Kondisi Pedagang di Carrefour

Carrefour menawarkan konsep “One-Stop Shopping” yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan. Saat ini, Carrefour sudah beroperasi di 84 gerai dan tersebar di 28 kotakabupaten di Indonesia. 72 juta pelanggan telah mengunjungi Carrefour pada tahun 2010, naik dari 62 juta pelanggan pada tahun sebelumnya. Dalam menunjang jumlah pelanggan maka Carrefour sendiri menawarkan lebih dari 40.000 item produk. Di Kelurahan Padang Bulan sendiri Carrefour berdiri pada tahun 2009 mengikuti berdirinya Carrefour lainnya di Kota Medan. Keberadaan Carrefour sebagai salah satu ritel pasar modern yang kini telah beroperasi di lokasi yang berdekatan dengan Pasar Sembada dapat dikatakan merupakan ancaman terbesar bagi para pedagang tradisional di Pasar Sembada. Hal ini didasarkan pada menurun drastisnya jumlah pembeli yang datang untuk berbelanja ke Pasar Sembada semenjak berdirinya Carrefour tepat disebelah Pasar Sembada.

2.4.1 Kondisi Pedagang di Carrefour

Carrefour sebagai unit usaha hipermarket tentu memiliki kondisi pedagang yang berbeda dengan kondisi di pasar tradisional, hal ini dimungkinkan karena Carrefour merupakan lokasi transaksi pedagang yang tergolong pada jenis pasar modern. Sebagai bagian dari pasar modern, Carrefour tidak hanya melengkapi usahanya dengan beragam jenis pedagang dan barang dagangan melainkan juga Universitas Sumatera Utara turut pula menyediakan kenyamanan bagi para pembeli yang berkunjung. Beragam jenis dagangan, seperti kebutuhan pokok atau primer dan juga kebutuhan sandang tersedia lengkap di Carrefour dengan sistem transaksi tanpa tawar-menawar seperti halnya transaksi di pasar tradisional. Salah satu hal yang paling mencolok dari perbedaan antara pasar tradisional sembada dengan Carrefor adalah letak kios yang sangat teratur. Kios- kios yang menjual aneka perlengkapan rumah tangga, alat kosmetik, souvenir dan makanan cepat saji semuanya berjejer rapi dari sudut ke sudut ruangan. Lokasi berjualan juga sangat bersih dan juga nyaman untuk dikunjungi oleh para pembeli, sehingga wajar saja jika banyak pembeli yang mau berlama-lama menghabiskan waktu untuk berbelanja di Carrefour. Lokasi adalah faktor terpenting dalam pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama dengan pramuniaga yang sama terampilnya dan mempunyai citra toko yang bagus. Perbedaan lainnya yang mencolok antara Pasar Sembada dengan Carrefour adalah dari tampilan para penjualnya. Jika penjual di Pasar Sembada terkesan lusuh dan kumuh maka untuk penjual di Carrefour semuanya berpakaian rapi dan menggunakan seragam sehingga pembeli dapat membedakan penjual barang yang satu dengan penjual barang yang lainnya. Strategi pemasaran yang baik juga harus didukung dengan kualitas pelayan yang baik. Menurut Christopher H. Lovelock 1996 menyatakan bahwa kualitas pelayanan merupakan bentuk pelayanan yang harus disesuaikan dengan harapan dan kepuasan konsumen didalam memenuhi Universitas Sumatera Utara kebutuhan dan keinginan mereka. Salah satu cara perusahaan untuk tetap dapat unggul bersaing dengan memberikan pelayanan dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara konsisten. Harapan konsumen dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut kemulut serta promosi yang dilakukan kemudian dibandingkannya. Menurut Payne 2000 membentuk model kualitas pelayanan yang menyoroti syarat-syarat utama memberikan kuliatas pelayanan diantaranya adalah : • Kesenjangan antara harapan konsumen dengan persepsi management • Kesenjangan antara persepsi management terhadap harapan konsumen dengan spesifikasi terhadap kualitas pelayanan. • Kesenjangan antara spesifikasi kualitas pelayanan dan penyampaian pelayanan. • Kesenjangan antara pelayanan yang dirasakan dan pelayanan yang diharapkan. Menurut Zeithaml and Bitner 2003, kualitas pelayanan mencerminkan evaluasi persepsi konsumen tentang elemen-elemen jasa kualitas interaksi, kualitas lingkungan fisik, dan kualitas hasil, kemudian elemen-elemen jasa akan dievaluasi berdasarkan dimensi kualitas pelayanan yang spesifik, antara lain : kehandalan, daya tangkap, jaminan, kemudahan dalam melakukan hubungan, dan bukti langsung. Universitas Sumatera Utara Fasilitas di dalam Carrefour Sembada juga sangat lengkap. Dimulai dari tempat pembayaran atau kasir yang cukup banyak sehingga para pembeli tidak perlu mengantri terlalu lama. Toilet yang ada juga sangat terjaga kebersihannya dan juga gratis, tidak seperti di Pasar Tradisional Sembada yang mewajibkan penggunanya membayar Rp. 1000, fasilitas Anjungan Tunai Mandiri ATM juga tersedia di Carrefour ini. Pembeli tidak perlu repot-repot membawa banyak uang ke Carrefour, karena dengan melakukan tarik tunai akan lebih memudahkan. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kurun tahun terakhir, keberadaan berbagai pasar modern sepertinya kini telah menjadi salah satu pilihan utama bagi masyarakat terutama di kota-kota besar sebagai tempat berbelanja. Adapun hypermarket, minimarket, dan berbagai jenis tempat belanja pasar modern dengan istilah market yang mengikuti di belakangnya kini semakin meningkat dengan pesat dan dalam jumlah yang relatif besar. 1 Di satu sisi, pasar tradisional sebenarnya berpotensi untuk tetap lebih unggul dari pasar modern. Pasar tradisional memiliki ciri khas sebagai pasar dengan aktivitas perdagangan yang mempertemukan para pembeli dan penjual Keberadaan berbagai pasar modern ini dapat dikatakan membuat para pedagang pasar tradisonal semakin khawatir suatu waktu tidak ada lagi pengunjung bagi mereka- para pedagang pasar tradisional. Bahkan, keberadaan minimarket kini semakin tersebar di sekitar lingkungan permukiman warga. Pasar yang tadinya dikuasai pedagang tradisional kini telah diambil alih oleh pasar- pasar modern. 1 Pada tahun 2010 industri hipermarket di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Aprindo memperkirakan, total belanja ritel modern tahun ini bakal mencapai Rp 100 trilyun. Sebanyak Rp 65 triliun merupakan belanja makanan dan sisanya non-makanan. Dari jumlah belanja makanan ini, hipermarket mengambil porsi 35 persen, minimarket 35 persen dan supermarket 30 persen. Potensi pengembangan pasar ritel modern di Indonesia masih relatif besar terhadap jumlah populasi penduduk. Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk Indonesia saat ini sekitar 52, lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga lainnya seperti Malaysia 156 toko, Thailand 124 toko, Singapura 281 toko, dan China 74 toko. Jumlah toko ritel modern di Indonesia hanya menempati porsi yang sangat kecil 0,7 dibandingkan dengan jumlah toko tradisional per satu juta penduduk Indonesia yang mencapai 7.937 toko http:retnohapsarini.blogdetik.comindex.php20101102perkembangan-bisnis-ritel- di-indonesia. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Etos Kerja Pedagang tradisional Ditengah Maraknya Pasar Modern

9 78 96

Pengaruh Kehadiran PT. Carrefour Indonesia Terhadap Perekonomian Keluarga Pedagang Pasar Sembada Kelurahan Titi Rantai Kecamatan Medan Baru Kota Medan

4 44 104

Dampak Kehadiran Pasar Ritel Modern terhadap Omzet Pedagang di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung

0 11 80

JARINGAN SOSIAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI (Studi Terhadap Pedagang Pasar Raya Inpres Di Kota Padang).

0 0 1

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 0 14

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 2 1

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 0 26

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 0 22

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 1 4

Eksistensi Pedagang Sembada (Studi Etnografi Mengenai Strategi Adaptasi Pedagang Tradisional Pasar Sembada Terhadap Kehadiran Carrefour Dan Agen Pasar Di Kota Medan)

0 0 2