36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono 2009, 3, “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Hal-hal yang biasanya diuraikan dijelaskan dalam metode penelitian menurut Soewadji 2012, 16 adalah :
a. pendekatan penelitian,
b. jenis atau tipe-tipe penelitian,
c. sasaran penelitian,
d. populasi dan sampel,
e. teknik sampling,
f. instrumen penelitian,
g. cara atau teknik pengumpulan data,
h. pengolahan dan penyajian data,
i. cara analisis data
Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Bodgan dan
Taylordalam Tanggang 2015, 24, “pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif : ucapan atau tulisan dan perilaku
yang diamati dari orang-orang subyek itu sendiri”. Menurut Soewadji 2012, 26 dalam buku Pengantar Metodologi
Penelitian, disebutkan bahwa : penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk melukiskan
secara sistematis fakta-fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu, baik berupa keadaan, permasalahan, sikap pendapat,
kondisi, prosedur atau sistem secara faktual dan cermat. Penelitian deskriptif tidak untuk mencari atau menjelaskan hubungan, demikian juga
tidak untuk menguji hipotesis. Penelitian ini tidak untuk membuat
Universitas Sumatera Utara
37 prediksi. Sifat penelitian deskriptif adalah ex post fakto, yakni peneliti
sebagai pengamat, hanya membuat kategori perilaku, mencatat gejala, tidak melakukan pengaturan, atau memanipulasi variabel.
Menurut Sumhudi dalam Soewadji 2012, 17, “pendekatan penelitian adalah suatu cara atau strategi yang ditetapkan oleh peneliti di dalam mengamati,
mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisis hasil penelitian”. Hal-hal yang harus dilakukan oleh peneliti yang menggunakan pendekatan
kualitatif menurut Soewadji dalam buku Pengantar Metodologi Penelitian 2012, 17-18, adalah :
a Peneliti mengkaji secara mendalam suatu fenomena yang telah
ditetapkan sebagai variabel yang diteliti, demikian juga termasuk mengkaji fenomena-fenomena yang lain, bila ada, yang terkait dengan
variabel penelitian tersebut.
b Sampel sebagai sumber informasi baru dapat ditetapkan setelah
dilakukan penelitian lapangan. Demikian juga penentuan jumlah sampel lebih banyak tergantung pada kemampuan Peneliti dalam
mengungkap seberapa jauh kemungkinan adanya fenomena-fenomena lain yang terkait dengan variabel penelitian.
c Peneliti dapat menggunakan suatu pedoman wawancara yang berisi
pokok-pokok pertanyaan untuk mengumpulkan informasi data, dan pedoman wawancara tersebut dapat dikembangkan pada saat peneliti
turun ke lapangan untuk mengadakan wawancara. Sehingga peneliti dapat menangkap semua jawaban secara lengkap dari pemberi
informasi.
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini peneliti hanya menggambarkan keadaan atau suasana yang sebenarnya terjadi pada saat
sekarang, melalui survei yang telah dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Maka penelitian ini tidak memerlukan pengujian hipotesis, karena
hanya mengungkapan fakta dari objek dan subjek yang ada.
Universitas Sumatera Utara
38
3.2 Lokasi Penelitian