25 menjangkau lebih banyak pembaca perpustakaan. Di sinilah peran penyiangan
bahan perpustakaan dibutuhkan.
2.2.1 Pengertian Penyiangan Weeding Bahan Perpustakaan
Evans yang dikutip Winoto 2004, 11 menyebutkan bahwa : “weeding is considered as an integral part of the collection development program by authors
of standards collection development”. Dengan demikian dapat diartikan bahwa penyiangan merupakan salah satu bagian dari kegiatan pengembangan koleksi.
Menurut Lasa 2005, 323 disebutkan penyiangan weeding adalah : upaya pengeluaran sejumlah koleksi dari perpustakaan karena
dianggap tidak relevan lagi, terlalu banyak jumlah eksemplanya, sudah ada edisi baru, atau koleksi itu termasuk terbitan yang dilarang.
Koleksi ini dapat ditukarkan dengan koleksi perpustakaan lainnya, dihadiahkan, atau dihancurkan untuk pembuatan kertas lagi.
Bahan perpustakaan perlu disiangi secara berkala agar bahan perpustakaan yang sudah tidak sesuai lagi dapat diganti dengan bahan perpustakaan yang baru.
Pemilihan bahan perpustakaan yang dikeluarkan dari sirkulasi sebaiknya dilakukan oleh petugas perpustakaan, kemudian dipisahkan atau dipindahkan,
dihibahkan atau dimusnahkan. Keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan kemuktakhiran, kesesuaian, dan kondisi fisik dokumen.
Akbar 2013 berpendapat bahwa: Pada perpustakaan perguruan tinggi penyiangan tetap dilakukan,
walaupun bertujuan menyediakan secara lengkap pengetahuan manusia, kembali pada alasan klasik bahwa tidak mungkin bagi sebuah
perpustakaan untuk menyimpan semua terbitan yang ada di dunia. Oleh karena itu, sebesar apapun ruangan perpustakaanya, seberapa besarpun
dananya, pustakawannya harus mengelola koleksi dengan baik. Dan penyiangan merupakan salah satu cara untuk menjaga agar koleksi yang
Universitas Sumatera Utara
26 dibutuhkan pengguna dapat diakses dengan mudah dan cepat, tanpa
dikacaukan oleh koleksi yang tidak terpakai.
2.2.2 Tujuan dan Fungsi Penyiangan weeding Bahan perpustakaan
Adapun tujuan dari penyiangan adalah untuk memperoleh tambahan tempat shelf space untuk bahan perpustakaan yang baru, membuat bahan
perpustakaan lebih bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang akurat, relevan, up to date dan menarik, memberikan kemudahan pada pemakai bahan
perpustakaan, dan memungkinkan staf perpustakaan untuk mengelola bahan perpustakaan lebih efektif dan lebih efisien.
Tujuan dari kegiatan konservasi dan preservasi sebagai upaya pengawetan dan pelestarian bahan perpustakaan adalah sebagai berikut:
1 Menyelamatkan nilai informasi suatu dokumen
2 Menyelamatkan fisik dari suatu dokumen
3 Mengatasi kendala kekurangan ruang
4 Mempercepat proses temu balik informasi
Sedangkan fungsi dari kegiatan konservasi dan preservasi sebagai upaya pengawetan dan pelestarian bahan perpustakaan adalah sebagai berikut:
1 Fungsi melindungi, adalah untuk melindungi bahan perpustakaan supaya
terjaga kelestariaannya sehingga dapat digunakan lebih lama. 2
Fungsi pengawetan, untuk membuat bahan perpustakaan menjadi lebih awet dan tahan lama.
3 Fungsi kesehatan, adalah terjaga kebersihannya sehingga petugas maupun
pemustaka perpustakaan terjaga kesehatannya.
Universitas Sumatera Utara
27 4
Fungsi pendidikan, adalah melatih atau mendidik pemustaka untuk lebih memperhatikan penggunaan dan perlakuan terhadap bahan perpustakaan
5 Fungsi kesabaran, adalah melatih kesabaran karena untuk merawat bahan
perpustakaan diperlukan kesabaran yang besar 6
Fungsi sosial, adalah mampu menciptakan komunikasi dan hubungan dengan pihak luar.
7 Fungsi ekonomi, adalah menghemat anggaran dalam kegiatan
pemeliharaanbahan perpustakaan 8
Fungsi keindahan, karena dengan kerapian dan kebersihan bahan perpustakaan maka akan tercipta keindahan sehingga pemustaka akan merasa
senang. Menurut Marry Peacock Douglas dalam Winoto 2004, 11 disebutkan
beberapa kriteria dalam penyiangan bahan perpustakaan berupa buku, yaitu: 1
Buku yang sangat rusak yang tidak bisa diperbaiki 2
Buku yang lembarannya tidak lengkap lagi 3
Buku yang isinya sudah out of date 4
Buku yang jumlah salinannya terlalu banyak 5
Buku yang kurang bermanfaat bagi masyarakat yang dilayani 6
Buku yang telah ada edisi baru atau ada edisi revisi 7
Buku yang dilarang beredar oleh pemerintah. Sedangkan HF McGraw dalam Evans, 2000 disebutkan beberapa hal
yang dapat menjadi kriteria penyiangan, yaitu: 1
Memiliki duplikasi eksemplar yang terlalu banyak melebihi ketentuan
2 Merupakan bahan perpustakaan sumbangan dan bahan
perpustakaan kurang dibutuhkan atau kurang sesuai dengan visi dan misi perpustakaan
3 Buku-buku yang sudah using out of date kuno terutama untuk
kategori ilmu pengetahuan 4
Edisi yang sudah digantikan dengan edisi baru
Universitas Sumatera Utara
28 5
Buku yang sangat kotor, lusuh, lapuk, sobek dan lain-lain. 6
Buku-buku yang dicetak dengan huruf-huruf yang terlalu kecil dengan kualitas kertas yang rendah mudah patah atau sobek dan
banyak halaman yang hilang 7
Volume yang sudah tidak dibutuhkan atau digunakan lagi oleh pemustaka
8 Terbitan berkala yang tidak disertai indeks.
2.2.3 Kebijakan PenyianganWeeding Bahan Perpustakaan