Bentuk-Bentuk Investasi Analisis Yuridis Kegiatan Investasi Surat Berharga Negara Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank Ditinjau Dari POJK No.1/POJK.5/2016

7. Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana yang berasal baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. 8. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan penyelenggraan penanaman modal tersebut hanya dapat tercapai apabila faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dapat diatasi, antara lain dengan perbaikan koordinasi antar instansi pemerintah pusat dan daerah, penciptaan birokrasi yang efisien, kepastian hukum di bidang penanaman modal, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serta iklim usaha yang kondusif di bidang ketenagakerjaan dan keamanan berusaha. 78

B. Bentuk-Bentuk Investasi

Pada dasarnya, investasi dapat digolongkan berdasarkan aset, pengaruh, ekonomi, menurut sumbernya, dan cara penanamannya, berikut penjelasannya: 79 1. Investasi berdasarkan asetnya. Investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaannya. Investasi berdasarkan asetnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu: a. Real asset merupakan investasi yang berwujud, seperti gedung-gedung, kendaraan dan sebagainya. b. Financial asset merupakan dokumen klaim tidak langsung pemegangnya terhadap aktivitas riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut. 78 Dhaniswara K. Harjono, Hukum Penanaman Modal, Tinjauan Terhadap Pemberlakuan UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal Jakarta: Penerbit Rajawali Press, 2007, hlm. 107. 79 Salim H. S. dan Budi Sutrisno, Op Cit. hlm. 36. Universitas Sumatera Utara 2. Investasi berdasarkan pengaruhnya yakni investasi yang didasarkan pada faktor- faktor yang mempengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Investasi berdasarkan pengaruhnya dibagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut: a. Investasi autonomus berdiri sendiri merupakan investasi yang dipengaruhi tingkat pendapatan, bersifat spekulatif. Misalnya, pembelian surat-surat berharga. b. Investasi induced mempengaruhi-menyebabkan merupakan investasi yang dipengaruhi kenaikan permintaan akan barang jasa serta tingkat pendapatan. Misalnya, penghasilan yang didapat selain dari bekerja, seperti bunga dan sebagainya. 3. Investasi berdasarkan bentuknya. Investasi berdasarkan bentuknya merupakan investasi yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Investasi cara ini dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. Investasi portofolio. dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga, seperti saham dan obligasi. b. Investasi langsung, merupakan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli total, atau mengakuisisi perusahaan 4. Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya. Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya merupakan investasi yang didasarkan pada asal-usul investasi itu diperoleh. Investasi ini dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. Investasi yang bersumber dari modal dalam negeri PMDN merupakan investasi yang bersumber dari pembiayaan dalam negeri. Universitas Sumatera Utara b. Investasi yang bersumber dari modal asing PMA merupakan investasi yang bersumber dari pembiayaan luar negeri. Penanaman modal asing di Indonesia dapat dilakukan oleh pihak asingperorangan atau badan hukum ke dalam suatu perusahaan yang seratus persen diusahakan oleh pihak asing atau dengan menggabungkan modal asing itu dengan modal nasional. Menurut Ismail Suny ada 3 tiga macam kerjasama antara modal asing dengan modal nasional berdasarkan undang-undang penanaman modal asing No. 1 Tahun 1967 yaitu joint venture, joint enterprise dan kontrak karya. 80 1 Joint Venture Dalam hal joint venture para pihak tidak membentuk badan hukum yang baru, akan tetapi kerjasama semata-mata bersifat kontraktuil, sedangkan dalam joint enterprise terjadi penggabungan modal asing dengan modal nasional ke dalam satu badan hukum Indonesia dan dalam kontrak kerja pihak asing membentuk suatu badan hukum Indonesia dan badan hukum Indonesia ini bekerjasama dengan badan hukum nasional Indonesia yang lain. Joint venture merupakan kerjasama antara pemilik modal asing dengan pemilik modal nasional semata-mata berdasarkan suatu perjanjian belaka contractual. Misalnya bentuk kerjasama antara Van Sickle Associates Inc.,suatu badan hukum yang berkedudukan di Delaware, AmerikaSerikat dengan PT Kalimantan Plywood Factory suatu badan hukum Indonesia untuk bersama-sama mengolah kayu di Kalimantan Selatan. 80 Ismail Suny dan Rochmat Rudiro, Tinjauan dan Pembahasan Undang-Undang Penanaman Modal Asing dan Kredit Luar Negeri, Jakarta: Pradjna Paramita, 1998, hal. 108. Universitas Sumatera Utara Kerjasama ini juga biasa disebut dengan “Contract of Cooperation” yang tidak membentuk suatu badan hukum Indonesia seperti yang dipersyaratkan dalam Pasal 3 UU PMA. 81 Dalam masalah joint venture ada kendala dalam memperoleh know-how yang disebabkan karena pengusaha Indonesia sendiri terlalu status oriented yang tidak terlalu mengerjakan atau memikirkan apa-apa kecuali membubuhi tanda tangannya daripada menjadi managing director dan yang kedua adalah pihak asing tidak rela melepaskan segala rahasia perusahaannya, juga tidak pada partnernya sehinggamanaging director nya selalu ada ditangan pihak asing. 82 Berbagai macam corak atau variasi dari joint venture yang ditemukan dalampraktik aplikasi penanaman modal asing dikemukakan sebagai berikut: 83 a Technical Assistance service Contract: suatu bentuk kerjasama yang dilakukan antara pihak modal asing dengan modal nasional sepanjang yang bersangkut paut dengan skill atau cara kerja method misalnya; suatu perusahaan modal nasional yang ingin memajukan atau meningkatkan produksinya. Membutuhkan suatu peralatan baru disertai cara kerja atau metode kerja. Dalam hal demikian, maka dibutuhkan diperlukan technical assistance dari perusahaan modal asing di luar negeri dengan cara pembayaran sejumlah uang tertentu yang dapat diambilkan dari penjualan produksi perusahaan yang bersangkutan. b Franchise and brand-use Agreement: suatu bentuk usaha kerjasama yang digunakan, apabila suatu perusahaan nasional atau dalam negeri 81 Aminuddin Ilmar, Hukum Penanaman Modal di Indonesia, Jakarta: Prenada Media, 2004, hal. 61. 82 Sunarjati Hartono, Masalah-Masalah Dalam Joint Venture antara Modal Asing dan ModalIndonesia Bandung: Alumni, 1974, hal. 14-15. 83 Aminuddin Ilmar, op. cit., hal. 61-62. Universitas Sumatera Utara hendak memproduksi suatu barang yang telah mempunyai merek terkenal seperti: Coca- Cola, Pepsi-Cola, Van Houten, Mc’ Donalds, Kentucky Fried Chicken, dan sebagainya. c Management Contract: suatu bentuk usaha kerjasama antara pihak modal asing dengan modal nasional menyangkut pengelolaan suatu perusahaan khusunya dalam hal pengelolaan manajemen oleh pihak modal asing terhadap suatu perusahaan nasional. Misalnya yang lazim dipergunakan dalam pembuatanmaupun pengelolaan hotel yang bertaraf internasional oleh pihak Indonesia diserahkan kepada swasta luar negeri seperti; Hilton International Hotel, Mandarin International Hotel, dan sebagainya. d Build, Operation, and Transfer B.O.T: suatu bentuk kerjasama yang relatif baru dikenal yang pada pokoknya merupakan suatu kerjasama antara para pihak, dimana suatu objek dibangun, dikelola, atau dioperasikan selama jangka waktu tertentu diserahkan kepada pemilik asli. 2 Joint Enterprise Joint enterprise merupakan suatu kerjasama antara penanaman modal asing dengan penanaman modal dalam negeri dengan membentuk suatu perusahaan atau badan hukum baru sesuai dengan yang diisyaratkan dalam Pasal 3 UU PMA. Joint Enterprise merupakan suatu perusahaan terbatas, Universitas Sumatera Utara yang modalnya terdiri dari modal dalam nilai rupiah maupun dengan modal yang dinyatakan dalam valuta asing. 84 3 Kontrak Karya Pengertian kontrak karya contract of work sebagai suatu bentuk usaha kerjasama antara penanaman modal asing dengan modal nasional terjadi apabila penanam modal asing membentuk badan hukum Indonesia dan badan hukum ini mengadakan perjanjian kerja sama dengan suatu badan hukum yang mempergunakan modal nasional. Bentuk kerjasama kontrak karya ini hanya terdapat dalam perjanjiankerja sama antara badan hukum milik negara BUMN seperti; Kontrak karya antara PN. Pertamina dengan PT. Caltex International Petroleum yang berkedudukan di Amerika Serikat. 85 Disamping ketiga bentuk kerjasama di atas masih terdapat bentuk kerjasama yang lain seperti production sharing, management contract, penanaman modal asing dengan disc- rupiah dan kredit untuk proyek barang modal. 86 Sumber hukum investasi pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bagian yakni sumber hukum investasi langsung dan tidak langsung. Sumber hukum investasi langsung di antaranya: 87 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing jo. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing. 84 Ibid. Hlm.62-63. 85 Ibid. Hlm. 63-64. 86 Sunarjati Hartono, op. cit., hal. 14-15. 87 Salim H. S. dan Budi Sutrisno, Hukum Investasi di Indonesia, Ed. Pertama, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, hlm.17. Universitas Sumatera Utara 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri jo. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1992 tentang Persyaratan Pemilikan Saham dalam Perusahaan Penanaman Modal Asing. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham Dalam Perusahaan yang Terbuka dengan Persyaratan Tertentu Bagi Penanaman Modal. 5. Keputusan Presiden Nomor 115 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 97 Tahun 1993 tentang Tata Cara Penanaman Modal. 6. Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan Tertentu Bagi Penanam Modal. 7. Keputusan Presiden Nomor 118 Tahun 2000 tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 96 Tahunn 2000 tentang Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan PersyaratanTertentu Bagi Penanaman Modal. 8. Keputusan Menteri Negara InvestasiKepala BKPM Nomor 38SK1999 tentang pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal yang Didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing. Keputusan Kepala BKPM Nomor 57SK2004 tentang Pedoman dan Tata Cara Permohonan Penanaman Modal yang Didirikan dalam Rangka Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing. Sedangkan sumber hukum investasi tidak langsung yakni dalam bentuk surat berharga adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan 3. Surat Edaran Bank Indonesia No. 4952UPG Tahun 1995 tentang Persyaratan Perdagangan dan Penerbitan Surat Berharga Komersial Commercial Paper melalui bank umum di Indonesia Seiring perkembangan zaman, akhirnya ketentuan investasi yang selama empat puluh tahun diatur dalam dua undang-undang yakni Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 Tentang Penanaman Modal Dalam Negeri, dicabut dan digantikan dengan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal UUPM. Undang-undang Penanaman Modal dinyatakan berlaku sejak diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67pada tanggal 26 April 2007. 88

C. Kegiatan Investasi Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Pengurangan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Akibat dari Kepailitan

3 95 116

Pengaruh Kredit, Surat-Surat Berharga, Penempatan Dana Pada Bank Lain, Penyertaan Modal Pada Lembaga Keuangan Non Bank Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010

0 42 88

nalisis Hukum Terhadap Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk) Berdasarkan Undang-Undang No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara

4 56 136

Analisis Yuridis Terhadap Pengurangan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Akibat Dari Kepailitan

1 48 116

Analisis Pembiayaan Defisit APBN : Peranan Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

0 0 6

Pertanggungjawaban Hukum Pihak Bank atas Hilangnya Dokumen Agunan Nasabah Ditinjau dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

1 4 41

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEDUDUKAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) DALAM PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA IJARAH DALAM ANALISIS UNDANG-UNDANG NO.19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA.

0 1 1

Analisis Yuridis Kegiatan Investasi Surat Berharga Negara Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank Ditinjau Dari POJK No.1 POJK.5 2016

0 2 9

Analisis Yuridis Kegiatan Investasi Surat Berharga Negara Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank Ditinjau Dari POJK No.1 POJK.5 2016

0 0 1

Analisis Yuridis Kegiatan Investasi Surat Berharga Negara Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank Ditinjau Dari POJK No.1 POJK.5 2016

0 0 6