Defenisi Operasional Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional .1 Defenisi Konsep

41 menyelenggarakan program jaminan hari tua, jaminan kematian, dan jaminan kecelakaan kerja bagi seluruh tenaga kerja termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 enam bulan di Indonesia.

2.8.2 Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu proses menjadikan variabel penelitian dapat diukur sehingga transformasi dan unsur konseptual ke dunia nyata. Definisi operasional adalah lanjutan dari perumusan definisi konsep. Perumusan definisi konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman tentang konsep-konsep, baik berupa obyek, peristiwa maupun fenomena yang diteliti, maka perumusan operasional ditujukan dalam upaya mentransformasi konsep ke dunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat diobservasi Siagian, 2011:141. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam Respon Buruh Terhadap Program BPJS Ketenagakerjaan Dampingan Solidaritas Buruh Sumatera Utara diukur melalui indikator sebagai berikut ini: 1. Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan persepsi, sikap, partisipasi. a. Sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengenai pendaftaran langsung dan pendaftaran online. b. Sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengenai program- program dan manfaat BPJS Keteenagakerjaan. c. Sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengenai iuran peserta BPJS Ketenagakerjaan. d. Sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menegenai pengecekkan saldo secara online, mobile, SMS. 42 2. Pendafataran BPJS Ketenagakerjaan persepsi, sikap, partisipasi a. Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan langsung ke kantor BPJS Ketenagakerjaan. b. Pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan secara online. 3. Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan persepsi, sikap, partisipasi a. Pelayanan Jaminan Hari Tua • Pelayanan Klaim atau pencairan dana Jaminan Hari Tua b. Pelayanan Jaminan Kecelakaan kerja dan Jaminan Kematian • Pelayanan Kesehatan • Santunan berbentuk uang • Program Kembali Bekerja • Pelayanan Sementara Tidak Mampu Bekerja STMB • Santunan kematian dan biaya pemakaman • Pelayanan Beasiswa Anak bagi setiap peserta yang meninggal dunia atau mengalami cacat tetap c. Pelayanan Jaminan Pensiun d. Pelayanan Pembayaran Iuran mulai mudah melalui Bank dan Agen 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Dunia ketenagakerjaan Indonesia pada tahun 2014 menunjukan adanya sedikit penurunan, hal ini dapat dilihat dari bertambahnya pengangguran dan meningkatnya kelompok penduduk yang tidak bekerja. Pada bulan Februari 2013 ada 115.929.612 jiwa penduduk yang bekerja dan menurun menjadi 114.628.026 jiwa pada bulan Agustus 2014. Hal ini membuktikan adanya penurunan jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 1.301.586 jiwa. Pada bulan Februari 2013 pengangguran di Indonesia mencapai 7.240.897 jiwa atau sama dengan 5,88 persen dan mengalami peningkatan pada bulan Agustus 2014 menjadi 7.244.905 jiwa atau 5,94 persen dari jumlah seluruh penduduk Indonesia http:www.bps.go.id diakses pada tanggal 28 Oktober 2015 Pukul 22.44 WIB. Terjadinya mogok kerja buruh menuntut perbaikan upah, pada dasarnya adalah karena dalam penentuan upah, buruh tidak diikutsertakan. Transparansi dan obyektivitas mengenai kemampuan ekonomi perusahaan sangat diperlukan. Apabila perusahaan tidak obyektif dan tidak transparan dalam pembukuan keuangan dan tidak berkeinginan memberikan upah yang layak, maka senjata satu-satunya bagi buruh adalah mogok bekerja. Buruh di Negara berkembang masih lemah dalam negosiasi mengenai upah. Upah buruh di Indonesia adalah yang terendah dikawasan Asia Tenggara kecuali Vietnam, dibanding dengan tingkat upah di Negara-negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Philipina. Lembaga Internasional memonitor “social dumping” seperti pembatasan kebebasan memilih pekerjaan, penghindaran perlindungan terhadap pengangguran,