadi, untuk mengolah tanah saja membutuhkan waktu yang lama apalagi menunggu hasil panennya yang biasanya sekali dalam setahun. Untuk mengatasi hal yang demikian maka pada awal tahun 1990 pemerintah melakukan penyuluhan pertanian didukung dengan pembangunan sarana irigasi dan masuknya teknologi pertanian ke Desa Sipoldas seperti masuknya jenis-jenis pupuk dan traktor yang membantu petani untuk meningkatkan produktifitasnya. Dengan adanya penyuluhan di Desa Sipoldas, produksi prioritas yang utama. Peranan sektor pertaniaan, disamping tercatat sebagai devisa yang cukup besar juga merupakan sumber kehidupan bagi sebagian besar penduduknya. 15 Sri Saadah Soepono, et al, Corak dan Pola Kehidupan Sosial Ekonomi Pedesaaan: Studi tentang Kewiraswastaan Pada Masyarakat di Plered, Jakarta: Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1995, hlm 1. Universitas Sumatera Utara 38 pertanian akan bertambah maju dan pada akhirnya pendapatan pedesaan akan meningkat. Hal tersebut diatas disebut dengan modernisasi pertanian. Modernisasi pertanian bisa diartikan sebagai perubahan masyarakat tradisional menuju masyarakat yang lebih modern. Di sektor pertanian modernisasi dapat terjadi berupa penggunaan teknologi baru didalam kegiatan produksi pertanian. Modernisasi pertanian mempunyai tujuan yaitu mengubah sektor pertanian tradisional menjadi sektor pertanian modern yang mampu meningkatkan produksi sektor pertanian. Modernisasi diharapkan akan dapat merubah masyarakat tani di sektor pertanian dan pola-pola kehidupan yang lain Pengaruh atau dampak disektor pertaniannya tersebut antara lain: • perubahan cara produksi • tekhnik produksi • hubungan-hubungan sosial di pedesaan • Penggantian pupuk, dari pupuk kandang menjadi pupuk urea • Pemakaian bibit padi, dari bibit local menjadi bibit unggul • Pemakaian traktor, yang semulanya menggunakan sistem bajak dengan hewan • Penerapan teknik irigasi baru • Penggunaan mesin penggiling padi, yang semulanya menggunakan timbul padi Peningkatan teknologi pertanian di Desa Sipoldas dapat dilihat dari sitem pertanian yang sudah diterapkan masyarakat petani. Masyarakat petani di Desa Sipoldas biasanya turun kesawah pada musim tanam pertama pada bulan April dan bulan September pada musim tanam kedua. Dalam mengolah tanah sampai kepada musim panen para petani sudah mempergunakan sistem modern dan telah meninggalkan sistem tradisional. Dalam mengolah Universitas Sumatera Utara 39 tanah mereka sudah mempergunakan traktor tangan. Begitu juga dalam memisahkan gabah dari jerami juga sudah mempergunakan mesin penghancur. Hasil panen dengan pengolahan modern tersebut menjadi naik disamping pemakaian pupuk kimia yang baik. Perkembangan teknologi di Desa Sipoldas tidak dapat dilepas begitu saja dari faktor penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanian bekerja tidak henti-hentinya untuk mengadakan penyuluhan kepada masyrakat petani Desa Sipoldas. Tujuan utama dari penyuluhan ini adalah untuk mengubah perilaku masyarakat itu sendiri dari petani tradisional ke petani modern. Sehingga alat-alat pertanian hasil teknologi maju yang tadinya belum dikenal oleh petani menjadi dikenal. Mengenal alat pertanian tersebut dalam arti dapat mempergunakannya sesuai dengan kegunaan peralatan tersebut. Di Desa Sipoldas petugas penyuluhan pertanian di datangkan untuk membantu para petani mengenal dan mengetahui bagaimana cara meningkatkan efisiensi usaha tani, pemakaian pupuk kimia. Selain itu bagaimana mempergunakan alat-alat pertanian hasil teknologi maju seperti : traktor, mesin penggiling padi serta memperdalam pengetahuan para petani tentang pengolahan lahan pertanian yang lebih efisien. Hal itu semua adalah untuk dapat berjalan dengan baik dan berhasilnya intensifikasi pertanian, khususnya pertnian sawah di Desa Sipoldas yang diairi saluran irigasi.

3.3. Tanggapan Para Petani Terhadap Irigasi dan Mekanisasi di Desa Sipoldas