Elek Marboru Keterkaitan Dalihan Na Tolu Dengan Etnis Batak Toba

79

3. Elek Marboru

Boru ialah kelompok orang dari saudara perempuan kita, dan pihak marga suaminya atau keluarga perempuan dari marga kita. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar istilah elek marboru yang artinya agar saling mengasihi supaya mendapat berkatpasu-pasu. Istilah boru dalam adat batak tidak memandang status, jabatan, kekayaan oleh sebab itu mungkin saja seorang pejabat harus sibuk dalam suatu pesta adat batak karena posisinya saat itu sebagai boru.Pada hakikatnya setiap laki-laki dalam adat batak mempunyai 3 status yang berbeda pada tempat atau adat yg diselenggarakan misalnya: waktu anak dari saudara perempuannya menikah maka posisinya sebagai Hula-hula, dan sebaliknya jika marga dari istrinya mengadakan pesta adat, maka posisinya sebagai boru dan sebagai dongan tubu saat teman semarganya melakukan pesta. http:habatakon01.blogspot.com201308filsafah-orang-batak-toba-dalam- dalihan.html Manusia sebagai mahluk sosial tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, manusia harus hidup berdampingan dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan kebutuhan rohani. Sehubungan dengan hal ini manusia membentuk perkumpulan organisasi sosial dalam masyarakat. Dalam hal ini penduduk kumpulan antar oppung. Pada marga Sitinjak masih ada pembagian opung, yang urutannya ditarik dari generasi berapa opung mereka bersaudara dan mereka generasi keberapa. Perkumpulan se opung ini bertujuan sebagai wadah masyarakat apabila diadakan kegiatan-kegiatan perkawinan, kematian, kegiatan adat lainnya. Kegiatan ini akan Universitas Sumatera Utara 80 mempermudah masyarakat untuk berinteraksi karena menjadi tempat bertemunya mereka yang satu garis keturunan atau satu oppung. Sejak dahulu kala etnis Batak Toba sangat setia melaksanakan upacara adat dalam berbagai kegiatan. Adat sebagai bagian dari kebudayaan elemen untuk mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan merupakan identitas budaya dalam khasanah kebhinekaan Indonesia. Pada dasarnya adat di dalam implementasinya berfungsi menciptakan dan memelihara keteraturan, ketentuan-ketentuan adat dalam jaringan hubungan social diadakan untuk menciptakan keteraturan, sehingga tercapai harmonisasi hubungan secara horizontal sesamawarga dan hubungan vertical kepada Tuhan. Dengan demikian adat adalah aturan hukum yang mengatur kehidupan manusia sehingga menciptakan keteraturan, ketentraman dan keharmonisan. Prof. DR. B. Sitinjak, 2001. Dalam kehidupan etnis Batak Toba terdapat adat dan budaya yang senantiasa mempengaruhi hidup mereka. Adat istiadat pada etnis Batak Toba memiliki tingkatan tertentu.

4.4. Bentuk Pergeseran fungsi Parhobas dalam acara pesta pada Sistem kekerabatan Batak Toba