DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: a.
Diperoleh 80 jenis dan 27 suku tumbuhan bawah yaitu Pteridophyta sebanyak 16 jenis dari 7 suku dan Spermatophyta sebanyak 64 jenis dari 20 suku. Suku
yang memiliki jenis tertinggi adalah Poaceae dengan 16 jenis. b.
Jumlah jenis tertinggi terdapat pada lokasi 1 yaitu kebun kopi dengan 57 jenis dan 3705 individu sedangkan yang terendah pada lokasi 3 yaitu kawasan
agroforestri dengan 44 jenis dan 2603 individu. c.
Nilai INP tertinggi pada lokasi 1 adalah Peperomia pellucida dengan nilai 15,690, pada lokasi 2 adalah Paspalum conjugatum dengan nilai 19,503
dan pada lokasi 3 adalah Leersia hexandra dengan nilai 28,754. d.
Nilai indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada lokasi 1 yaitu 3,307 dan yang terendah pada lokasi 3 yaitu 2,897. Nilai indeks keseragaman tertinggi
pada lokasi 1 yaitu 0,818 dan yang terendah terdapat pada lokasi 2 yaitu 0,757.
e. Nilai indeks similaritas antar lokasi tergolong tidak mirip. Nilai indeks
similaritas pada lokasi 1 dan 2 sebesar 44,683, pada lokasi 1 dan 3 sebesar 29,328, pada lokasi 2 dan 3 sebesar 25,469.
5.2. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang tumbuhan bawah untuk mengetahui perbandingan keanekaragaman tumbuhan bawah antara hutan Telagah
dan ketiga kebun kebun kopi, kebun kakao dan agroforesti.
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tumbuhan Bawah
Tumbuhan bawah adalah komunitas tumbuhan pada lantai dasar tanah. Jenis-jenis vegetasi tumbuhan bawah ada yang bersifat annual, biannual atau perennial
dengan bentuk hidup soliter, berumpun, tegak, menjalar atau memanjat. Secara taksonomi vegetasi bawah umumnya anggota dari suku-suku Poaceae,
Cyperaceae, Araceae, Asteraceae, paku-pakuan dan lain-lain. Vegetasi ini banyak terdapat di tempat-tempat terbuka, tepi jalan, tebing sungai, lantai hutan, lahan
pertanian dan perkebunan Aththorick, 2005. Tumbuhan bawah atau disebut juga tumbuhan penutup tanah merupakan
suatu komunitas tumbuhan atau vegetasi dasar yang tumbuh berada di lantai hutan. Tumbuhan penutup tanah berfungsi dalam peresapan dan membantu
menahan jatuhnya air secara langsung, berperan dalam menghambat atau mencegah erosi yang berlangsung secara cepat, menghalangi jatuhnya air hujan
secara langsung, mengurangi kecepatan aliran permukaan, mendorong perkembangan biota tanah yang dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah
serta berperan dalam menambah bahan organik tanah sehingga menyebabkan resistensi tanah terhadap erosi meningkat Maisyaroh, 2010.
Tumbuhan bawah sering dijadikan sebagai indikator kesuburan tanah dan penghasil serasah dalam meningkatkan kesuburan tanah. Selain fungsi ekologi,
beberapa jenis tumbuhan bawah telah diidentifikasi sebagai tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tumbuhan obat dan sumber energi alternatif.
Namun tidak jarang juga tumbuhan bawah dapat berperan sebagai gulma yang menghambat pertumbuhan permudaan pohon khususnya pada tumbuhan
monokultur yang dibudidayakan Hilwan et al., 2013. Tumbuhan bawah memiliki peran penting bagi suatu kebun seperti pada
kebun kopi. Menurut Najiyati Danarti 1999, tumbuhan bawah di kebun kopi sangat bermanfaat karena:
Universitas Sumatera Utara
DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU
a. Tajuknya yang dekat dan menutupi permukaan tanah dapat menahan percikan
air hujan, mencegah erosi, serta dapat mempertahankan kelembaban tanah. b.
Rontokan daunnya dapat menambah bahan organik tanah. c.
Batangnya lunak sehingga hasil pangkasannya dapat digunakan sebagai pupuk organik yang dibenamkan dalam tanah atau sebagai makanan ternak.
2.2. Perkebunan Rakyat