Faktor-Faktor Yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan Kontak dengan kebudayaan lain System pendidikan formal yang maju Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang deviation yang Ketidakpuasaan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan terten

22

2.2 Faktor-Faktor Yang Mendorong Jalannya Proses Perubahan

Di dalam masyarakat dimana terjadi suatu proses perubahan, terdapat faktor-faktor yang mendorong jalannya perubahan yang terjadi. Beberapa diantaranya tersebut adalah sebagai berikut.

a. Kontak dengan kebudayaan lain

Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah diffusion. Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari individu-individu kepada individu lain, dan dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Dengan proses tersebut, manusia mampu menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskann dan disebarkan pada masyarakat luas sampai umat manusia di dunia dapat menikmati kegunaanya. Proses tersebut merupakan pendorong pertumbuhan suatu kebudayaan dan memperkaya kebudayaan-kebudayaan masyarakat manusia.

b. System pendidikan formal yang maju

Pendidikan mengajarkan aneka macam kemampuan kepada individu. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia untuk dapat berpikir secara objektif, yang akan memberikan kemampuan untuk menilai apakah kebudayaan masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan zaman atau tidak. Universitas Sumatera Utara 23

c. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang deviation yang

bukan merupakan delik.

d. Ketidakpuasaan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.

2.3. Kebudayaan Masyarakat Batak Toba

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville j. Herskovits dan bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur social, religious, dan lain-lain. http:averroess.or.id20141503teori-interaksionisme- simbolik diakses 15-3-2014 pkul 09.15. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,dan cipta masyarakat. http:averroess.or.id20141503teori-interaksionisme-simbolik diakses 15-3- 2014 pkul 09.15. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai mahluk yang bebudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat Universitas Sumatera Utara 24 nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi,seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

2.1.1 Hubungan antara Perubahan Sosial dan Perubahan Kebudayaan

Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dan seterusnya, bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi sosial. Kebudayaan mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena interaksi yang komunikatif.pada dewasa ini proses-proses pada perubahan-perubahan sosial dapat diketahui dari adanya cirri-ciri tertentu yaitu sebagai berikut: 1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya karena setiap masyarakat mengalami perubahan yang terjadi secara lambat atau secara cepat. 2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. 3. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual sajan karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbale balik yang sangat kuat. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan perubahan sosial dan kebudayaan Universitas Sumatera Utara 25 a. Bertambah atau berkurangnya penduduk Pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama lembaga-lembaga kemasyarakatan. Berkurangnya penduduk mungkin disebabkan berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain. b. Penemuan-penemuan baru Penemuan-penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat dibedakan dalam pengertian discovery dan invention. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat, ataupun berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu atau serangkaian ciptaan para individu. Discovery baru invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru itu. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannyqa unsure kebudayaan baru yang tersebar kelain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara unsure kebudayaan baru tadi diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai dalam masyarakat yang bersangkutan. c. Pertentangan conflict masyarakat Pertentangan masyarakat mungkin pula menjadi sebagai sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antara individu dengan kelompok atau perantara kelompok perantara kelompok dengan kelompok. Universitas Sumatera Utara 26

2.4. Parhobas