Tahap Ambil Alih Lapak Pedagang Sembada

sehingga dalam hal ini keberadaan agen merupakan pihak yang mengetahui secara langsung tentang kebutuhan pedagang di pasar tradisional Sembada. Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun material. Kebutuhan pokok atau basic human needs dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia. Abraham Maslow mengungkapkan kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan dihargai dan kebutuhan mengaktualisasikan diri. Setiap agen mempunyai caranya masing-masing dalam hal mengeksploitasi para pedagang. Walaupun sebenarnya peneliti juga melihat bahwa memang tidak terdapat bentuk hubungan langsung antara perbuatan agen pasar tadi dengan berdirinya Carrefour. Namun, tentu hal ini akan menambah sulit para pedagang yang dengan keadaan ini harus memberikan keuntungan mereka untuk biaya keamanan dan retibusi. Lagi-lagi pedagang tradisional lah yang merasakan pil pahit nya.

4.2.1. Tahap Ambil Alih Lapak Pedagang Sembada

Sepak terjang para agen tersebut tidak hanya berhenti di kegiatan pemungutan retribusi ataupun jasa pengamanan saja. Tetapi juga sudah masuk pada kegiatan mengambil alih ataupun memonopoli lapak para pedagang. Bermula dari salah seorang pedagang yang menjual kiosnya dengan harga murah kepada pihak OKP karena kondisi bangunan yang sudah tidak memadai lagi, hal ini kemudian dimanfaatkan para agen tadi untuk membeli lebih banyak lagi kios para pedagang dengan harga murah. Universitas Sumatera Utara Para agen dari OKP tadi kemudian menciptakan rasa yang tidak nyaman kepada para pedagang yang menempati kios dengan cara menaikkan uang jasa pengamanan. Bahkan menurut para pedagang para OKP ini juga terkadang melakukan pencurian terhadap barang-barang jualan mereka. Ketika para agen ini sudah mendapatkan kios-kios yang mereka beli dari para pedagang tersebut, mereka kemudian memperbaiki kios tersebut dan kemudian menyewakannya kembali kepada para pedagang yang berminat untuk memakainya. Namun, sudah bisa ditebak bahwa harga sewa dari ruko tersebut sangat lah mahal. Hal ini lah yang juga menyebabkan para pedagang harus menaikkan harga dagangan mereka. Coba bayangkan, mereka harus menaikkan harga dagangan mereka karena 3 faktor yaitu: kutipan jasa keamanan dari OKP, kutipan retribusi dari perangkat desa, dan sewa kios yang selangit. Agen-agen Pasar Sembada juga mempengaruhi proses sosial, budaya politik dan eknomi dalam pasar. Agen-agen tersebut sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki kebutuhan yang beragam dalam melakukan aktivitasnya di pasar. Kebutuhan yang beragam menyebabkan agen sosial berperilaku dengan cara yang berbeda. Motif perilaku tersebut dikelompokkan menjadi 3 model yaitu model mementingkan diri sendiri self-interest,motif sosial social dan motif moral moral. Di mana motif perilaku dipengaruhi oleh suatu dorongan atau kekuatan yang disadari atau tidak untuk mencapai tujuan tertentu. Dorongan-dorongan dari agen sosial menjadikan pasar sebagai arena sosial. Faktanya sebagian besar aktivitas agen di pasar dipengaruhi oleh motif Universitas Sumatera Utara self-interest atau mementingkan diri sendiri. Sementara motif sosial dan moral ternyata merupakan bagian kecil dari motif yang ada dalam diri agen. Kontribusi agen dalam aktivitas di Pasar Sembada menjadi tergantung kepada status apa yang di sandang oleh seorang agen. Kontribusinya ditentukan ada atau tidaknya kewajiban untuk mengelola pasar. Timbulnya permasalahan-permasalahan di Pasar Sembada seperti pembangunan pasar yang gagal, kurang efektifnya pengelolaan lembaga pasar, kondisi pasar yang jorok mengakibatkan kurang berminatnya investor untuk membangun Pasar Sembada merupakan akibat dominannya motif self-interest dalam diri agen. Seyogyanya bahwa bila motif agen di pasar hanya mementingkan diri sendiri saja, maka citra Pasar Sembada tetap akan menjadi pasar tradisional yang kumuh, kotor, dan tidak teratur. Sementara pasar merupakan indikator dalam melihat pembangunan perekonomian suatu desa atau lingkungan. Nilai-nilai ideal yang dahulu pernah diaplikasikan dalam pengelolaan pasar, sekarang tidak begitu sesuai lagi dengan keadaan faktual saat ini. Kebudayaan yang berisikan aturan dan norma-norma tersebut tidak bisa memberi artikulasi dengan budaya yang berkembang saat ini. Bahkan seperti yang disebutkan sebelumnya, instrument pemerintah desa sebagai perpanjangan pemerintah nasional di tingkat desa bahkan memperparah keadaan dengan semakin mencekik para pedagang dengan kutipan retribusi. Setidaknya bila mereka tidak bisa melindungi para pedagang dari OKP seharusnya mereka diam saja dan tidak ikut-ikutan meminta uang retribusi pada para pedagang. Universitas Sumatera Utara

4.2.2. Usaha Mematikan Pelan-Pelan Para Pedagang

Dokumen yang terkait

Etos Kerja Pedagang tradisional Ditengah Maraknya Pasar Modern

9 78 96

Pengaruh Kehadiran PT. Carrefour Indonesia Terhadap Perekonomian Keluarga Pedagang Pasar Sembada Kelurahan Titi Rantai Kecamatan Medan Baru Kota Medan

4 44 104

Dampak Kehadiran Pasar Ritel Modern terhadap Omzet Pedagang di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung

0 11 80

JARINGAN SOSIAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI (Studi Terhadap Pedagang Pasar Raya Inpres Di Kota Padang).

0 0 1

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 0 14

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 2 1

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 0 26

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 0 22

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 1 4

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 0 2