Perbandingan CAPM dengan APT

r1 = Tingkat pendapatan yang diharapkan sekuritas i pada periode t rf = Faktor k yang mempengaruhi pendapatan pada periode I risk free α = resiko individual alpha bi = Sensitivitas pendapatan sekuritas i terhadap faktor k pada periode t Beta.

2.1.4 Perbandingan CAPM dengan APT

Kelemahan-kelemahan empiris yang terjadi pada model CAPM mendorong para ahli manajemen keuangan untuk mencari model altertanatif yang menerangkan hubungan pendapatan dengan risiko saham. Pada tahun 1976 Stephen A. Ross merumuskan sebuah teori yang disebut dengan Arbitrage Pricing Theory APT. Meskipun model ini tidak bisa secara keseluruhan memecahkan kekurangan yang terjadi pada model CAPM, tetapi model inilah yang pertama kali dikembangkan. Kritik untuk CAPM dinyatakan oleh Roll dalam Kelana 2005:38 dan 37 untuk hal berikut : i. literatur tidak pernah menunjukan ada tes yang meyakinkan serta benar, Universitas Sumatera Utara ii. sebagai konsekuensi dari hal tersebut, tak ada peluang untuk tes di masa yang akan datang. Hal ini menurut Roll adalah sebagai konsekuensi dari tidak diketahuinya true market portofolio. Teori APT sebagaimana dikemukakan di muka dapat mengakomodasi sumber-sumber-resiko sistematis. Namun, terhadap hal tersebut Shanken membantahnya. Kritik untuk APT dinyatakan oleh Shanken 1982 yaitu jika APT dalam penerapannya dapat menggunakan sub-set faktor bukan keseluruhan set data, maka dengan analisis faktor dapat diketahuiditentukan jumlah faktor terlebih dahulu, walaupun kadang tidak di observasi terlebih dahulu. Dalam hal ini, berarti faktor tersebut juga tidak diketahui secara pasti sebelumnya. Dengan demikian, jika kritik terhadap CAPM adalah kesulitan mengukur true market, maka APT tiba-tiba saja dapat mengukur ‘proksi’ risiko tanpa mengobservasi apakah ada hubungan terhadap faktor tersebut. Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory untuk mencoba mengeliminir kekurangan-kekurangan yang terjadi pada model CAPM dan mempunyai kesempatan untuk menggantikan model tersebut. APT menyatakan bahwa harga suatu aktiva bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya satu faktor portofolio pasar seperti yang telah dikemukakan pada teori CAPM.

3.2 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Perbandingan keakuratan CAPM dan Apt dalam memprediksi tingkat pendapatan saham LQ 45 (Periode 2006-2009

1 20 133

Analisis perbandingan keakuratan Capital Asset Pricing Model(CAMP)dan Arbitrage Pricing Theori(APT)dalam memprediksi Return Saham Lq-45 Di Bursa Efek Indonesia

4 33 175

Perbandingan Metode Capm Dan Apt Dalam Menghitung Return Saham Jii

7 57 130

ANALISIS KOMPARATIF CAPITAL ASSET PRICING MODEL DENGAN ARBITRAGE PRICING THEORY DALAM MEMPREDIKSI RETURN DAN RISIKO SAHAM (Studi pada Perusahaan Food and Baverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015)

4 12 80

ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM LQ 45 DI BURSA EFFEK JAKARTA

0 1 14

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) PADA PERUSAHAAN YANG TERMASUK DALAM LQ 45 DI BURSA EFFEK JAKARTA PERIODE 2003-2005.

0 0 8

PERBANDINGAN RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT).

4 21 50

PERBANDINGAN RETURN SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) - repository UPI S MAT 1006661 Title

0 1 3

View of KEAKURATAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAMP) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) DALAM MEMPREDIKSI RETURN SAHAM PADA BANK PERSERO (BUMN) DI INDONESIA

0 0 10

PERBANDINGAN KEAKURATAN CAPITAL ASSETS PRICING MODEL (CAPM) DAN ARBITRAGE PRICING THEORY (APT) DALAM MENENTUKAN PILIHAN BERINVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

0 1 27