commit to user 30
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati subjek secara langsung maupun tidak langsung. Diamati adalah kegiatan subjek, ketika
mengikuti pelajaran maupun diluar jam pelajaran didalam lingkungan sekolah. Melalui pengamatan tersebut dapat diungkap gejala-gejala yang ada pada subjek
penelitian beserta latar belakangnya. Muhammad Surya 1997:225 menjelaskan bahwa observasi merupakan teknik pengumpul data yang dilakukan dengan
mengawasi dan mencatat data secara sistematis terhadap gejala perilaku yang nampak. Observasi ini dilaksanakan untuk mengetahui:
a. Hubungan antara siswa dengan orang tua;
b. Hubungan sosial siswa di sekolah dengan teman-temannyayang dapat
menjadi penyebab munculnya perilaku melanggar disiplin terhadap tata tertib di sekolah;
c. Kehadiran siswa di sekolah yang meliputi aktifitas mengikuti pelajaran,
upacara, melaksanakan tugas piket dan kegiatan-kegiatan lainnya; d.
Perilaku siswa dalam hal berpakaian, saat bertemu guru, saat berdoa dan pada waktu diberi pekerjaan rumah oleh guru;
e. Bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh siswa;
f. Frekwensi terjadinya pelanggaran.
g. Motif melakukan pelanggaran.
3. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi atau tanya jawab dengan sumber data. Wawancara
didefinisikan sebagai suatu percakapan, tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara mendalam yang dapat dilakukan secara face to face dan diarahkan pada
penguakan masalah tertentu. Moleong 2001:135 mengemukakan wawancara adalah percakapan antara dua belah pihak dengan maksud tertentu. Pada penelitian ini,
peneliti mewawancarai guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran, siswa yang tidak
commit to user 31
disiplin, teman dan orang tua siswa. Fungsi wawancara untuk mengungkap latar belakang munculnya perilaku melanggar disiplin terhadap tata tertib sekolah serta
akibat yang dialami dari seringnya melakukan pelanggaran disiplin. Wawancara digunakan sebagai alat pengumpul data karena terdapat beberapa kelebihan, yaitu :
a. Dapat dilaksanakan sewaktu-waktu tergantung kesiapan kedua belah
pihak. b.
Tidak terikat oleh kemampuan membaca dan menulis. c.
Dapat menjalin hubungan pribadi yang baik. d.
Dapat memperoleh data sesuai dengan kebutuhan. e.
Dapat mengungkap masalah secara mendalam.
4. Home Visit
Home Visit adalah kunjungan ke rumah subjek dengan maksud mengetahui keadaan subjek di rumah dengan cara melakukan observasi dan wawancara.
Kunjungan rumah ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan data untuk mendapatkan gambaran secara langsung tentang latar belakang kehidupan keluarga
subjek. Data tersebut digunakan untuk melengkapi data yang telah diperoleh dari dokumentasi, wawancara dan observasi di sekolah. Data-data yang diperoleh dari
pelaksanaan home visit antara lain, untuk mengetahui keadaan rumah dan orang tua subjek, untuk mengetahui latar belakang kehidupan kehidupan subjek, mengetahui
kegiatan subjek dirumah dan untuk mengetahui hubungan subjek dengan orang tuanya
Untuk melaksanakan home visit dilakukan beberapa tahap, sejak perencanaan sampai analisis data. Tahap-tahap tersebut antara lain :
a. Mengajukan
permohonan ijin
kepada kepala
sekolah untuk
melaksanakan home visit. b.
Menyiapkan pedoman wawancara. c.
Melaksanakan home visit. d.
Mencatat hasil wawancara selama home visit.
commit to user 32
e. Menganalisis hasil wawancara.
Home visit merupakan kegiatan terakhir dari seluruh rangkaian kegiatan pengumpulan data, maka data hasil home visit dipadukan dengan data yang sudah ada
untuk dianalisis.
F. Validitas Data