Kegiatan Investasi Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank

1. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan 3. Surat Edaran Bank Indonesia No. 4952UPG Tahun 1995 tentang Persyaratan Perdagangan dan Penerbitan Surat Berharga Komersial Commercial Paper melalui bank umum di Indonesia Seiring perkembangan zaman, akhirnya ketentuan investasi yang selama empat puluh tahun diatur dalam dua undang-undang yakni Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 Tentang Penanaman Modal Dalam Negeri, dicabut dan digantikan dengan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal UUPM. Undang-undang Penanaman Modal dinyatakan berlaku sejak diundangkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67pada tanggal 26 April 2007. 88

C. Kegiatan Investasi Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank

Lembaga Keuangan menurut Pasal 1 Undang–Undang Nomor 14 tahun 1967 ialah semua badan yang melalui kegiatan kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya kedalam masyarakat. Artinya kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Dalam praktiknya lembaga keuangan dapat dibagi menjadi bank dan lembaga jasa keuangan non-bank. Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38MKIVI972, Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB adalah semua lembaga badan yang 88 Sentosa Sembiring, Op. cit., hlm. 126. Universitas Sumatera Utara melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan- perusahaan. Salah satu tugas dan wewenang LKBB adalah melakukan penyertaan modal di perusahaan-perusahaan juga di surat berharga yang diterbitkan oleh negara dan penjualan saham-saham di pasar modal. 89 1. Pada Perusahaan Asuransi LKBB yang diwajibkan untuk mengelola aset keuangan dengan melakukan kegiatan investasi dalam bentuk surat berharga adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, badan penyelenggara jaminan sosial, dan perusahaan penjamin. Usaha perasuransian adalah segala usaha menyangkut jasa pertanggungan atau pengelolaan risiko, pertanggungan ulang risiko, pemasaran dan distribusi produk asuransi atau produk asuransi syariah, konsultasi dan keperantaraan asuransi, asuransi syariah, reasuransi, atau reasuransi syariah, atau penilaian kerugian asuransi atau asuransi syariah. 90 Bahwa dalam rangka mendorong pertumbuhan industri perasuransian nasional, maka perlu pngaturan untuk menjaga kesehatan keuangan terkhusus di bidang kegiatan investasi yang dilakukan setiap usaha perasuransian. 91 89 http:janiatiningsih.blogspot.co.id201504makalah-lkbb-terlengkap.html diakses pada 15 Juni 2016 90 Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian. 91 Bagian Menimbang Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53PMK.0102012 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi. Universitas Sumatera Utara Aset yang diperkenankan oleh perusahaan asuransi dalam bentuk investasi harus ditempatkan dalam jenis: 92 a. deposito berjangka pada bank, termasuk deposit on call dan deposito yang berjangka waktu kurang dari atau sama dengan 1 satu bulan; b. sertifikat deposito yang tidak dapat diperdagangkan non negotiable certificate deposit pada bank; c. saham yang diperdagangkan di bursa efek; d. surat utang korporasi; e. sukuk korporasi; f. surat berharga yang diterbitkan oleh negara Republik Indonesia; g. surat berharga yang diterbitkan oleh negara selain Negara Republik Indonesia; h. surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia; i. surat berharga yang diterbitkan oleh lembaga multinasional yang Negara Republik Indonesia menjadi salah satu anggota atau pemegang sahamnya; j. reksa dana; k. efek beragun aset yang diterbitkan berdasarkan kontrak investasi kolektif efek beragun aset; l. dana investasi real estat; m. penyertaan langsung saham yang tidak tercatat di bursa efek; n. bangunan dengan hak strata strata title atau tanah dengan bangunan, untuk investasi; 92 Pasal 4 ayat 1 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53PMK.0102012 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi. Universitas Sumatera Utara o. pembiayaan melalui mekanisme kerja sama dengan pihak lain dalam bentuk pembelian piutang refinancing; p. emas murni; danatau q. pinjaman yang dijamin dengan hak tanggungan; Aset yang diperkenankan dalam bentuk investasi yang dapat ditempatkan di luar negeri harus dalam jenis: 93 a. saham yang diperdagangkan di bursa efek; b. surat utang korporasi; c. sukuk korporasi; d. surat berharga yang diterbitkan oleh negara selain Negara Republik Indonesia; e. surat berharga yang diterbitkan oleh lembaga multinasional yang Negara Republik Indonesia menjadi salah satu anggota atau pemegang sahamnya; f. reksa dana; danatau g. penyertaan langsung saham yang tidak tercatat di bursa efek; 2. Dana Pensiun Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun . 94 Bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan program pensiun, investasi kekayaan dana pensiun harus dikelola secara sehat untuk mencapai hasil yang optimum. 95 93 Pasal 4 ayat 2 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 53PMK.0102012 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi. 94 Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun 95 Bagian Menimbang Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199PMK.0102008 Tentang Investasi Dana Pensiun Universitas Sumatera Utara Investasi dana pensiun hanya dapat ditempatkan pada jenis investasi sebagai berikut: 96 a. Surat Berharga Negara; b. tabungan pada bank; c. deposito berjangka pada bank; d. deposito on call pada bank; e. sertifikat deposito pada bank; f. Sertifikat Bank Indonesia; g. saham yang tercatat di bursa efek di Indonesia; h. obligasi yang tercatat di bursa efek di Indonesia; i. sukuk yang tercatat di bursa efek di Indonesia; j. Unit penyertaan reksa Dana dari: 1 Reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham; 2 Reksa dana terproteksi, reksa dana dengan penjaminan dan reksa dana indeks; 3 Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas; 4 Reksa dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek; k. Efek beragun aset dari kontrak investasi kolektif efek beragun aset; l. Unit penyertaan danainvestasi real estat berbentuk kontrak investasi kolektif; m. kontrak opsi saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia; n. penempatan langsung pada saham; 96 Pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199PMK.0102008 Tentang Investasi Dana Pensiun Universitas Sumatera Utara o. tanah di Indonesia; danatau p. bangunan di Indonesia; 3. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disebut BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. 97 Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. 98 Badan penyelenggara hanya dapat menempatkan kekayaan dalam bentuk investasi pada jenis: Bahwa mengingat perkembangan di bidang investasi dana dan untuk lebih mengoptimalkan hasil pengelolaan dan pengembangan kekayaan tersebut, dipandang perlu menetapkan diversifikasi portofolio dengan tetap mempertimbangkan likuiditas dan kewajiban yang harus dipenuhi BPJS . 99 a. deposito berjangka atau sertifikat deposito pada bank, termasuk deposit on call dan deposito yang berjangka waktu kurang dari atau sama dengan 1 satu bulan; b. saham yang tercatat di bursa efek; c. surat utang, yang diperdagangkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal, dengan peringkat paling rendah A- atau yang setara pada saat penempatan; 97 Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 98 Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 99 Pasal 4 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2004 Tentang Pengelolaan Dan Investasi Dana Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Universitas Sumatera Utara d. surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah atau Bank Indonesia; e. unit penyertaan reksadana; f. Repurchase Agreement yang selanjutnya disebut REPO, dengan jenis jaminan terbatas pada: 1 surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau Bank Indonesia; 2 obligasi korporasi dengan peringkat paling rendah A- atau yang setara, pada saat pembelian; 3 saham yang termasuk dalam kelompok LQ 45; 100 4 unit penyertaan reksadana. g. penyertaan langsung; h. tanah, bangunan atau tanah dengan bangunan; 4. Pada Perusahaan Penjamin Perusahaan Penjaminan adalah badan hukum yang bergerak di bidang keuangan dengan kegiatan usaha pokok melakukan Penjaminan. 101 Bahwa peningkatan akses dunia usaha pada sumber pembiayaan merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan pendanaan dan memperlancar kegiatan duniausaha guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. 102 Ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 222 PMK.010.2008 Tentang Perusahaan Penjaminan Kredit Dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kreditdinyatakan 100 Saham LQ 45 adalah saham dari 45 emiten yang memiliki likuiditas LiQuid yang tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan dan mempertimbangkan kapitalisasi pasar. 101 Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 222 PMK.010.2008 Tentang Perusahaan Penjaminan Kredit Dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit. 102 Bagian Menimbang Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 222 PMK.010.2008 Tentang Perusahaan Penjaminan Kredit Dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit. Universitas Sumatera Utara bahwa perusahaan penjamin wajib menjaga likuiditasnya dengan melakukan investasi pada: 103 a. Deposito berjangka; dan b. Investasi jangka pendek dalam Surat berharga yang diperdagangkantrading securities, yakni dalam bentuk: 104 1 Deposito pada bank umum. 2 Surat berharga negara danatau surat berharga syariah negara. 3 Surat berharga danatau surat berharga syariah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. 4 Obligasi korporasi danatau sukuk korporasi yang masuk dalam peringkat investasi investment grade. 5 Saham yang tercatat di bursa efek Indonesia. 6 Reksadana danatau reksadana syariah. 7 Penyertaan langsung pada penjamin utang.

D. Tanggung Jawab Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank dalam Kegiatan Investasi

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Pengurangan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Akibat dari Kepailitan

3 95 116

Pengaruh Kredit, Surat-Surat Berharga, Penempatan Dana Pada Bank Lain, Penyertaan Modal Pada Lembaga Keuangan Non Bank Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010

0 42 88

nalisis Hukum Terhadap Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk) Berdasarkan Undang-Undang No.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara

4 56 136

Analisis Yuridis Terhadap Pengurangan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Akibat Dari Kepailitan

1 48 116

Analisis Pembiayaan Defisit APBN : Peranan Surat Berharga Negara (SBN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

0 0 6

Pertanggungjawaban Hukum Pihak Bank atas Hilangnya Dokumen Agunan Nasabah Ditinjau dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.

1 4 41

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEDUDUKAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) DALAM PENERBITAN SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA IJARAH DALAM ANALISIS UNDANG-UNDANG NO.19 TAHUN 2008 TENTANG SURAT BERHARGA SYARIAH NEGARA.

0 1 1

Analisis Yuridis Kegiatan Investasi Surat Berharga Negara Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank Ditinjau Dari POJK No.1 POJK.5 2016

0 2 9

Analisis Yuridis Kegiatan Investasi Surat Berharga Negara Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank Ditinjau Dari POJK No.1 POJK.5 2016

0 0 1

Analisis Yuridis Kegiatan Investasi Surat Berharga Negara Oleh Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank Ditinjau Dari POJK No.1 POJK.5 2016

0 0 6