commit to user
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi variabel penelitian perlu ditentukan agar dapat menentukan metode pengumpulan data yang akan dilakukan serta menentukan jenis-jenis
analisis data yang sesuai dengan penelitian. Variabel-variabel yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas : Tipe
Coping
Stres
2. Variabel Tergantung :
P sychologica l Well-Being
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional dari variabel penelitian ini adalah:
1. Tipe
Coping
Stres
Tipe
coping
stres menurut Lazarus dan Folkman dalam Smith, 2007 yaitu berupa tipe
Problem Focused Coping
yaitu ketika
coping
cenderung digunakan ketika seseorang memutuskan bahwa gangguan, ancaman, atau
situasi yang menantang, dapat berubah, dan tipe
Emotion Focused Coping
yaitu ketika
coping
yang digunakan saat seseorang yang mengalami stres, menganggap situasi yang menekan tersebut di luar kendalinya, atau tidak ada
yang dapat dilakukan untuk merubah gangguan tersebut Tipe
coping
stres tersebut akan dilihat dengan menggunakan skala yang konsepnya serupa dengan yang dikemukakan Lazarus dan Folkman dalam
commit to user
41
Carver dkk., 1989 yang disempurnakan dalam COPE oleh Carver dkk. 1989 yang memuat dimensi dari
problem focused coping
dan
emotion focused coping
serta dimensi untuk mengukur respon
coping
. Namun sesuai dengan judul penelitian, peneliti hanya memfokuskan pada
problem focused coping
dan
emotion focused coping
sehingga dimensi-dimensi
coping
stres yang dipakai adalah
a ctive coping, pla nning, suppression of competiting a ctivities, restra int coping, seeking socia l support for instrumenta l rea son, seeking social
support for emotiona l rea son, positif reinterpr etation, a ccepta nce, denia l, turning to religion.
Penentuan tipe
coping
stres dilakukan dengan melihat rata- rata nilai hasil dari pengukuran kedua dimensi tipe
coping
stres.
2.
Psychological Well-Being
Psychological well-being
adalah kebahagiaan yang dapat dialami dari aktivitas pribadi yang penuh perasaan yang menjadi fasilitator atas pemenuhan
potensi diri, pengalaman dari hidup, dan kemajuan dari tujuan seseorang dalam hidup.
Psychological well-being
tersebut akan diukur dengan menggunakan Skala
Psychological Well-Being
yang disusun berdasarkan modifikasi Skala
Psychological Well-Being
dari WLS Surveys 1992-1993 Pudrovska, 2005 yang memuat dimensi-dimensi
psychologica l well-being
dari Ryff dalam Papalia dkk, 2001 berupa penerimaan diri, hubungan positif dengan orang
lain, kemandirian, penguasaan lingkungan, tujuan hidup, dan pertumbuhan pribadi. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi pula
psychologica l well-being
nya, begitu pula sebaliknya jika semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah
psychologica l well-being
nya
commit to user
42
C. Populasi, Sampel, dan Sampling