Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Premananto dan Madyan 2004 yang membuktikan bahwa variabel-variabel
makro pembentuk model APT tingkat bunga yang tidak diharapkan, tingkat inflasi yang tidak diharapkan dan perubahan kurs yang tidak diharapkan dalam
penelitian ini kecil sekali kontribusi terhadap variasi pendapatan saham industri manufaktur, dengan kata lain variabel-variabel ini kurang sesuai dimasukkan
sebagai variabel pembentuk model APT untuk memprediksi pendapatan saham industri manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Kesimpulan dalam penelitian tersebut
juga menyatakan bahwa variabel-variabel makro tersebut kurang cocok sebagai pembentuk model APT. Berbeda dengan model CAPM yang menggunakan
pendapatan pasar saham Return market portofolio sebagai variabel pembentuk model. Pendapatan pasar saham dalam penelitian ini mampu menjelaskan variasi
dari pendapatan saham industri manufaktur lebih baik dibandingkan dengan variabel-variabel pembentuk model APT yang digunakan dalam penelitian ini.
4.2.2.2 Pengujian Secara Parsial
Hasil penelitian ini memperoleh nilai t
hitung
yang akan dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat kepercayaan α = 5 dengan = 64 – 6 = 58. Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df = 51 adalah 2,002 maka ketentuannya sebagai berikut
:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20 Kriteria Pengujian Hipotesis APT secara Parsial
t
hitung
t
tabel
Signifikan alpha
α Kesimpulan
0.497 2,024
0.621 0,05
Hipotesis ditolak 10.295
2,024 0.000
0,05 Hipotesis diterima
8.633 2,024
0.000 0,05
Hipotesis diterima -0.666
-2,024 0.508
0,05 Hipotesis ditolak
-0.264 -2,024
0.793 0,05
Hipotesis ditolak Sumber : Hasil Penelitian, 2016
Berdasarkan hasil uji t maka dapat dibuktikan bahwa Return Individu Ri merupakan nilai t
hitung
sebesar 0.497 t
tabel
= 2,002 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,621 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Return Individu
Ri berpengaruh positif tidak signifikan terhadap APT pada perusahaan Industri Logam dan baja yang terdaftar di BEI tahun 2011
– 2014. Kondisi ini berarti hipotesis ditolak.
Resiko Individu α, t
hitung
= 10.295 t
tabel
= 2,002, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Resiko Individu α tidak berpengaruh positif signifikan terhadap APT pada perusahaan Industri Logam dan baja yang terdaftar di BEI tahun 2011
– 2014. Kondisi ini berarti Ha diterima.
Resiko Sistematis β merupakan nilai t
hitung
sebesar 8.633 t
tabel
= 2,002 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Resiko Sistematis β berpengaruh positif signifikan terhadap APT pada perusahaan Industri Logam dan baja yang terdaftar
di BEI tahun 2011 – 2014. Kondisi ini berarti hipotesis diterima. Return Bebas
Resiko Rf -t
hitung
= -0.666 -t
tabel
= 2,002, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,508 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Return Bebas Resiko Rf
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap APT pada perusahaan Industri Logam dan baja yang terdaftar di BEI tahun 2011
– 2014. Kondisi ini berarti Ha
Universitas Sumatera Utara
ditolak. Return Return Pasar RM -t
hitung
= -0.264 -t
tabel
= 2,002, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,793 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
Return Pasar RM berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap APT pada perusahaan Industri Logam dan baja yang terdaftar di BEI tahun 2011
– 2014. Kondisi ini berarti Ha ditolak.
4.2.3 Pembahasan Hipotesis Ketiga