31
3.3 Batasan Operasional
Batasan Operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :
a. Variabel bebas Independent variable
Variabel bebas Independent variable merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik pengaruh secara positif
maupun pengaruh secara negatif. Variabel Independen dalam penelitian
ini terdiri
Tingkat Kekayaan
Daerah, Tingkat
Ketergantungan pada Pusat, Belanja Daerah, Temuan Audit dan Opini Audit
b. Variabel terikat dependent variable
Variabel terikat dependent variable pada penelitian ini adalah skor kinerja pemerintah daerah.
2. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari :
a. Data laporan keuangan yang lengkap meliputi Laporan Realisasi
Anggaran LRA b.
Data hasil pemeriksaan audit BPK untuk mendapatkan jumlah temuan audit dan opini audit yang diambil dari Ikhtisar Pemeriksaan semester
II tahun 2014 pada situs resmi BPK http:www.bpk.go.id
3.4 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
32
1. Variabel bebas X adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan
pada variabel terikat. Adapun yang menjadi variabe bebas dari penelitian ini adalah :
a. Tingkat Kekayaan Daerah X
2
Kekayaan Pemda menggambarkan tingkat kemakmuran daerah tersebut Sinaga 2011. Kekayaan Pemda diproksikan dengan
pendapatan asli daerah PAD. PAD sebagai salah satu penerimaan daerah yang bersumber dari wilayahnya sendiri yang mencerminkan
tingkat kemandirian daerah Santosa dan Rahayu 2005. Maka pada penelitian ini variabel tingkat kekayaan diukur dengan rumus :
�� = �
ℎ �
b. Tingkat Ketergantungan pada Pusat X
3
Pada penelitian
Mustikarini dan
Fitriasari 2012,
tingkat ketergantungan dengan pusat diukur dengan besarnya Dana Alokasi
Umum DAU dibandingkan dengan total pendapatan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN
yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Maka variabel tingkat ketergantungan pada pusat diukur dengan rumus :
Universitas Sumatera Utara
33
� = �
�
c. Belanja Modal X
4
Dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 belanja modal adalah total belanja yang digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam
rangka pembelianpengadaan atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12 dua belas bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan,
dan aset tetap lainnya. Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap berwjud yang memberi manfaat lebih dari
satu periode akuntansi. Nilai aset tetap dalam belanja modal yaitu sebesar harga belibangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait
dengan pengadaan pembangunan aset sampai aset tersebut siap dgunakan. Maka pada penelitian ini variabel belanja modal diukur
dengan rumus : �
= �
d. Temuan Audit X
5
Hasil dari pemeriksaan yang dilakukan BPK tersebut berupa opini, temuan, kesimpulan atau dalam bentuk rekomendasi. Pada penelitian
Mustikarini dan Fitriasasi 2012, temuan audit BPK diukur dengan
Universitas Sumatera Utara
34
temuan audit dalam rupiah dibandingkan dengan total anggaran belanja. Variabel temuan audit BPK penelitian ini menggunakan
rumus : =
ℎ
e. Opini Audit X
6
Opini merupakan pernyataan profesional sebagai kesimpulan pemeriksa mengenai tingkat kewajaran informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan. Opini BPK dapat menjadi tolak ukur indikator untuk menilai akuntabilitas sebuah entitas pemerintah. Opini ini dapat
menaikkan ataupun menurunkan tingkat kepercayaan pemangku kepentingan atas pelaporan yang disajikan oleh pihak yang diaudit,
dalam hal ini entitas pemerintah daerah. Dengan kata lain, semakin wajar opini audit BPK maka seharusnya menunjukkan semakin
tingginya kinerja suatu pemerintah daerah. Penelitian Virgasari 2009 dan Indrarti 2011 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
opini audit BPK terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah. 2.
Variabel terikat Y adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan pada penelitian ini skor kinerja Pemda
kabupatenkota. Skor kinerja Pemda kabupatenkota yang berasal dari laporan
hasil evaluasi
pemeringkatan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan LPPD tahun 2013 tingkat nasional
dengan range nilai 0-4. Evaluasi dilakukan berdasarkan penilaian portfolio
Universitas Sumatera Utara
35
secara desk evaluation terhadap data yang dimuat dalam LPPD dan penilaian lapangan terhadap prestasi kinerja yang dicapai oleh masing-
masing pemerintah daerah. Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel Dimensi
Indikator
Independen X : Karakteristik
Pemerintah Daerah X1 : Tingkat
Kekayaan Daerah Total Pendapatan Asli Daerah PAD
Total Pendapatan Daerah
X2 : Tingkat Ketergantungan pada
Pemerintah Pusat Total Dana Alokasi Umum DAU
Total Pendapatan Daerah
X3: Belanja Modal Belanja Modal
Total Realisasi Belanja Hasil Pemeriksaan
Audit BPK X4: Temuan Audit
BPK Temuan audit dalam rupiah
X5: Opini
Audit BPK
Opini Audit Dependen Y :
Kinerja Pemerintah Daerah
Skor Kinerja Pemerintah Daerah
3.5 Populasi dan Sampel