Proses Terjadinya Respon Indikator Respon

13 yang terjadi diluar. Proses yang berlangsung secara rutin inilah yang oleh Hunt dinamakan respon Sarwono, 2008:87

2.1.2 Proses Terjadinya Respon

Dalam hal ini ada beberapa gejala terjadinya respon, mulai dari yang paling berperaga dengan berpangkal pada pengamatan, sampai ke yang paling tidak berperaga yaitu berfikir. Gejala tersebut menurut Suryabrata adalah sebagai berikut: 1. Pengamatan, yakni kesan-kesan yang diterima sewaktu perangsang mengenai indera dan perangsangnya masih ada. Pengamatan ini adalah produk dari kesadaran dan pikiran yang merupakan abstraksi yang dikeluarkan dari arus kesadaran. 2. Bayangan pengiring, yaitu bayangan yang timbul setelah kita melihat sesuatu warna. Bayangan pengiring itu terbagi menjadi dua macam, yaitu bayangan pengiring positif yakni bayangan pengiring yang sama dengan warna objeknya, serta bayangan pengiring negatif adalah bayangan pengiring yang tidak sama dengan warna objeknya, melainkan seperti warna komplemen dari warna objek. 3. Bayangan eiditik, yaitu bayangan yang sangat jelas dan hidup sehingga menyerupai pengamatan. Respon, yakni bayangan yang menjadi kesan yang dihasikan dari pengamatan. Respon diperoleh dari penginderaan dan pengamatan. Jadi proses terjadinya respon adalah pertama-tama indera mengamati objek tertentu, setelah itu muncul bayangan pengiring yang berlangsung sangat singkat sesaat sesudah perangsang berlalu. Setelah bayangan perangsang muncul kemudian muncul bayangan eiditis, bayangan ini sifatnya lebih tahan lama, lebih jelas dari 14 bayangan perangsang. Setelah itu muncul tanggapan dan kemudian pengertian httpa-research.upi.edu diakses pada tanggal 02 November Pukul 18.00 WIB.

2.1.3 Indikator Respon

Respon dalam penelitian ini akan diukur dari tiga aspek, yaitu persepsi, sikap dan partisipasi. Persepsi menurut McMahon adalah proses menginterprestasikan rangsangan input dengan menggunakan alat penerima informasi sensory information. Sedangkan menurut Morgan, King, dan Robinson persepsi menunjukan pada bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, mengecap dan mencium dunia disekitar kita, dengan kata lain persepsi dapat pula didefenisikan sebagai segala sesuatu yang dialami oleh manusia. Berdasarkan hal tersebut William James menyatakan bahwa persepsi terbentuk atas dasar data-data yang kita peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indera kita, serta sebagian lainnya diperoleh dari pengelolahan ingatan memory kita diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki Adi, 1994:105-106. Persepsi didefenisikan sebagai proses yang kita gunakan untuk menginterprestasikan data-data sensoris. Salah satu defenisi menyatakan bahwa persepsi merupakan proses yang kompleks dimana orang memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan respon terhadap suaru rangsangan ke dalam situasi masyarakat dunia yang penuh arti dan logis. Bennet, Hoffman, dan Prakash menyatakan bahwa persepsi merupakan aktivitas aktif yang melibatkan pembelajaran, pembaruan cara pandang, dan pengaruh timbal balik dalam pengamatan Severin dan Tankard, 2005:83-84. 15 Empat aspek dari persepsi yamg menurut Berlyne dapat membedakan persepsi dari berpikir adalah: 1. Hal-hal yang diamati dari sebuah rangsangan bervariasi, tergantung pola dari keseluruhan dimana rangsangan tersebut menjadi bagiannya. 2. Persepsi bervariasi dari orang ke orang dan dari waktu ke waktu. 3. Persepsi bervariasi tergantung dari arah fokus alat-alat indra. 4. Persepsi cenderung berkembang kearah tertentu dan sekali terbentuk kecenderungan itu biasanya akan menetap Sarwono, 2008:88. Sikap pada dasarnya adalah tendensi kita terhadap sesuatu. Sikap adalah rasa suka atau tidak suka kita atas sesuatu. Sikap penting sekali karena ia mempengaruhi tindakan. Perilaku seseorang juga sering ditentukan oleh sikap mereka. Konsep lain yang terkait dengan sikap adalah keyakinan, atau pernyataan-pernyataan yang dianggap benar oleh seseorang Severin Tankard, 2005:177. Beberapa defenisi penting sikap adalah sebagai berikut: 1. Sikap pada dasarnya adalah suatu cara ”pandang” terhadap sesuatu Murphy, Murphy, dan Newcomb. 2. Kesiapan mental dan sistem syaraf, yang diorganisasikan melalui pengalaman,menimbulkan pengaruh langsung atau dinamis pada respons- respons seseorang terhadap objek dan situasi terkait Allport. 3. Sebuah kecenderungan yang bertahan lama, dipelajari untuk berperilaku dengan konsisten terhadap sekelompok objek English dan English. 4. Sebuah sistem evaluasi positif atau negative yang awet, perasaan-perasaan emosional, dan tendisi tindakan pro atau kontra terhadap sebuah objek sosial Krech,Crutchfield, dan Ballachey. 16 Selain persepsi dan sikap, partisipasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam mengukur suatu respon. Partisipasi sering diberi makna keterlibatan orang secara sukarela tanpa tekanan dan jauh dari perintah. Ada bermacam-macam faktor yang mendorong kerelaan ini, bisa karena kepentingan, bisa karena solidaritas, bisa karena memang mempunyai tujuan yang sama, bisa juga karena ingin melakukan langkah yang sama walaupun tujuannya berbeda. Apapun faktor yang mendorong, partisipasi akhirnya harus membuahkan kesepatan yang hendak dicapai dan tindakan yang akan dilakukan bersama Sumarto, 2003:188. 2.2 Tenaga Kerja 2.2.1 Pengertian Tenaga Kerja