Uji Hipotesis Analisis Deskriptif

commit to user 56 Tabel 11 Hasil Uji Homogenitas Levene Statistic df1 df2 Sig. psychological well being Based on Mean .917 1 48 .343 Based on Median .357 1 48 .553 Based on Median and with adjusted df .357 1 45.028 .553 Based on trimmed mean .858 1 48 .359 Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai p-va lue mean menunjukkan nilai diatas 0,05 0,343 0,05. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa sampel tipe problem focused coping dan tipe emotion focused coping diambil dari populasi tipe coping yang mempunyai varians psychologica l well being yang sama homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian ini adalah Uji Ma nn-Whitney . Uji Ma nn-Whitney merupakan alternatif dari uji T Dua Sampel Independen. Uji Ma nn-Whitney digunakan untuk membandingkan dua sampel independen dengan skala ordinal atau skala interval tapi tidak berdistribusi normal Uyanto, 2009. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan Uji Ma nn-Whitney menunjukkan hasil sebagai berikut: commit to user 57 Tabel 12 Hasil Uji Hipotesis Mann-Whitney Test Statistics psychological well being a Mann-Whitney U 238.5 Wilcoxon W 329.5 Z -0.04429 Asymp. Sig. 2-tailed 0.964671 a. Grouping Variable: tipe coping Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan Uji Ma nn-Whitney yang memberikan nilai Z = -0.04429 dengan p-value = 0.964671. Karena p-va lue = 0.964671 lebih besar daripada maka hipotesis penelitian yang berbunyi: “ada perbedaan psychologica l well-being ditinjau dari tipe coping stres pada siswa program akselerasi” ditolak.

4. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai data psychologica l well-being ditinjau dari tipe coping stres. Berdasarkan tabulasi data skala tipe coping , didapatkan gambaran umum mengenai tipe coping yang dipilih dan digunakan siswa program akselerasi SMA Negeri 3 Surakarta. Kategorisasi yang digunakan dalam skala tipe coping dilakukan berdasarkan kategori dummy. Skor aitem dijumlahkan dalam tiap-tiap komponen, kemudian dihitung mea n atau rata-rata dalam tiap komponennya. Subjek dikategorikan berdasarkan mea n terbesar yang diperoleh. Kondisi empiris tipe coping yang terbentuk diantara siswa program commit to user 58 akselerasi SMA Negeri 3 Surakarta sebagai subjek penelitian dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 13 Kondisi Empiris Tipe Coping Stres pada Siswa Program Akselerasi di SMA Negeri 3 Surakarta No Tipe Coping Komposisi Jumlah Persentase 1 Kelompok Problem Focused Coping 13 26 2 Kelompok Emotional Focused Coping 37 74 Kemudian dapat dilakukan kategorisasi subjek secara normatif guna memberi interpretasi terhadap skor skala. Kategorisasi yang digunakan adalah kategorisasi jenjang yang berdasarkan pada model distribusi normal Tabel 14 Kategorisasi Subjek Berdasar Skor Alat Ukur Penelitian Variabel Kategorisasi Komposisi Kategori Skor Jumlah Prosentase PFC 13 Rendah X 96,69 2 15,4 Sedang 96,69 X 111,77 9 69, 2 Tinggi 111,77 X 2 15,4 EFC 37 Rendah X 79,22 3 8,1 Sedang 79,22 X 97,92 28 75,6 Tinggi 97,92 X 6 16,2 PWB 50 Rendah X 85,7 8 16 Sedang 85,7 X 106,7 36 72 Tinggi 106,7 X 6 12 Tabel 15 Mean Psychological Well Being Ditinjau dari Tipe Coping Stres Descriptives Coping N Mean Std. Deviation Psychological Well Being 1 13 96.69 9.357 2 37 96.05 10.977 commit to user 59 Berdasarkan tabel diatas tersebut dapat dibuat gambaran beberapa hal sebagai berikut: 1. Prosentase siswa program akselerasi yang menggunakan tipe problem focused coping 26, lebih kecil dari pada siswa program akselerasi yang menggunakan tipe emotion focused coping 74. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan gambaran bahwa siswa program akselerasi cenderung menggunakan tipe emotion focused coping. 2. Berdasarkan kategorisasi, siswa program akselerasi yang menggunakan tipe problem focused coping paling banyak berada dalam kategori sedang yaitu 9 dari 13 siswa 69,2. 3. Berdasarkan kategorisasi, siswa program akselerasi yang menggunakan tipe emotion focused coping paling banyak berada dalam kategori sedang yaitu 28 dari 37 siswa 75,6. 4. Berdasarkan kategorisasi, psychologica l well being yang dimiliki oleh siswa program akselerasi cenderung berada dalam kategori sedang yaitu 36 dari 50 siswa 72. 5. Mean psychologica l well being pada siswa program akselerasi yang menggunakan tipe problem focused coping 96,69 lebih besar daripada mea n psychologica l well being pada siswa yang menggunakan tipe emotion focused coping 96,05 dengan selisih yang tidak signifikan 0,64. commit to user 60

D. Pembahasan