Sumber Daya Manusia SDM di Perpustakaan Khusus

24 Mereka biasanya ingin memperoleh dokumen terjemahannya agar lebih cepat menangkap isinya. Dalam hal ini perpustakaan perlu menyediakan jasa terjemahan, baik dilaksanakan sendiri atau dilaksanakan pihak luar. 2 Jasa Silang LayanPengadaan Bahan Pustaka Jasa ini dilakukan melalui kerjasama antar perpustakaan. Alat bantu pelayanan untuk mencari dokumen, perpustakaan dapat menggunakan katalog induk buku, katalog induk majalah atau akses terpasang bila sudah menggunakan teknologi informasi. Tarif layanan dan ketentuan-ketentuan lain perlu ada kesepakatan antar perpustakaan yang bekerjasama. 3 Layanan Penelusuran Literatur Penelusuran literatur adalah pencarian kembali bahan pustaka yang ada di perpustakaan atau di luar perpustakaan dengan cara menggunakan alat akses kartu katalog, literatur sekunder seperti indeks dan majalah abstrak atau pangkalan data terpasangonline dan CD-ROM. 13

6. Sumber Daya Manusia SDM di Perpustakaan Khusus

SDM merupakan aset yang paling penting untuk menjalankan program dalam mencapai sasarannya, terutama bagi pustakawan. Peningkatan kemampuan atau keahlian staf harus diperhatikan dan diselaraskan dengan kemajuan zaman, sehingga perubahan perkembangan teknologi tidak akan mengejutkan bagi pustakawan dan non pustakawan. 14 13 Ibid, h. 40 14 Agus Dwi Waluyo. “Membangun Citra Pustakawan Sebagai Sumber Daya Manusia Be rkualitas” Buletin Perpustakaan, Februari, No. 16 1995 : h. 12 25 Johanne Marshall, Linda Moultan dan Roberta Piccoli menguraikan kompetensi professional seorang pustakawan khusus, yaitu: a Memiliki keahlian tentang sumber informasi, termasuk kemampuan untuk mengevaluasi secara kritis dan menyaringnya. b Memiliki pengetahuan khusus dalam bidang tertentu sesuai dengan kepentingan organisasi atau klien. c Mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang nyaman, mudah diakses, efektif dari segi biaya yang sejalan dengan arahan strategi organisasi. d Menyediakan pengajaran dan dukungan yang baik untuk pemakai perpustakaan dan layanan informasi. e Menilai kebutuhan pemakai, merancang serta memasarkan produk layanan informasi. f Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk menjalankan fungsi-fungsi perpustakaan. g Menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen yang tepat untuk mengkomunikasikan pentingnya layanan informasi kepada manajemen senior. h Mengembangkan produk informasi untuk pengguna dalam atau luar organisasi atau klien perorangan. i Mengevaluasi hasil penggunaaan informasi dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan solusi masalah-masalah manajemen informasi. j Secara terus menerus memperbaiki layanan informasi untuk merespon perubahan kebutuhan pemakai. k Menjadi anggota tim manajemen senior dan konsultan untuk organisasi dalam hal informasi yang efektif. 15 Dengan demikian tugas pustakawan di perpustakaan khusus menjadi lebih berat, karena pustakawan diharapkan mempunyai pandangan yang jauh untuk mengevaluasi, memiliki banyak energi, inisiatif dan dapat cepat mengambil keputusan dan memiliki pengetahuan yang luas. Pustakawan di perpustakaan khusus juga harus memiliki sifat proaktif dalam memberikan layanan kepada para pengguna perpustakaan. 15 Jeanne Marshall [et al.]. “Kompetensi Pustakawan Khusus di Abad Ke-21“ Majalah BACA, Vol. 27, No. 2 2003 : h. 2 26

B. Informasi

1. Pengertian Informasi

Definisi untuk informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini dan mendatang. Kosam Rimbarawa dalam bukunya Dasar-Dasar Organisasi Informasi. Mendefinisikan pengertian ilmu informasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari susunan atau kualitas informasi ilmiah dan mempelajari peraturan-peraturan atau kaidah teori, sejarah, metodologi, organisasi dokumentasi dan informasi ilmiah. Sedangkan informasi adalah sekumpulan pesan yang mengurangi ketidakpastian. 16

2. Jenis-Jenis Informasi

Pengguna informasi datang ke pusat-pusat informasi atau perpustakaan untuk mencari informasi yang dibutuhkannya. Adalah tugas para pustakawan untuk membantu mereka dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Pustakawan harus mengenal dengan baik sumber- sumber informasi, memahami jenis pengguna dan jenis-jenis informasi yang dibutuhkan dalam bidang tertentu. Adapun jenis sumber-sumber informasi dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

a. Informasi Primer Literatur Primer

Literatur Primer adalah hasil karya pengarang atau penulis yang Orisinil karangan asli. Pada waktu yang bersamaan penggunaan informasi membutuhkan pengetahuan yang luas mengenai suatu topik dengan menggunakan langsung sumber informasi primer. Contoh 16 Kosam Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi Jakarta : Hakaeser, 2007, Cet. Ke-12. h. 1