commit to user
28
konstituen tidak saja dibutuhkan oleh parpol pada saat pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan RakyatDaerah DPRD, presiden dan wakil
presiden, tetapi juga dalam pemilihan kepala daerah. Walaupun terkadang dalam mekanisme Pilkada terjadi koalisi atau gabungan antar parpol, hubungan
dengan konstituen per parpol haruslah tetap dijaga, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh setiap parpol.
Utomo,http:budiutomo79.blogspot.com201005pengaruh-perilaku partaipolitik.html,19 Juli 2010.
Pemilukada Kota Surakarta tidak dapat lepas dari peran partai politik. Pasangan kandidat yang maju diajukan dan didukung oleh beberapa partai yang
tergabung menjadi koalisi partai. Koalisi partai dalam Pemilukada Kota Surakarta yaitu PDI-P, PAN, PKS, Partai Gerindra dan PDS mencalonkan
pasangan Joko Widodo-FX.Hadi Rudyatmo sedangkan Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Hanura mengusung pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi
Kertamenawie. Peran koalisi partai ini dapat mempengaruhi perolehan suara pasangan kandidat.
5. Alasan Pemilih Terhadap Kandidat Dalam Pemilukada
Dalam penelitian yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia LSI terkait dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2007 lalu,
salah satu informasi penting dalam Pilkada DKI Jakarta adalah alasan pemilih dalam memilih kandidat.
Sebagian besar 28.5 pemilih memilih kandidat berdasar pertimbangan kemampuan kandidat. Sebanyak 19.5 pemilih memilih kandidat berdasar
kepribadian kandidat yang dinilai baik . Pemilih yang memilih kandidat berdasar kemampuan, lebih memilih Fauzi-Priyanto. Kemungkinan latar belakang Fauzi
Bowo sebagai birokrat dan orang yang berpengalaman di dalam pemerintahan, membuat pemilih meyakini Fauzi Bowo lebih mempunyai kemampuan. Sementara
pemilih yang memilih kandidat dengan pertimbangan kepribadian kandidat,
commit to user
29
terbagi secara merata antara yang memilih Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang Darajatun-Dani Anwar.
Eriyantodkk, http:www.lsi.co.idmediakajian_bulanan_edisi_nomor_4_28_agu
stus_200729.pdf, 19 Juli 2010. Dalam penelitian tersebut beberapa parameter yang digunakan sebagai
penilaian atau alasan memilih kandidat yaitu : a.
Kemampuan kandidat b.
Kepribadian kandidat c.
Programisu yang ditawarkan kandidat d.
Didukung oleh partai pilihan e.
Kesamaan latar belakang suku, agama, dsb Penelitian ini akan menggunakan parameter seperti parameter tersebut di
atas untuk mengkategorikan jenis pemilih pada Pemilukada Kota Surakarta Tahun 2010.
6. Analisis Keruangan Dalam Pemilukada
Geografi melihat segala sesuatu dalam kaitannya dengan ruang
.
Tekanan utama geografi bukanlah pada substansi melainkan pada sudut pandang spasial.
Produk akhir geografi adalah wilayah-wilayah
regions
sebagai perwujudan dari persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan yang ada di muka bumi. Dari
pengwilayahan itulah kemudian dihasilkan dalil-dalil umum dalam bentuk model- model spasial, yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi atau rekomendasi
Hadi,
http:partosohadi.staff.fkip.uns.ac.id
, 12 Maret 2011 Dalam geografi terpadu
integrated geography
untuk mendekati atau menghampiri masalah dalam geografi digunakan bermacam-macam pendekatan
yaitu pendekatan analisis keruangan, analisis ekologi dan analisis kompleks wilayah. Analisis keruangan
spatial analysis
mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting. Dalam analisa keruangan
yang harus diperhatikan adalah pertama, penyebaran penggunaan ruang yang telah
commit to user
30
ada dan kedua, penyediaan ruang yang akan digunakan untuk pelbagai kegunaan yang dirancangkan Bintarto, 1983:12.
Bidang geografi politik adalah satu bidang yang penting untuk melihat fenomena ruang dan corak pemilihan umum di suatu kawasan. Pemilu dan tingkah
laku pemilih dapat dilihat dari sudut pandang keruangan dalam kajian geografi politik. Dalam bidang ini, orientasi empirik suatu keadaan itu dikaji secara
sistematis untuk mendapatkan suatu gambaran, menerangkan dan meramalkan suatu peristiwa berdasarkan ruang. Para ahli geografi politik mencoba
mendapatkan penemuan dan menguraikannya secara statistik, probabilitas, fungsional dan hubungan yang menjadi sebab dalam suatu peristiwa berdasarkan
ciri lokasi dan ruang Fauzi,
http:umrefjournal.um.edu.
Diakses tanggal 12 Maret 2011.
Pemilukada dapat dikaji dalam geografi politik dengan menggunakan analisis keruangan
spatial analysis
. Analisis keruangan akan mengkaji tentang sebaran secara ruang baik sebaran perolehan suara masing-masing kandidat,
karakteristik pemilih serta alasan memilih. Dari sebaran tersebut dapat dianalisis persamaan-persamaan maupun perbedaan-perbedaan antar ruang dengan
menggunakan unit analisis PPK Panitia Pemilihan Kecamatan. Selain itu, dari sudut pandang keruangan akan dapat diketahui apa, dimana dan mengapa
fenomena dalam Pemilukada tersebut terjadi.
7. Aplikasi Sistem Informasi Geografis SIG Dalam Pemilukada