Pihak-Pihak dalam Penerbitan Surat Berharga

D. Pihak-Pihak dalam Penerbitan Surat Berharga

Perkembangan surat berharga komersial ini di Indonesia diawali pada tahun 1980 di mana pemerintah mengeluarkan serangkaian paket kebijakan deregulasi pada sektor riel, sektor finansial, sektor investasi di mana surat berharga komersial ini adalah merupakan salah satu bentuk pengembangan pasar finansial.Selanjutnya pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 2852KEPDIR dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 4952UPG yang masing-masing bertanggal 11 Agustus 1995 tentang Persyaratan Perdagangan dan Penerbitan Surat Berharga Komersial Commercial Paper melalui bank umum di Indonesia, di mana dengan adanya peraturan tersebut maka bank umum di Indonesia mempunyai pedoman yang seragam serta memiliki dasar hukum yang kuat terhadap keberadaan surat berharga komersial. Penerbitan surat berharga komersial di Indonesia juga harus memperoleh peringkat dari Lembaga Pemeringkat KreditCredit Rating. Di Indonesia dikenal dengan nama PT. PEFINDO Pemeringkat Efek Indonesia yang berdiri pada tahun 1993. Definisi commercial paper di Indonesia diartikan sebagai suatu obligasi jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo berkisar 2 sampai 270 hari, yang dikeluarkan oleh bank atau perusahaan atau peminjam lain kepada investor yang mempunyai uang tunai untuk sementara waktu. Instrumen tersebut tidak ada jaminannya unsecured instrument dan biasanya diberikan secara discount namun ada juga yang memberikan bunga tertentu. Universitas Sumatera Utara Syarat-syarat penerbitan surat berharga komersial ini dapat ditemukan pada ketentuan pasal 2 sampai dengan pasal 5 dari Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 2852KEPDIR tanggal 11 Agustus 1995 yaitu : 1. Berjangka waktu paling lama 270 dua ratus tujuh puluh hari 2. Diterbitkan oleh perusahaan bukan bank dalam Pasal 1 angka 9 surat keputusan ini. 3. Mencantumkan a. Klausula sanggup di dalam teksnya dan dinyatakan dalam bahasa Indonesia. b. Janji tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu. c. Penetapan hari bayar. d. Penetapan pembayaran. e. Nama pihak yang harus menerima pembayaran atau penggantinya. f. Tanggal dan tempat surat sanggup diterbitkan g. Tanda tangan penerbit Pada halaman muka commercial paper sekurang-kurangnya dicantumkan hal-hal sebagai berikut : 1. Kata-kata Surat Berharga Komersial Commercial Paper yang ditulis kata-kata Surat Sanggup 2. Pernyataan “tanpa protes” dan “tanpa biaya” sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 176 jo Pasal 145 KUHD ; 3. Nama bank atau perusahaan efek dan nama serta tanda tangan pejabat bank atau perusahaan efek yang ditunjuk sebagai agen tanda keaslian Commercial Paper, tanpa penempatan logo atau perusahaan efek secara mencolok ; Universitas Sumatera Utara 4. Nama dan alamat bank atau perusahaan yang ditunjuk sebagai pembayar tanpa penempatan logo bank atau perusahaan secara mencolok ; 5. Nomor seri Commercial Paper ; 6. Keterangan cara penguangan Commercial Paper sebagaimana diatur dalam pasal 4 surat keputusan ini. Pada halaman belakang Commercial Paper dicantumkan hal-hal sebagai berikut : 1. Pernyataan mengenai endosemen blanko tanpa hak regres dengan klausula Untuk saya kepada pembawa tanpa hak regres. 2. Cara perhitungan nilai tunai. Pada penerbitan surat berharga saham dan obligasi yakni diterbitkan oleh emiten. Emiten merupakan pihak yang menjadi penerbit atau yang mengeluarkan saham dan obligasi untuk dijual kepada masyarakat. Dalam Undang-Undang Pasar Modal pengertian Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum. Kata “pihak” sendiri dalam Undang-Undang Pasar Modal didefinisikan sebagai orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi atau kelompok yang terorganisasi. 63

E. Tanggung Jawab Para Pihak dalam Surat Berharga

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Pengurangan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Akibat dari Kepailitan

3 95 116

Pengaruh Kredit, Surat-Surat Berharga, Penempatan Dana Pada Bank Lain, Penyertaan Modal Pada Lembaga Keuangan Non Bank Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010

0 42 88

nalisis Hukum Terhadap Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk) Berdasarkan Undang-Undang No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara

4 56 136

Analisis Yuridis Terhadap Pengurangan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Akibat Dari Kepailitan

1 48 116

Analisis Pembiayaan Defisit APBN : Peranan Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

0 0 6

Pertanggungjawaban Hukum Pihak Bank atas Hilangnya Dokumen Agunan Nasabah Ditinjau dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

1 4 41

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEDUDUKAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) DALAM PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA IJARAH DALAM ANALISIS UNDANG-UNDANG NO.19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA.

0 1 1

Analisis Yuridis Kegiatan Investasi Surat Berharga Negara Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank Ditinjau Dari POJK No.1 POJK.5 2016

0 2 9

Analisis Yuridis Kegiatan Investasi Surat Berharga Negara Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank Ditinjau Dari POJK No.1 POJK.5 2016

0 0 1

Analisis Yuridis Kegiatan Investasi Surat Berharga Negara Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank Ditinjau Dari POJK No.1 POJK.5 2016

0 0 6