Analisis Data Penyebab Perilaku Tidak Disiplin

commit to user 48 e Hasil wawancara dengan orang tua subjek 2 pada tanggal 4 Agustus 2010 Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua Novi, diketahui sebelumnya mereka tidak mengetahui kalau anaknya sering melanggar disiplin disekolah, mereka baru mengetahui setelah mendapat panggilan dari sekolah. Dirumah menurut mereka Novi bukan anak yang nakal, hanya saja jika meminta sesuatu harus dituruti, jika tidak biasanya Novi marah dan tidak mau bicara dengan orang tuanya. Novi memang tidak pernah membantu pekerjaan rumah karena ada pembantu. Kegiatan Novi dirumah diakui ibu novi memeng lebih banyak didalam kamarnya sendiri, apalagi fasilitas dikamar yang disediakan orang tuanya cukup lengkap, yaitu televisi, tape dan PS. Orang tua Novi berangkat kerja pagi hari dan pulang ke rumah pada sore hari. Mereka tidak tahu persisnya jam berapa Novi pulang. Ketika malam hari orang tua Novi juga menyuruhnya untuk belajar, tapi mereka memang tidak pernah mengecek apakah di dalam kamar Novi benar-benar belajar atau tidak. Novi memang diberi uang saku lebih oleh orang tuanya, mereka beralasan karena jarak rumah dengan sekolah cukup jauh dan Novi membawa sepeda motor. 4 Data berdasarkan hasil Home Visit Secara ekonomi Novi dari keluarga yang cukup mampu, ayahnya bekerja sebagai pedagang kain di pasar klaten sedangkan ibunya bekerja sebagai penjahit. Keadaan rumah juga sudah cukup baik, dinding bertembok, bercat dan lantai suda keramik. Fasilitas di dalam rumahnyapun cukup lengkap. Novi sehari-hari pergi ke sekolah naik sepeda motor, jarak rumah dengan sekolah cukup jauh.

5. Analisis Data Penyebab Perilaku Tidak Disiplin

Sebab perilaku tidak disiplin dari subjek 1 dan 2 dipengaruhi oleh banyak hal. Peneliti melakukan wawancara terhadap subjek maupun informan-informan sebagai sumber data. Data yang diperoleh dari wawancara tersebut dapat digunakan untuk mengungkap penyebab perilaku tidak disiplin yaitu faktor anak itu sendiri, faktor commit to user 49 orang tua yang berkaitan dengan pola asuhnya dan faktor lingkungan anak dalam bergaul baik di sekolah ataupun di luar sekolah. Faktor-faktor tersebut merupakan dorongan dari pembentukan disiplin. Hal ini sesuai dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1985:34 yang mengolongkan menjadi dua dorongan yang mempengaruhi ketidakdisiplinan yaitu: a. Dorongan dari dalam diri manusia berupa pengetahuan kesadaran dan kemauan untuk berbuat disiplin. b. Dorongan yang datang dari luar, yaitu perintah, larangan, pengawasan, pujian, ancaman, hukuman,ganjaran dan sebagainya. Sebab perilaku tidak disiplin menurut para ahli yang lain dipengaruhi oleh banyak hal antara lain : a. Elizabet B Hurlock 1980:208 mengatakan bahwa remaja adalah masa bermasalah karena ketidakmampuan mereka mengatasi masalah sendiri. Maka banyak sekali kegagalan yang sering kali terjadi disebabkan oleh ketidakmampuannya menyelesaikan masalah. b. Sebab perilaku tidak disiplin pada siswa yang dipengaruhi oleh keluarga. Ngalim Purwanto 1990:161 mengatakan bahwa keadaan dan suasana keluarga memberikan pengaruh bermacam-macam. Sehingga keadaan keluarga yang tidak harmonis atau kurang dalam memberikan penanaman disiplin akan menyebabkan perilaku siswa menjadi tidak disiplin. c. Sebab perilaku tidak disiplin pada siswa sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Elizabet B. Hurlock 1978:253 mengatakan bahwa sekolah mempengaruhi perkembangan kepribadian anak dalam mengembangkan sifat dan pembentukan konsep diri. d. Sebab perilaku tidak disiplin dari teman sebaya atau masyarakat. Horrocks dan Benimoff dalam Elizabet B. Hurlock, 1985:214 mengatakan bahwa pada masa remaja anak-anak lebih banyak di luar rumah bersama teman- temannya yang sebaya. Karena itu maka pada waktu masa remaja pengaruh dari lingkungan bermain sangatlah kuat, apabila siswa lebih banyak bergaul commit to user 50 dengan teman-teman yang mempunyai perilaku kurang baik dan tidak disiplin maka siswa akan cenderung melakukan hal yang sama. Berdasarkan teori-teori di atas maka dapat dikembangkan untuk analisis bagi subjek penelitian sebagai berikut : a. Analisis Data Subjek 1 Agung 1 Sebab perilaku tidak disiplin dari dalam diri sendiri Berdasarkan wawancara dengan subjek 1 bahwa subjek malas berada disekolah, apalagi jika guru memberikan tugas dia merasa malas untuk mengerjakan, ditambah lagi dengan adanya tata tertib yang harus ditaati disekolah yang membuatnya tidak bebas dalam berperilaku. Berdasarkan data dokumentasi diketahui sebenarnya subjek tergolong dalam kategori anak yang cerdas yaitu IU 114, tetapi karena kurangnya kesadaran dalam diri subjek akan pentingnya disiplin dan pendidikan maka yang ada hanya rasa malas bersekolah dan kurang tanggung jawab akan hidupnya sendiri, sehingga nilai-nilainya rendah, bahkan pernah tinggal kelas. 2 Sebab perilaku tidak disiplin dari lingkungan keluarga Berdasarkan wawancara dengan subjek 1, ia mengatakan kalau dirumah terbiasa berbuat sesukanya dan tidak disiplin, orang tuanya hampir tidak pernah menegur atau memberikan arahan kepadanya. Agung merasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya, jika siang hari mareka sibuk bekerja, apalagi ayahnya suka mabuk- mabukan dan berjudi. Berdasarkan wawancara dengan orang tua Agung, yaitu ibunya menceritakan bahwa memang kurang menanamkan disiplin pada anak-anaknya sejak kecil, yang terpenting bekerja untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari .Hasil dari data diatas maka dapat diketahui bahwa subjek 1 memang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya, karena kesibukan mereka bekerja sebagai buruh upahan. Terlebih lagi lingkungan keluarga Agung memang kurang baik, dari kecil tidak ada penanaman commit to user 51 rasa disiplin dan ayah Agung tidak dapat memberikan contoh yang baik pada anak- anaknya, dia memiliki perilaku tidak baik yaitu sering mabuk-mabukkan dan berjudi. 3 Sebab perilaku tidak disiplin dari lingkungan sekolah Berdasarkan hasil wawancara dengan teman sekelas subjek 1, dikatakan meskipun Agung sering melanggar disiplin yang penting dia tidak mengganggu teman lain ketika pelajaran berlangsung, lebih baik tiduran daripada membuat ramai kelas. Agung sering membolos dan terlambat tetapi guru biasanya hanya memarahi Agung tanpa memberikan hukuman. Berdasarkan wawancara dengan guru BK subjek 1, Selama ini guru BK telah mengadakan pendekatan dengan Agung, memberi saran dan memotivasi agar lebih rajin dan tekun. Selain itu juga memanggil orang tua Agung ke sekolah, untuk memberitahukan perilaku Agung disekolah yang sering melanggar disiplin, memang selama ini belum ada tindakan tegas dalam menangani Agung seperti menghukum dengan memberikan skors dengan cara tidak memperbolehkan mengikuti pelajaran disekolah, karena menurut pendapat guru BK sementara ini tidak akan banyak membantu mengatasi masalah. Berdasarkan wawancara dengan guru wali kelas subjek 1, dapat diketahui bahwa guru wali kelas Agung telah mengadakan pendekatan dengan cara mengajak Agung bicara secara terbuka, memberikan arahan dan motivasi agar lebih disiplin menaati tata tertib sekolah. Data diatas dapat disimpulkan bahwa dalam lingkungan sekolah terutama guru kurang tegas dalam menangani siswa yang sering melanggar tata tertib yang berlaku disekolah, misalnya setelah ditegur secara lisan beberapa kali siswa tetap saja mengulangi perilakunya maka harus diberikan hukuman atau sangsi. Adanya toleransi yang berlebihan membuat siswa semakin meremehkan dan tidak disiplin terhadap tata tertib sekolah. Berdasarkan wawancara dengan teman dekat subjek 1, diketahui bahwa Agung memang sering melanggar tata tertib di sekolah seperti membolos, terlambat masuk kelas, tidak mengerjakan tugas dan suka tiduran di dalam kelas. Menurut teman dekat commit to user 52 Agung lebih baik begitu daripada membuat keributan di dalam kelas yang dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar. Dari data diatas dapat diketahui bahwa lingkungan subjek cukup berpengaruh pada pergaulannya, dimana kesadaran akan disiplin terhadap tata tertib yang ada sangat kurang. Melihat siswa-siswa yang suka membolos tidak menegur mereka. Teman-teman subjek pun terkesan tak ambil pusing melihat subjek sering berperilaku tidak disiplin. 4 Sebab perilaku tidak disiplin dari teman sebaya atau masyarakat Berdasarkan wawancara dengan subjek 1, diketahui bahwa Agung biasanya membolos bersama teman-teman bermain PS atau sekedar nongkrong saja. Pemilik PS sendiri tidak pernah menegur ataupun melapor ke pihak sekolah bahwa ada siswa- siswa yang membolos dan menyewa PS ditempatnya. Agung menceritakan yang terpenting PSnya laku dan mendapatkan keuntungan. b. Analisis Data Subjek 2 Novi 1 Sebab perilaku tidak disiplin dari diri sendiri Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek 2, dapat diketahui bahwa awalnya Novi diajak oleh teman-temannya untuk membolos, tetapi lama-kelamaan dia menjadi ketagiahan. Novi mengungkapkan ada rasa malas ketika berada dikarenakan terlalu banyak aturan yang membuat dia tidak bebas dan malas untuk mengerjakan tugas- tugas yang diberikan oleh guru. Orang tua Novi jarang memarahi dan menegur ketika mengetahui nilai Novi jelek. Dari data dokumentasi pribadi, sebenarnya Novi termasuk anak yang cerdas, memiliki UI 115, dan nilai raport pada waktu kelas VII semester pertama yang rata-rata 7,5. Kurangnya kesadaran akan tugas dan tanggung jawab akan dirinya sendiri, membuat subjek mudah terpengaruh dan terlena oleh pergaulan yang kurang baik. Ditambah lagi tidak ada dukungan dan kontrol dari orang- orang terdekatnya, sehingga tumbuh rasa enggan untuk menaati tata tertib yang menurutnya membuat kurang bebas. commit to user 53 2 Sebab perilaku tidak disiplin dari lingkungan keluarga Berdasarkan wawancara dengan subjek 2, diketahui bahwa orang tuanya cukup sibuk dengan pekerjaan masing-masing, sehingga mereka jarang menanyakan tentang kegiatan sekolah Novi. Orang tua Novi tidak pernah memberikan sanksi meskipun mengetahui perilaku Novi yang sering melanggar tata tertib sekolah, sehingga Novi tidak merasa takut ataupun jera. Berdasarkan hasil wawancara dengan orang tua Novi, dapat diketahui bahwa orang tua Novi mengakui kurang memperhatikan kegiatan anaknya sehari-hari, apakah Novi benar-benar belajar ataupun berangkat sekolah. Dari data diatas dapat diketahui bahwa dalam lingkungan keluarga Novi memang kurang adanya pengawasan dan kontrol pada anak-anaknya, sehingga peluang untuk melakukan pelanggaran terhadap tata tertib cukup besar. Selain itu orang tua Novi memang kurang memberikan perhatian terutama pada pendidikan Novi dan bagaimana perkembangan Novi di sekolah. 3 Sebab perilaku membolos dari lingkungan sekolah Berdasarkan hasil wawancara dengan teman dekat subjek 2, diketahui ketika pelajaran berlangsung Novi sering membuat lelucon, dan teman-teman yang lain mentertawakan sehingga kegiatan belajar mengajar di dalam kelas menjadi terganggu. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK dan wali kelas subjek 2 seperti halnya pada subjek 1, dapat diketahui sebenarnya telah diadakan pendekatan pada subjek 2 dengan memberikan arahan, motivasi dan peringatan secara lisan. Orang tua subjek pun telah didatangkan kesekolah, tapi tindakan yang lebih tegas misal dengan memberikan hukuman berupa skors belum dilakukan. 4 Sebab perilaku tidak disiplin dari lingkungan teman sebaya atau masyarakat Berdasarkan wawancara dengan subjek 2, teman, guru BK dan wali kelas dapat diketahui bahwa subjek 2 sering bergaul dengan teman-teman yang mempunyai perilaku kurang baik, sehingga lama-kelaman Novi terpengaruh juga. Begitu juga commit to user 54 dengan lingkungan sekitar Novi bermain, meskipun mengetahui perilaku siswa-siswa yang sering melanggar disiplin terkesan cuek tidak begitu memperdulikan.

6. Temuan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

UPAYA GURU BK DALAM MENANGANI SISWA YANG MELANGGAR TATA TERTIB SEKOLAH (SUATU PENELITIAN DI SMP NEGERI TAKENGON)

2 14 1

Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Kredit Poin Pelanggaran Tata Tertib Dengan Kedisiplinan Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Jatibarang

2 17 156

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP SIKAP Pengaruh Persepsi Tentang Tata Tertib Sekolah Dan Partisipasi Dalam Kegiatan Osis Terhadap Sikap Disiplin Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura Kabupa

0 2 17

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP SIKAP Pengaruh Persepsi Tentang Tata Tertib Sekolah Dan Partisipasi Dalam Kegiatan Osis Terhadap Sikap Disiplin Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kartasura Kabupa

0 2 11

IMPLEMENTASI KETAATAN HUKUM PADA SISWA (Studi Kasus Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Implementasi Ketaatan Hukum Pada Siswa (Studi Kasus Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 2 12

PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI ORANG TUA DENGAN ANAK DAN LINGKUNGAN PERGAULAN TERHADAP KENAKALAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 8

Teknik Self Monitoring untuk Meningkatkan Disiplin Tata Tertib Di Sekolah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 17 Surakarta.

0 0 18

Persepsi Guru dan Siswa Tentang Peranan Pendidikan Pramuka dalam Peningkatan Kesadaran Tata Tertib pada Siswa MAN Wonogiri ( Studi Kasus Tentang Kesadaran Tata Tertib Sekolah Pada Siswa MAN Wonogiri Tahun 2015 ).

0 0 2

PERBEDAAN SIKAP MORAL SISWA YANG TERLIBAT PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN YANG TIDAK TERLIBAT PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 8 Surakarta).

0 0 18

STUDI KASUS TENTANG SISWA YANG MELANGGAR TATA TERTIB DI SMP NEGERI 7 PONTIANAK Citra Ayu Ningtyas, Purwanti, Abas Yusuf Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Untan Pontianak Email: citra.oppo8899gmail.com Abstract - STUDI KASUS TENTANG SISWA YANG MEL

1 1 7