Uji heterokedastisitas Pengujian Asumsi Klasik

59 tolerance 0,10 Umar,2008. Nilai VIF serta nilai tolerance dari variabel- variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 UKURAN PERUSAHAAN ,292 3,424 UKURAN DEWAN KOMISARIS ,297 3,368 LEVERAGE ,823 1,215 PROFITABILITAS ,628 1,591 KEPEMILIKAN MANAJEMEN ,948 1,055 UMUR PERUSAHAAN ,670 1,492 a. Dependent Variable: INFORMASI SOSIAL Jika dilihat pada Tabel 4.3 di atas, semua variabel independen memiliki VIF kurang dari 10, atau VIF 10. Selain itu nilai tolerance untuk setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 atau tolerance 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam model regresi ini.

4.2.2.3 Uji heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas melihat apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variable dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homokedastisitas, sementara itu, untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu Universitas Sumatera Utara 60 model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot Umar,2008. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika: 1 titik-titik data menyebar di atas, di bawah atau di sekitar angka 0, 2 titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas dan dibawah saja, 3 penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, 4 penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola Marpaung, 2010. Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Universitas Sumatera Utara 61 Pola gambar Scatterplot pada model penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.3 di atas. Grafik Scatterplot menunjukkan bahwa terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini dikarenakan penyebaran titik-titik data yang berpola. Maka dari itu, peneliti mentransformasikan data variabel ke dalam bentuk Logaritma natural Ln supaya model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas, sehingga diperoleh grafik Scatterplot sebagai berikut. Gambar 4.4 Grafik Scatterplot II Uji heterokedastisitas juga dapat dilakukan uji Glejser. Gujarati 2006 menyatakan bahwa,” The Glejser test is similiar in spirit to the Park test. After obtaining residuals ei from the original model, Glejser suggests regressing the Universitas Sumatera Utara 62 absolute values of ei, on the X variable that is thought to be closely associated with the heteroscedastic variance.” Menurutnya uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Berikut ini adalah tabel hasil uji heterokedastisitas berdasarkan uji Glejser. Tabel 4.4 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant ,116 ,465 ,250 ,804 Ln_TA -,030 ,022 -,429 -1,355 ,185 Ln_UDK ,052 ,113 ,142 ,458 ,650 Ln_LEVERAGE ,008 ,038 ,056 ,220 ,827 LN_PROFITABILITA S ,017 ,029 ,146 ,604 ,550 LN_KEPEMILIKANM AN -,013 ,011 -,286 -1,154 ,257 LN_UMUR ,115 ,148 ,144 ,780 ,441 a. Dependent Variable: ABS_RES Pada Tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi dari kelima variabel independen lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

4.2.2.4 Uji autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21