25 TABEL II
SARANA RUMAH IBADAH DI DESA SIPOLDAS
No. Sarana Ibadah
Jumlah Unit
1 Gereja Protestan
8 2
Gereja Katolik 1
3 Mesjid
1 Jumlah
10 Sumber : kantor kepala Desa Sipoldas 1997
Jadi setelah masuknya agama di tengah-tengah kehidupan masyarakat Desa Sipoldas, kepercayaan lama atau tradisional semakin lama semakin menipis. Mereka makin percaya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang menciptakan langit dan bumi ini. Tuhan ini bukan berasal dari batu-batu besar, kayu-kayu besar dan juga dari gunung-gunung tetapi yang
mengetahui asal-usul seluruh alam serta isinya.
2.6 Kehidupan Budaya
Manusia sebagai sosok sosial yang prinsipnya hidup bersama ternyata dilatarbelakangi oleh suatu kebiasaan budaya. Ada suatu anggapan bahwa manusia tak dapat
hidup tanpa kebudayaan. Kebudayaan dapat menentukan dan mengajarkan bagaimana seharusnya manusia hidup dalam masyarakat agar masyarakat tetap aman, tertib, tenang dan
sebagainya. Kebudayaan mengajarkan bagaimana seharusnya seseorang bertingkah laku dalam hubungan dengan alam sekitarnya, baik yang nampak maupun tidak nampak.
Kebudayaan pada mulanya diciptakan oleh manusia untuk kebutuhan suatu kelompok masyarakat tertentu. Setelah kebudayaan itu tercipta, kebudayaan kemudian merupakan suatu
yang hidup dan pada gilirannya sangat mempengaruhi manusia untuk mengikutinya.
Universitas Sumatera Utara
26 Begitulah dalam salah satu aspek kebudayaan yang merupakan gambaran nyata dari
suatu masyarakat yang menunjukkan bagaimana pola tingkah laku yang dianggap baik ataupun kurang baik. Sebagaimana suatu wujud nyata, budaya tersebut berada di dalam
maupun di luar jiwa manusia itu sendiri, atau diatas manusia sebagai mahluk hidup yang mengontrol dengan ketat daripada tingkah laku anggota masyarakat ataupun pemangku
kebudayaan tersebut. Ada pula anggapan yang menyatakan bahwa kuat longgarnya suatu kebudayaan
dalam menentukan wujud internal masyarakat ditentukan oleh tingkah laku dari perkembangan suatu masyarakat. Begitulah sebaliknya, cepat lambat suatu masyarakat
berkembang juga banyak ditentukan oleh potensi yang terkandung dalam suatu kebudayaan. Selain itu, ketahanan suatu kebudayaan ditentukan oleh kenyataan sampai sejauh mana suatu
sistem nilai tertentu dalam kebudayaan tersebut mampu memberikan kepada masyarakat keuntungan yang secara kongkrit dapat dirasakan oleh masyarakat. Aspek kegunaan,
kebaikan-kebaikannya harus dapat terasakan oleh pendukung kebudayaan yang bersangkutan. Hanya dengan demikian suatu adat istiadat dapat bertahan dalam proses
perkembangan masyarkat. Namun demikian mundurnya suatu kebudayaan tidak pernah berlangsung dengan
cepat. Sifat resisten dari suatu kebudayaan adalah salah satu pembawaan dari setiap kebudayaan. Jika dihubungkan dengan uraian di atas dengan kebudayaan di Desa Sipoldas
dalam mempengaruhi pola tingkah laku masyarakat dengan datangnya suatu rencana pembangunan seperti proyek irigasi dan masuknya mekanisasi pertanian. Dapat dikatakan
bahwa kebudayaan adat tersebut bisa saja menerima suatu rancangan tersebut, selama rarncangan pembangunan tidak merusak nilai-nilai adat.
Universitas Sumatera Utara
27 Namun jika ada pembangunan yang mengganggu sistem adat, sudah tentu masyarakat
sebagai pembuat dan pelaksana adat tersebut akan melakukan suatu reaksi. Yang jelas kehidupan budaya di Desa Sipoldas masih dominan dengan budaya adat Batak Toba. Budaya
etnis Batak Toba sudah dipengaruhi oleh hasil pencapuran melalui proses yang cukup lama antara budaya Batak Toba asli yang relatif masih sederhana dengan keebudayaan yang lebih
modern. Ini dapat dilihat pada kehidupan lingkungan sehari-hari, misalnya dalam adat perkawinan akan terlihat jelas penjelmaan tradisi dari pencampuran budaya tersebut sehingga
menjadi suatu tradisi bagi kelompok masyarakat yang sama-sama dihargai. Tradisi dan nilai adat asli sebagaimana lazimnya di daerah-daerah lain banyak
dipertahankan oleh kalangan generasi tua. Namun kadar nilai dari tradisi tersebut semakin berkurang sebagai akibat besarnya pengaruh masuknya paham-paham yang lebih modern
melalui berbagai sarana komunikasi. Pendatang dari luar daerah terutama pemerintah, guru- guru ataupun komunikasi antar individu dari warga desa itu sendiri dengan orang luar itu
membawa pengaruh secara perlahan-lahan sehingga membawa perubahan di dalam kehidupan sosial
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN