didiversifikasi dengan baik, perlu diketahui resiko pasarnya. Oleh karena itu penting diukur tingkat kepekaan sekuritas terhadap perubahan pasar.
Dalam konsep CAPM terdapat beberapa asumsi, seperti yang disebutkan oleh Sharpe et. al 2005 sebagai berikut :
1. Investor mengevaluasi portofolio dengan melihat return yang diharapkan dan simpangan baku portofolio untuk rentang satu priode.
2. Investor tidak pernah puas, jadi jika diberi pilihan antara dua portofolio yang simpangan bakunya identik, mereka akan memilih
portofolio yang memberikan return yang diharapkan lebih tinggi.
3. Investor adalah risk averse, jadi jika diberi pilihan antara dua portofolio dengan return yang diharapkan identik, mereka memilih
portofolio dengan simpangan baku yang lebih rendah.
4. Aset individual dapat dibagi tidak terbatas, artinya investor dapat membeli sebagian saham jika dia berminat.
5. Terdapat tingkat bebas resiko yang pada tingkat itu investor dapat memberi pinjaman berinvestasi atau meminjam uang.
6. Pajak dan biaya transaksi tidak relevan.
Asumsi tambahan :
7. Semua investor memiliki rentang satu priode yang sama. 8. Tingkat bunga bebas resiko sama untuk semua investor.
9. Informasi bebas diperoleh dan tersedia secara cepat untuk semua investor.
10.Para investor memiliki ekspektasi yang homogen homogenous ekspectation, artinya mereka memiliki persepsi yang sama dalam hal
return yang diharapkan, simpangan baku, dan kovarian sekuritas.
2.1.3 Arbitrage Pricing Theory APT
Universitas Sumatera Utara
Capital Asset Pricing Model bukanlah satu-satunya teori yang mencoba menjelaskan bagaimana suatu aktiva ditentukan harganya oleh pasar. Ross 1976
yang dikutip dari Candra 2002 merumuskan suatu teori yang disebut sebagai Arbitrage Pricing Theory APT.
Menurut Sharpe et. al 2005:260 menyatakan : Arbitrase arbirage adalah proses memperoleh laba tanpa resiko
dengan memanfaakan peluang perbeaan harga aset atau sekuritas fisik yang sama. Sebagai titik investasi yang digunakan secara luas,
arbtirage biasanya meliputi penjualan sekuritas pada harga yang relaif tinggi dan kemudian membeli sekuritas yang sama atau
berfungsi sama pada harga yang relatif lebih rendah.
Menurut Kelana 2005:37, menyatakan : Salah satu alternatif untuk mengetahui keseimbangan pasar adalah
konsep APT. Sesuai namanya, prinsipnya disini adalah terjadinya harga tunggal di antara saham. Jika saham A overvalued
dibandingkan saham B, otomatis inveestor akan melakukan tindakan short jual saham A dan long beli saham B. Kondisi ini
berakhir jika terjadi keseimbangan, dengan kata lain, baik saham A maupun saham B tidak lagi mengalami overvalued.
Seperti halnya CAPM, APT menggambarkan hubungan antara risiko dan pendapatan, tetapi dengan menggunakan asumsi dan prosedur yang berbeda. Tiga
asumsi yang mendasari model Arbitrage Pricing Theory APT adalah: Reilly, 2000 dalam Candra 2002 :
1. Pasar Modal dalam kondisi persaingan sempurna,
2. Para Investor selalu lebih menyukai kekayaan yang lebih daripada
kurang dengan kepastian,
Universitas Sumatera Utara
3. Hasil dari proses stochastic artinya bahwa pendapatan asset dapat
dianggap sebagai K model faktor. Dari asumsi yang menyatakan investor percaya bahwa pendapatan
sekuritas akan ditentukan oleh sebuah model faktorial dengan k faktor risiko. Dengan demikian, dapat ditentukan pendapatan aktual untuk sekuritas i dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Rit = ai + bi1F1t + bi2 F2t + … …+ bik Fkt + eit
Keterangan : Ri,t = Tingkat pendapatan sekuritas i pada periode t
ai = Konstanta bik = Sensitivitas pendapatan sekuritas i terhadap faktor k
Fkt = Faktor k yang mempengaruhi pendapatan eit = random error.
Dengan mengasumsikan bahwa terdapat aset bebas resiko, aset seperti itu akan memiliki rate of return yang konstan. Oleh karena itu, aset ini tidak akan
memiliki sensiivitas terhadap faktor. Untuk menghitung pendapatan sekuritas yang diharapkan pada model APT dapat digunakan rumus sebagai berikut:
r1 = rf + αibi
Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
r1 = Tingkat pendapatan yang diharapkan sekuritas i pada periode t rf = Faktor k yang mempengaruhi pendapatan pada periode I risk free
α = resiko individual alpha
bi = Sensitivitas pendapatan sekuritas i terhadap faktor k pada periode t Beta.
2.1.4 Perbandingan CAPM dengan APT