Dimensi-Dimensi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

commit to user 24

2. Dimensi-Dimensi

Psychological Well-Being Ryff dalam Christopher, 1999 memformulasikan enam dimensi psychologica l well-being yang disusunnya berdasarkan teori psikologi perkembangan, teori psikologi klinis, maupun teori kesehatan sebagai berikut: a. Penerimaan diri Penerimaan diri merupakan kriteria psychologica l well-being paling penting. Penerimaan diri merupakan sikap positif seseorang terhadap dirinya terkait dengan masa kini maupun masa lalu hidupnya. b. Hubungan positif dengan orang lain Hubungan positif dengan orang lain maksudnya terkait dengan kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan antar pribadi yang hangat, memuaskan, saling mempercayai, serta terdapat hubungan saling memberi dan menerima. c. Kemandirian Kemandirian maksudnya individu memiliki kebebasan menentukan hidupnya sendiri dan kemandirian dalam menjalani hidupnya serta berperilaku sesuai dengan standar nilai itu sendiri. d. Penguasaan lingkungan Penguasaan lingkungan adalah kemampuan individu untuk memilih maupun menciptakan lingkungan yang sesuai dengan kondisi psikisnya. commit to user 25 e. Tujuan hidup Tujuan hidup maksudnya memiliki suatu perasaan bahwa hidupnya memiliki tujuan dan makna baik masa lalu maupun yang sedang dijalaninya kini. Individu yang berfungsi secara positif memiliki tujuan, intensi, dan arah yang membuatnya merasa hidup ini memiliki makna. f. Pertumbuhan pribadi Pertumbuhan pribadi yaitu terus mengembangkan potensinya secara berkesinambungan untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi. Melengkapi enam dimensi kesejahteraan diatas, Rathi 2007 menambahkan bahwa remaja yang menunjukkan kekuatan pada setiap dan semua area dimensi tersebut akan berada dalam keadaan psychologica l well- being yang tinggi, sedangkan remaja yang lemah dalam area dimensi-dimensi tersebut akan berada dalam keadaan psychologica l well-being yang rendah.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Psychological Well-Being Ryff 1995 mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi psychologica l well-being adalah: a. Status pernikahan Individu yang telah menikah lebih banyak memiliki emosi positif daripada individu yang tidak menikah. commit to user 26 b. Latar belakang budaya Individu yang berasal dari negara timur mempunyai hubungan dengan orang lain yang lebih tinggi, akan tetapi, mempunyai penerimaan diri, kemandirian, dan pengembangan pribadi yang rendah daripada individu dari negara barat. Selain itu individu dari negara timur lebih mementingkan kesejahteraan psikologis orang lain misal anaknya untuk menentukan kesejahteraannya sendiri. c. Pengalaman hidup dan interpretasinya Individu akan mengiterpretasikan pengalaman hidupnya dengan bervariasi. Interpretasi tersebut berupa membandingkan dirinya dengan orang lain, mengevaluasi umpan balik yang mereka terima dari orang orang terdekatnya, mencoba mengerti penyebab pengalaman mereka, dan mengambil makna yang relatif penting dari beberapa pengalaman hidup yang dialaminya. Kemudian Ryff Papalia dkk, 2001 menambahkan faktor faktor yang mempengaruhi well-being individu antara lain: a. Usia Individu usia dewasa madya memiliki psychologica l well-being yang lebih tinggi pada beberapa dimensi daripada individu dewasa akhir dan dewasa awal. Individu dewasa madya lebih mandiri dan memiliki penguasaan lingkungan yang lebih tinggi daripada dewasa awal tetapi kurang memiliki tujuan hidup dan kurang terfokus pada pertumbuhan pribadi daripada individu dewasa akhir. commit to user 27 b. Jenis kelamin Pada umumnya antara laki-laki dan perempuan mempunyai psychologica l well-being yang sama, tetapi perempuan lebih memiliki hubungan sosial yang positif dengan orang lain. c. Pendapatan atau status sosial ekonomi Individu yang memiliki pekerjaan yang bagus dengan pendapatan yang tinggi atau status sosial ekonominya tinggi akan memiliki psychologica l well-being yang tinggi daripada individu yang mempunyai pendapatan yang rendah atau tidak bekerja. d. Pendidikan Individu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi akan memiliki psychologica l well-being yang tinggi daripada individu yang berpendidikan rendah. Faktor lain yang juga mempengaruhi psychologica l well-being menurut Schumutte dan Ryff 1997 adalah temperamen dan kepribadian. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi psychologica l well-being adalah usia, jenis kelamin, pendapatan atau status sosial ekonomi, pendidikan, temperamen dan kepribadian commit to user 28

C. Program Akselerasi 1. Pengertian Program Akselerasi