DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
3.2.3. Curah Hujan
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika BMG terdekat di Kecamatan Sei Bingei, diperoleh data curah hujan kawasan hutan
Telagah Taman Nasional Gunung Leuser adalah rata-rata 2674 mm pertahunnya.
3.2.4. Tipe Iklim
Tipe iklim di kawasan hutan Telagah Taman Nasional Gunung Leuser adalah tipe B dengan rata-rata curah hujan bulanan di Desa Telagah sekitar 105-
406 mm dan jumlah hari hujan setiap tahunnya berkisar 170-210 hari serta penyebaran hujan bulanan hampir merata setiap tahun.
3.2.5. Vegetasi
Berdasarkan pengamatan di sekitar areal penelitian, vegetasi yang umum ditemukan yaitu dari famili Poaceae, Asteraceae, Rubiaceae, Polypodiaceae,
Thelypteridaceae, Cyperaceae, Athyriaceae, Zingiberaceae, Apiaceae dan Polygonaceae.
3.3. Metode Penelitian
Penentuan areal lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Metode ini merupakan metode penentuan lokasi penelitian
secara sengaja yang dianggap representatif.
3.4. Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Di Lapangan
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan Metode Kuadrat. Lokasi penelitian
dibagi menjadi tiga yaitu : a.
Lokasi 1 : Kebun Kopi
b. Lokasi 2
: Kebun Kakao c.
Lokasi 3 : Kawasan Agroforestri
Pada tiap lokasi penelitian ditarik 2 buah transek sepanjang 80 m dengan jarak antar transek 25 m. Kemudian pada masing-masing transek dibuat plot-plot
berukuran 2 x 2 m sebanyak 20 buah yang berjarak interval 2 m dengan susunan zig-zag terhadap transek. Sehingga pada tiap lokasi penelitian terdapat 40 buah
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
plot pengamatan dan jumlah plot untuk seluruh lokasi penelitian adalah 120 plot Lampiran 2.
Spesimen dari seluruh individu dikoleksi dan diberi label gantung setelah lebih dahulu mencatat ciri-ciri morfologinya. Dilakukan pengawetan spesimen
dengan menyusun dan membungkus spesimen dengan kertas koran, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi alkohol 70. Sebelum kantong
plastik ditutup dengan lakban, udara dalam kantong plastik dikeluarkan yang selanjutnya dibawa ke laboratorium untuk dikeringkan dan diidentifikasi.
Dilakukan pengukuran faktor abiotik meliputi suhu udara dengan Termometer, kelembaban udara dengan Higrometer, kelembaban dan pH tanah
dengan Soiltester, suhu tanah dengan Soil termometer, intensitas cahaya dengan Luxmeter, titik koordinat dengan GPS dan ketinggian dengan Altimeter.
3.4.2. Di Laboratorium
Spesimen yang berasal dari lapangan dikeringkan dengan menggunakan oven yang selanjutnya diidentifikasi di Herbarium Medanense MEDA USU,
Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan
buku-buku acuan antara lain: a.
Weeds of Rice in Indonesia Soerjani, Kostermans Tjitrosoepomo, 1987. b.
Fern of Malaya in Colour A. G. Piggot, 1984. c.
Jenis Paku Indonesia Sastrapradja, 1979. d.
Kerabat Paku Sastrapraja Afrisiani, 1985. e.
A Revised Flora of Malaya Volume II Fern of Malaya R. E. Holttum, 1968. f.
Gulma dan Pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera Utara dan Aceh Usman, 1986.
g. Malesian Seed Plants Volume 3 Portraits of Non-Tree Families M. M. J. van
Balgooy, 2001. Setelah diidentifikasi spesimen tumbuhan bawah disimpan di Herbarium
Medanense MEDA USU Lampiran 6.
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
3.5. Analisis Data