113
negatif, maka dilakukan analisis dengan memberikan nilai 1 pada respon positif, nilai 0 untuk respon netral, dan -1 untukrespon negatif, lalu dibagi dengan jumlah total
responden. Hasil akhir dapat dilihat apakah pendaftaran positif atau negatif dengan
adanya batasan nilai pada skala likert yaitu sebagai berikut. = 74 : 9 x 20
= 74 : 180 = 0,41
Keterangan: ∑ skor variabel sosialisasi
= 74 Jumlah sub variabel sosialisasi
= 9 Jumlah responden
= 20 Hasil skor variabel sosialisasi V1 = 0,41
pendaftaran positif yaitu 0,41 karena berada diantara 0,33 sampai 1
Berdasarkan hasil skala likert tersebut dapat diketahui bahwa pendaftaran mendapatkan respon positif karena responden setuju dengan dilaksanakannya
program BPJS Ketenagakerjaan dan mengaharapkan program tersebut tetap berjalan dan bermanfaat bagi buruh dampingan SBSU.
5.4.3 Pelayanan Terhadap Buruh Dampingan SBSU
Pemberian skor variabel pelayanan terhadap program ini merupakan variabel ketiga dalam mengukur respon. Hasil skor variabel pelayanan V3 merupakan hasil
rata-rata ∑ skor variabel pelayanan : hasil sub variabel pelayanan dikali jumlah
responden. Jumlah sub variabel pendaftaran ada 24 sub variabel lihat lampiran. Sehingga rata-rata V3 =
∑skor variabel : 24 x 20 . Untuk mengetahui apakah
114
pelayanan responden tersebut termasuk respon positif atau negatif, maka dilakukan analisis dengan memberikan nilai 1 pada respon positif, nilai 0 untuk respon netral,
dan -1 untuk respon negatif, lalu dibagi dengan jumlah total responden. Hasil akhir dapat dilihat apakah pelayanan positif atau negatif dengan adanya
batasan nilai pada skala likert yaitu sebagai berikut. = 147: 24 x 20
= 147 : 480 = 0,30
Keterangan: ∑ skor variabel sosialisasi
= 147 Jumlah sub variabel sosialisasi
= 24 Jumlah responden
= 20 Hasil skor variabel sosialisasi V3 = 0,30
pelayanan negatif yaitu 0,30 karena berada diantara -1 sampai 0,33
Berdasarkan hasil skala likert tersebut dapat diketahui bahwa pelayanan mendapatkan respon negatif karena sebagian besar dari responden tidak merasakan
palayanan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan mengaharapkan program tersebut dapat diperbaiki sehingga dapat berjalan dan bermanfaat bagi buruh
dampingan SBSU jika kuantitatif data dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan skala
likert, maka dapat dilihat rata-rata respon secara keseluruhan dari penelitian respon buruh terhadap program BPJS Ketenagakerjaan dampingan Solidaritas Buruh
Sumatera Utara SBSU. Jadi, hasil sosialisai + hasil pendaftaran + hasil pelayanan dibagi dengan banyak kelas yaitu :
115
= 0,40 + 0.41 + 0,30 : 3 = 1.11 : 3
= 0.37 Maka hasil keseluruhan antara sosialisasi, pendaftaran, dan pelayanan yaiut
0,37. Karena berada diantara 0,33 sampai 1, maka respon buruh dampingan SBSU terhadap program BPJS Ketenagakerjaan adalah positif.
Jadi, respon buruh dampingan SBSU terhadap program BPJS Ketenagakerjaan adalah positif karena berada diantara 0,33 sampai 1
116
BAB VI PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, dapat dirumuskan hasil penellitan dalam bentuk kesimpulan sebagai berikut
1. Dari aspek sosialisasi, hasil analisis data dapat diketahui bahwa sosialisasi
mendapatkan respon yang positif dari responden sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut dapat dilihat melalui pengetahuan serta
pemahaman peserta mengenai program BPJS Ketenagakerjaan, meskipun informasi yang didapat dari sosialisasi masih kurang namun beberapa peserta
berusaha mencari informasi lain seperti dari media masa dan sesama buruh 2.
Dari aspek pendaftaran hasil analisis data dapat diketahui bahwa pendaftaran mendapatkan respon positif dari responden sebagai peserta program BPJS
Ketenagakerjaan. Hal tersebut dapat dilihat dari responden yang setuju terhadap pendaftaran program BPJS Ketenagakerjaan dan mengaharapkan
program tersebut tetap berjalan dan bermanfaat bagi buruh dampingan Solidaritas Buruh Sumatera Utara SBSU
3. Dari aspek pelayanan, hasil analisis data dapat diketahui bahwa pelayanan
mendapatkan respon negatif dari reponden sebagai peserta program BPJS Ketenagakerjaan. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kepuasan buruh yang
kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh BPJS Ketenagakerjaan, salah satunya termasuk waktu pemberian dana klaim yang kurang sesuai
dengan pihak penyelenggara.