Uji normalitas data Pengujian Asumsi Klasik

55

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.

4.2.2.1 Uji normalitas data

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal Umar, 2008:181. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah residual terdistribusi normal adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis: Ho : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikan 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, dan sebaliknya, jika nilai signifikan 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima Ghozali, 2005:115. Berdasarkan hasil uji statistik dengan model kolmogorov-smirnov seperti yang terdapat dalam Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi diatas 0,05 yaitu sebesar 0,686. Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 4.2 Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation ,14981817 Most Extreme Differences Absolute ,084 Positive ,081 Negative -,084 Kolmogorov-Smirnov Z ,715 Asymp. Sig. 2-tailed ,686 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Data yang berdistribusi normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histrogram dan grafik normal p-plot data berikut ini. Universitas Sumatera Utara 57 Gambar 4.1 Grafik Histogram Berdasarkan grafik histogram di atas dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, karena grafik histogram menunjukkan kemiringan garis diagonal yang cenderung seimbang, baik sisi kiri maupun kanan. Berikut hasil uji normalitas berdasarkan grafik p-plot. Universitas Sumatera Utara 58 Gambar 4.2 Normal P-Plot Grafik P-Plot di atas menunujukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal, sehingga kondisi demikian menunjukkan bahwa data tersebut terdistribusi secara normal. 4.2.2.2 Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation factor VIF. Multikolinearitas terjadi jika VIF 10 dan nilai Universitas Sumatera Utara 59 tolerance 0,10 Umar,2008. Nilai VIF serta nilai tolerance dari variabel- variabel penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 UKURAN PERUSAHAAN ,292 3,424 UKURAN DEWAN KOMISARIS ,297 3,368 LEVERAGE ,823 1,215 PROFITABILITAS ,628 1,591 KEPEMILIKAN MANAJEMEN ,948 1,055 UMUR PERUSAHAAN ,670 1,492 a. Dependent Variable: INFORMASI SOSIAL Jika dilihat pada Tabel 4.3 di atas, semua variabel independen memiliki VIF kurang dari 10, atau VIF 10. Selain itu nilai tolerance untuk setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 atau tolerance 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam model regresi ini.

4.2.2.3 Uji heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility, kepemilikan institusional, dan kepemilkan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan 2013

0 89 119

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 68 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 71 72

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21