Frekuensi Indeks Nilai Penting Indeks Keanekaragaman Shannon Indeks Keseragaman Indeks Similaritas

LAMPIRAN 5 CONTOH PERHITUNGAN NILAI K, KR, F, FR, INP, H’, E DAN IS d. Kerapatan Kerapatan Mutlak KM = 56 individu = 40 = 1,4 Athyrium sp. pada Lokasi 1 Kerapatan Relatif KR = x 100 1,4 = x 100 92,625 = 1,511 Athyrium sp. pada Lokasi 1

e. Frekuensi

Frekuensi Mutlak FM = 14 = 40 = 0,35 Athyrium sp. pada Lokasi 1 Jumlah individu suatu jenis Luas Plot contoh Plot pengamatan Kerapatan mutlak suatu jenis Jumlah total kerapatan mutlak seluruh jenis Jumlah plot yang ditempati suatu jenis Jumlah seluruh plot pengamatan Universitas Sumatera Utara Frekuensi Relatif FR = x 100 0,35 = 10 = 3,390 Athyrium sp. pada Lokasi 1

f. Indeks Nilai Penting

INP = KR + FR = 1,511 + 3,390 = 4,901 Athyrium sp. pada Lokasi 1

g. Indeks Keanekaragaman Shannon

H’ = - pi ln pi pi = 56 = 3705 = 0,01511 pi ln pi = - 0,063362 - pi ln pi = - 3,307 H’ = 3,307 pada Lokasi 1 Frekuensi suatu jenis Frekuensi total seluruh jenis ni N Universitas Sumatera Utara

e. Indeks Keseragaman

H’ E = H maks 3,307 = LN 57 3,307 = 4,043 = 0,818 Lokasi 1

f. Indeks Similaritas

2C IS = x 100 A + B 2 3+5+10+198+......+1 = x 100 3705 + 2603 = 29,328 Lokasi 1 dan 3 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 7 FOTO-FOTO PENELITIAN Kebun Kopi Kebun Kakao Agroforestri Plot Pengamatan Alat Faktor Fisik Paspalum conjugatum Universitas Sumatera Utara Ageratum conyzoides Leersia hexandra Kyllinga monocephala Drymaria cordata Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU DAFTAR PUSTAKA Ardhana, I.P.G. 2012. Ekologi Tumbuhan. UNP- Press. Denpasar. Ariani, Sudhartono, A. Wahid A. 2014. Biomassa dan Karbon Tumbuhan Bawah Sekitar Danau Tambing Pada Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Warta Rimba. 21: 163-170. Arief, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius.Yogyakarta. Arief, C. W., Tarigan, M., Saragih, R. Rahmadani, F. 2011. Panduan Sekolah Budidaya Kopi Konservasi, Berbagi Pengalaman dari Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara. Conservation International Indonesia. Jakarta. Aththorick, T. A. 2005. Kemiripan Komunitas Tumbuhan Bawah Pada Beberapa Tipe Ekosistem Perkebunan di Kabupaten Labuhan Batu. Jurnal Komunikasi Penelitian. 175: 3-6. Asmayannur, I., Chairul Syam, Z. 2012. Analisis Vegetasi Dasar di Bawah Tegakan Jati Emas Tectona grandis L. dan Jati Putih Gmelina arborea Roxb. di Kampus Universitas Andalas. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 12: 173-178. Barbour, G.M., Burk, J.K. Pitts, W.D. 1987. Terrestrial Plant Ecology. The BenyaminCummings Publishing Company. New York. Dahlan, M. 2011. Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Paraserianthes falcataria L. Nielsen. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. De Foresta, H., Kusworo, A., Michon, G. Djatmiko, WA. 2000. Ketika Kebun Berupa Hutan — Agroforest Khas Indonesia — Sumbangan Masyarakat Bagi Pembangunan Berkelanjutan. International Centre for Research in Agroforestry. Bogor. Djufri. 2012. Analisis Vegetasi Pada Savana Tanpa Tegakan Akasia Acacia nilotica di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi Edukasi. 4 2: 104-111. Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Fahrurozi, I. 2014. Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan di Hutan Terfragmentasi Kebun Raya Cibodas. [Skripsi]. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta. Hal:33- 41. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Fitter, A. H. Hay, R. K. M. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta. Hairiah, K., Widianto, Suprayogo, D., Widodo, R. H., Purnomosidhi, Rahayu, P., S. van Noordwijk, M. 2004. Ketebalan Seresah Sebagai Indikator Daerah Aliran Sungai Das Sehat. World Agroforestry Centre ICRAF. Bogor. Hanafiah, K. A. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers. Jakarta. Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo. Jakarta. Herdiana, N., Siahaan, H. Rahman T. S. 2008. Pengaruh Arang Kompos dan Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Bibit Kayu Bawang. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 53: 1-7. Hilwan, I., Mulyana, D. Pananjung, W. D. 2013. Keanekaraaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon Buto Enterolobium cyclocarpum Griseb. dan Trembesi Samanea saman Merr. di Lahan Pasca Tambang Batubara PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara, Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur Tropika. 41: 6-10. Holm, G. 1977. The World’s Worst Weeds. Published for The East-West Center by The University Press of Hawaii. Honolulu. Hutasuhut, M. A 2011. Studi Tumbuhan Herba Di Hutan Sibayak I. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan. Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Jusfah, J. 1984. Tumbuh-Tumbuhan Penganggu dan Pengendaliannya. Universitas Andalas. Padang. Karmawati, E., Mahmud, Z., Syakir, Munarso, J., Ardana, K. Rubiyo. 2010. Budidaya dan Pascapanen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor. Kartasapoetra, A. G. 2006. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman Edisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta. Krebs, C. J. 1985. Ecology the Experimental Analysis of Distribution and Abundance. Third Edition. Harper Row Publisher Inc. New York. Kurniawati, E. 2008. Perbedaan Komposisi Komunitas Gulma Pada Area Perkebunana Teh Rakyat Dengan Kanopi Terbuka dan Kanopi Tertutup di Daerah Pagilaran Batang. [Skripsi]. Semarang: IKIP PGRI Semarang. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Larashati, I. 2004. Keanekaragaman Tumbuhan dan Populasinya di Gunung Kelud, Jawa Timur. Biodiversitas. 52: 75. Mackinnon, K., G. Hatta, Halim, H. Mangalik, A. 2000. Ekologi Kalimantan. Alih Bahasa Gembong Tjitrosoepomo. Penerbit Prehallindo. Jakarta. Maisyaroh, W. 2010. Struktur Komunitas Tumbuhan Penutup Tanah di Taman Hutan Raya R. Soerjo Cangar, Malang. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari. 11: 2. Masnun, P. Y. 2014. Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah di Hutan Gunung Sinabung Jalur Pendakian Sigarang-Garang Kabupaten Karo Sumatera Utara. [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara. Mirza, I. N. Irwanto, R. R. 2015. Evaluasi reforestasi di kawasan konservasi Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi, Sumedang. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 17: 1615-1621. Nahdi, M. S. Darsikin. 2014. Distribusi dan Kemelimpahan Spesies Tumbuhan bawah pada Naungan Pinus mercusii, Acacia auriculiformis dan Eucalyptus alba di Hutan Gama Giri Mandiri, Yogyakarta. Jurnal Natur Indonesia. 162: 33-41. Najiyati, S. Danarti. 1999. Kopi: Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Penebar Swadaya. Jakarta. Nazif. M. Pratiwi. 1991. Teknik Pengendalian Gulma di Persemaian di bawah Tegakan Paraserianthes falcataria. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan. Bogor. Noorhadi, S. 2003. Kajian Pemberian Air dan Mulsa Terhadap Iklim Mikro Pada Tanaman Cabai di Tanah Entisol. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. 41: 41-49. Perdana, E. O., Chairul Syam, Z. 2013. Analisis Vegetasi Gulma Pada Tanaman Buah Naga Merah Hylocereus polyrhizus, L. di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas. 24: 244-246. Praswoto, B., Karmawati, E., Rubijo, Siswanto, Indrawanto, C. Munarso, J. 2010. Budidaya dan Pasca Panen Kopi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor. Purwati, E. 2011. Penyakit VSD pada Pertanaman Kakao di Dua Lokasi Kebun Wilayah PTPN XII. [Skripsi]. Jember: Universitas Jember. Puslit Kopi dan Kakao Indonesia. 2004. Panduan Lengkap Budidaya Kakao. Agro-media Pustaka. Jakarta. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Reader Buck. 2000. Pertumbahan Gulma Pada Kondisi Lingkungan. PT. Gramedia Press. Jakarta. Resosoedarma, S., Kartawinata, K. Soegiarto, A. 1993. Pengantar Ekologi. PT. Remaja. Jakarta. Rumaijuk, A. F. 2009. Kajian Tingkat Bahaya Erosi TBE pada Penggunaan Lahan Tanaman Industri Kopi di Sub Das Lau Biang Kawasan Hulu Wampu. [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara, Fakultas Pertanian. Salisbury, F. B. Ross. C. W. 1984. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 3. Edisi Keempat. ITB Bamdung. Bandung. Sastrapradja, S., Afriastini, J. J. Darnaedi, D. 1980. Jenis Paku Indonesia. Lembaga Biologi Nasional. Bogor. Schaik, C. P. Supriatna, J. 1996. Leuser A Sumatran Sanctuary. Penerbit Perdana Cipta Mandiri. Jakarta. Senoaji, G. 2012. Pengelolaan Lahan dengan Sistem Agroforestry Oleh Masyarakat Baduy Di Banten Selatan. Jurnal Bumi Lestari. 122: 283- 293. Soendjoto, M. A., Suyanto, Hafiziannoor, Purnama A., Rafiqi, A. Sjukran, S. 2008. Keanekaragaman Tanaman pada Hutan Rakyat di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Biodiversitas. 92: 142. Soerianegara, I. Indrawan. 1998. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Managemen Hutan Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Suin. N. M. 2002. Metoda Ekologi. Penerbit Universitas Andalas. Padang. Sunaryo Girmansyah, D. 2015. Identifikasi Tumbuhan Asing Invasif di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah. Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 15: 1034-1039. Sunaryo, Uji, T. Tihurua, E. F. 2012. Komposisi Jenis dan Potensi Ancaman Tumbuhan Asing Invasif di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Jawa Barat. Berita Biologi. 112: 231-239. Syafei, E. S. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Syafiuddin, T. 1990. Analisis Vegetasi di Sekitar Danau Paniai Kecamatan Enarotali Kabupaten Paniai. [skripsi]. Manokwari: Universitas Cendrawasih. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU Syah, A. S., Sulaeman, S. M. Pitopang, R. 2014. Jenis-Jenis Tumbuhan Suku Asteraceae di Desa Mataue, Kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Online Jurnal of Natural Science. 33: 297-312. Syamsulbahri, 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan Tahunan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Syarif, F. 2009. Serapan sianida Cn pada Mikania cordata Burm.f B.L. Robinson, Centrosoma pubescens Bth dan Leersia hexandra Swartz yang ditanam pada media limbah tailing terkontaminasi Cn. Jurnal Teknologi Lingkungan. 101: 70-71. Utami, S. D. 2007. Analisis Komposisi Jenis dan Struktur Tegakan di Hutan Bekas Tebangan dan Hutan Primer di Areal Iuphhk PT. Sarmiento Parakantja Timber Kalimantan Tengah. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Van der Veen Van Rijn, P. J. 1987. Weeds of Rice in Indonesia. Editor Soerjani, Kostermans Tjitrosoepomo. Balai Pustaka. Jakarta. Wanggai, F. 2009. Manajemen Hutan. PT. Gramedia Indonesia. Jakarta. Whitten, T., Damanik, S. J., Anwar, J. Hisyam, N. 2000. The Ecology of Sumatra. Periplus Editions HK Ltd. Singapore. Widyati, E. 2011. Potensi Tumbuhan Bawah Sebagai Akumulator Logam Berat Untuk Membantu Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang. Mitra Hutan Tanaman. 62: 14. Wijayanto, N. Nurunnajah. 2012. Intensitas Cahaya, Suhu, Kelembaban dan Perakaran Lateral Mahoni Swietenia macrophylla King. di RPH Babakan Madang, BKPH Bogor, KPH Bogor. Jurnal Silvikultur Tropika. 0301: 8- 13. Windusari, Y., Sari, N. A. P., Yustian, I. Zulkifli, H. 2012. Dugaan Cadangan Karbon Biomassa Tumbuhan Bawah dan Serasah di Kawasan Suksesi Alami Pada Area Pengendapan Tailing PT Freeport Indonesia. Biospecies. 51: 22-28. Universitas Sumatera Utara DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB 3 BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Dokumen yang terkait

Sistem Pemasaran TBS Produksi Kebun Rakyat Di Labuhan Batu (Studi kasus Desa Tanjung Medan, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu, Propinsi Sumatera Utara)

0 44 85

Analisis Vegetasi di Cagar Alam Martelu Purba, Desa Purba Tongah, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara

6 54 53

Studi Pemeliharaan Mesin Genset PTPN III Kebun Rambutan

4 47 64

Keanekaragaman Burung di Desa Telagah Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utara

5 66 61

Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Tiga Tipe Komunitas Kebun (Studi Kasus: Kebun Kopi, Kebun Kakao dan Agroforestri di Desa Telagah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara)

0 0 13

Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Tiga Tipe Komunitas Kebun (Studi Kasus: Kebun Kopi, Kebun Kakao dan Agroforestri di Desa Telagah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara)

0 0 2

Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Tiga Tipe Komunitas Kebun (Studi Kasus: Kebun Kopi, Kebun Kakao dan Agroforestri di Desa Telagah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara)

0 1 3

Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Tiga Tipe Komunitas Kebun (Studi Kasus: Kebun Kopi, Kebun Kakao dan Agroforestri di Desa Telagah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara)

0 0 9

Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Tiga Tipe Komunitas Kebun (Studi Kasus: Kebun Kopi, Kebun Kakao dan Agroforestri di Desa Telagah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara)

0 0 5

Analisis Vegetasi Tumbuhan Bawah Pada Tiga Tipe Komunitas Kebun (Studi Kasus: Kebun Kopi, Kebun Kakao dan Agroforestri di Desa Telagah, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara)

0 0 21