Partai Politik Dalam Pemilukada

commit to user 24 played a more important role in shaping party vote choice in Belgium, Canada, South Africa and Switzerland than did language or class. In the United States, recent studies find an upsurge of religious traditionalism among voters Layman 1997; Layman and Carmines 1997. In Indonesia, as elaborated below, religious orientation in particular the cleavage between pious and nominal Muslims has long been claimed to be the main determinant of party choice. Moreover, as a new democracy Indonesia might be particularly susceptible to religious voting because weaker, uninstitutionalized political parties are less able to play a mediating role between voters’ most basic loyalties and the national political process ”. Liddle, http:democracy.stanford.eduSyllabiTokaVBPPPE.htm , 19 Juli 2010. Agama merupakan salah satu faktor penting yang menentukan motivasi seseorang untuk menentukan pilihannya. Faktor sentimen agama masih sering muncul pada masyarakat pemilih di Indonesia. e. Faktor Pengalaman Pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi. Pengalaman tidak selalu melalui proses belajar formal dan dapat bertambah melalui rangkaian peristiwa yang dihadapi. Pengalaman mengikuti Pemilukada dapat menjadikan seseorang lebih siap dan hati-hati dalam memilih kandidat.

4. Partai Politik Dalam Pemilukada

a. Pengertian Partai Politik Partai politik menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik adalah: ” Organisa si politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan anggota, masyarakat, bangsa dan negara melalui pemilihan umum ”. Menurut pendapat Sigmund Neumann Budiardjo, 2000:162 bahwa: partai politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk commit to user 25 menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda. Pendapat Sigmund Neuman tersebut, menekankan bahwa partai politik merupakan tempat berkumpulnya aktivis politik dan terdapat persaingan antargolongan yang memiliki pandangan yang berbeda untuk menguasai pemerintahan. Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan partai politik adalah organisasi warga negara yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap pemerintahan melalui proses pemilihan umum untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati oleh seluruh anggota partai. b. Fungsi Partai Politik Fungsi partai politik menurut UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik adalah sebagai sarana: 1 Pendidikan politik bagi anggotanya dan masyarakat luas agar menjadi Warga Negara Republik Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2 Penciptaan iklim yang kondusif dan program yang konkret serta sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa untuk menyejahterakan masyarakat. 3 Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik masyarakat secara konstitusional dalam merumuskan dan menetapkan kebijakan negara. 4 Partisipasi politik warga negara. 5 Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan politik melalui mekanisme demokrasi dengan memperhatikan kesetaraan gender. commit to user 26 Dengan lahirnya UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik, partai politik diharapkan memberikan pendidikan politik kepada setiap warga negara untuk menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajibannya. Selain itu, partai politik menjadi bagian dalam upaya pemersatu bangsa untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan penyerap, penyalur aspirasi rakyat. Jika ketiga fungsi partai politik tersebut terpenuhi maka diharapkan partai politik dapat meningkatkan partisipasi politik warga negara sehingga proses rekruitmen politik untuk mengisi jabatan politik menjadi tahap akhir dari proses fungsi partai politik. Menurut Budiardjo 2002: 163-164, dalam negara demokratis partai politik menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu : 1 Partai sebagai sarana komunikasi politik 2 Partai sebagai sarana sosialisasi politik 3 Partai sebagai sarana rekruitmen politik 4 Partai sebagai sarana pengatur konflik Dari beberapa pendapat ahli tersebut maka dapat disarikan bahwa fungsi partai politik dalam kehidupan demokrasi Indonesia adalah sebagai wadah aspirasi rakyat sebagai wujud hak politik dalam membangun negara yang lebih demokratis dan sejahtera melalui proses pendidikan politik, partisipasi politik, dan rekruitmen politik untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. c. Peran Partai Politik Dalam Pemilukada Dalam sistem demokrasi partai politik Parpol mempunyai beberapa fungsi yang penting dan utama, anatara lain fungsi rekrutmen, pendidikan dan pelatihan bagi orang-orang yang layak untuk menduduki posisi-posisi di legislatif maupun eksekutif seleksi kandidat atau sebagai pengurus partai, pengumpulan dan artikulasi kepentingan kelompok-kelompok tertentu, dan integrasi kepentingan-kepentingan tersebut ke dalam satu program politik. commit to user 27 Dalam lingkup daerah parpol pada dasarnya juga berfungsi sebagai “jembatan” antara masyarakat dan sistem politik yang memberikan kesempatan kepada warga untuk berpartisipasi secara aktif dalam dunia politik. Dengan meluasnya gagasan bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu diperhitungkan serta diikutsertakan dalam proses politik, maka partai politik telah lahir secara spontan dan berkembang menjadi penghubung antara rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain. Partai politik umumnya dianggap sebagai manifestasi dari suatu sistem politik yang sudah modern atau yang sedang dalam proses modernisasi diri. Maka dari itu, dewasa ini di negara- negara baru pun partai sudah menjadi lembaga politik yang biasa dijumpai Budiardjo, 2002:159. Dalam perspektif komunikasi, Pemilukada langsung diharapkan akan lebih menjamin kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut terlihat dari unsur-unsur di dalamnya yang abstrak sebab berkaitan dengan persoalan psikologis, hingga terminologi Pemilukada langsung yang akan menjamin kesejahteraan rakyat yang merupakan tema umum dan masih diperdebatkan hingga kini. Di sisi lain, pasangan calon yang akan maju dalam Pemilukada harus didukung oleh parpol atau koalisi parpol. Menurut Undang-undang No. 32 tahun 2004 pasal 59 ayat 1, dinyatakan bahwa pasangan calon yang diusulkan secara berpasangan oleh partai politik atau gabungan partai-partai politik. Sedangkan partai politik atau gabungan partai politik yang dapat mendaftarkan sebagai pasangan calon adalah partai politik atau gabungan partai politik yang telah memenuhi persyaratan perolehan sekuarang-kurangnya 15 dari jumlah kursi DPRD atau 15 dari akumulai perolehan suara sah dalam pemilihan anggota DPRD yang bersangkutan Pasal 59 ayat 2UU No. 32 Th.2004 . Mekanisme hubungan antara parpol dengan pemilih atau konstituen sangatlah sederhana, yaitu parpol membutuhkan suara pemilih dalam pemilihan baik Pemilukada atau pemilu legislatif dan presiden. Suara pemilih atau commit to user 28 konstituen tidak saja dibutuhkan oleh parpol pada saat pemilu untuk memilih anggota Dewan Perwakilan RakyatDaerah DPRD, presiden dan wakil presiden, tetapi juga dalam pemilihan kepala daerah. Walaupun terkadang dalam mekanisme Pilkada terjadi koalisi atau gabungan antar parpol, hubungan dengan konstituen per parpol haruslah tetap dijaga, dipertahankan, dan ditingkatkan oleh setiap parpol. Utomo,http:budiutomo79.blogspot.com201005pengaruh-perilaku partaipolitik.html,19 Juli 2010. Pemilukada Kota Surakarta tidak dapat lepas dari peran partai politik. Pasangan kandidat yang maju diajukan dan didukung oleh beberapa partai yang tergabung menjadi koalisi partai. Koalisi partai dalam Pemilukada Kota Surakarta yaitu PDI-P, PAN, PKS, Partai Gerindra dan PDS mencalonkan pasangan Joko Widodo-FX.Hadi Rudyatmo sedangkan Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Hanura mengusung pasangan Eddy S. Wirabhumi-Supradi Kertamenawie. Peran koalisi partai ini dapat mempengaruhi perolehan suara pasangan kandidat.

5. Alasan Pemilih Terhadap Kandidat Dalam Pemilukada